Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

PUISI-PUISI MUHAMMAD DAFFA

Ilustrasi: Handy Saputra

 

SAJAK BULAN PERDU

kau bulan perdu, mengetuk malam dengan lagu-lagu berlalu.
pada diriku, hujan masih sepenuhnya bicara, antara tanya
dan jawab kerap mendua. kau bulan perdu, bermandi rindu
sebelum jatuh menghanyut hulu, kekal ciuman
dan wingit doa batu-batu. batu-batu yang mengingatkanmu
pada sembahyang arus , di mana segala doa mengudara ke langit kaca,
langit tempat kalimat-kalimat berebut silsilah keramat,
langit tempat berpulangnya sepasang cinta yang pernah tersesat!

gubeng, 2023

 

SUNGAI-SUNGAI MENDENGKUR

sungai-sungai mendengkur dalam kuburku, nyenyak segala ibu
penyair lahir dari rahimnya, menenun doa yang berkaca
ada malam dengan iringan purnama, jauh di luar suara
perahu-perahu menjauh cahaya

ada kalimat yang berlarian dari muara, menyusun ulang kembara
sebelum akal pecah dan mengambil paksa bunga-bunga
jiwa sepenuhnya terbuka, mekar dengan keharuman doa
lajulah segenap cinta, lajulah nyanyi musim yang mendua

gubeng, 2023

 

MEMO PENGHABISAN

kucumbu tangis penghabisan,
sebuah telaga menunggu
dengan doa-doa yang hitam,
keinginan siapakah menyusur dukacita
di antara nyawa timbul-tenggelam?

seorang perempuan
menunggu di dasar keheningan
berpeluk batu
dan cumbu maut yang biru

ruangkopi, 2023

 

BANGKAI KATA-KATA

ke muara, kucari bangkai kata-kata
dua pekan berlalu belum sempat kutengok ia
atau masih betah sebagai hantu
yang mengudara diiringi kumandang senjakala?

kata-kata pernah manusia, menulis puisi cinta
pada beranda linimasa
agar dunia tak sepenuhnya buta metafora

dunia semerbak bunga, menerima kata-kata
sebagai bagian dari hidup manasuka

ruangkopi, 2023

 

CATATAN DARI SUNGAI

sungai-sungai telah dituliskan, tapi puisi
tak cukup mampu menampung

sungai-sungai telah dituliskan
tapi dunia yang kemarau
kembali menguburnya
jauh di pusara keheningan

sungai ingin bicara
sebelum kembali tiada

“jikalau deras arus
adalah metafora paling pukau
maka tarik kembali mayatku
pada malam-malam yang rawan

kembalikan aku pada riuh ibu
dan doa-doanya yang kekal merindu”

ruangkopi, 2023

 

BIODATA

 

Muhammad Daffa, kelahiran Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 1999. Alumnus Jurusan Sastra Indonesia,Universitas Airlangga. Puisi-puisinya tersiar di Koran Tempo, Radar Tasikmalaya, Majalah Sastra Kandaga, Majalah Mata Puisi, Tribun Bali, dan Harian Rakyat Sultra. Bergiat di Kelas Puisi Bekasi(KPB). Buku puisi tunggalnya berjudul Talkin (2017) dan Suara Tanah Asal (2018).

Handy Saputra lahir di Denpasar, 21 Februari 1963. Pameran tunggal pertamanya bertajuk The Audacity of Silent Brushes di Rumah Sanur, Denpasar (2020). Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain Di Bawah Langit Kita Bersaudara, Wuhan Jiayou! di Sudakara Artspace, Sanur (2020), Move On di Bidadari Artspace, Ubud (2020), pameran di Devto Studio (2021), pameran Argya Citra di Gourmet Garage (2021). Instagram: @handybali.

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!