Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Karst Mawardi

Ilustrasi: Renta Ivonne Dewi Arimbi Situmorang

 

 

RANTAI

KPU Kabupaten Gianyar KPU Kabupaten Gianyar

beberapa situasi secara persuasif
bahkan tanpa disadari

cenderung memaksa

dan kesadaran dimulai ketika
kilau dari segenap objek

reda pada akhirnya

tepat di saat kita terkenang
godaan menatap

yang-akan-ada

*

manis hadir
secara visual

pada lithops
kerikil aquarium

tentu tidak
tercium hidung

tetapi lidah
telah terbuai

oleh memori
oleh asosiasi

*

kedua tangan diangkat tinggi
sedang sepasang kaki

spontan menegap, satu
telunjuk diperlihatkan lalu

serentetan komando
pun terdengar, suatu

tuntutan tuntas
dilaksanakan dan

kontinuitas wacana
merampas kapasitas,

lantas memperluas
densitas—sebuah fractal

 

PERMISSION

aku tidak bisa masuk
ruang kosong itu
telah penuh
oleh mitos
oleh konon

ke dalam kepalamu
hawa dinginnya
menjalar, membikin
dunia baru

*

rasa-rasanya selalu ada
kekeliruan
dalam hal menyetarakan

“aku tak cukup digaji
buat menurutimu!”

rasa-rasanya selalu ada
lipatan lain
yang patut diselidiki

sebelum kita merasa yakin

hanya dengan pola begini
seekor angsa mewujud

dari origami

*

tersebutlah suatu tempat
yang lapang, tak dikenal

tanpa seorang penjaga
pun penguasa

jika terpikirkan olehmu
tiket dan seragam satpam

kau kalah!

tapi tunggu dulu
jangan tegang oleh permainan ini

meski bisa saja kukatakan
bahwa meremehkan kecemasan pun

sebentuk pelanggaran

*

seorang bocah mencoba melompat
ke batu apung besar di danau

batu berkelit dari pijakannya
ombak yang tercipta

adalah sequence
yang harus diterima

*

penolakan demi penolakan
seakan perintah buat berjalan

dari kail ke kail
target per misi

“ssttt…
jangan sebut-sebut ikan!”

dan babak baru bermula
dari sebaris larangan

 

SELURUHNYA

“dalam dunia perketapelan,”
tuturnya

“retrospektif adalah kunci”

*

masa kini dalam
lontaran batu

tak terbendung
sepasang tangan

yang teraih
mungkin

sekedar lebam
atau buah

yang belum matang

*

gagasan tentulah sebentuk sistem
sesuatu yang musti bergerak

setidaknya dapat digulirkan
begitulah otaknya mengira

sepasang kakinya pun tergugah
menendang kanan-kiri tanpa sadar

impian menjadi selincah bola sepak
adalah ancaman bagi barang pecah belah

*

bosan terus-terusan bertahan hanya
dengan sebuah latar:

“jikalau engkau tanah kering
retak di musim kemarau
janganlah meracau ihwal keutuhan”

jangkau ensiklopediamu dan
temukan alegori lain:

G untuk garam!

itulah
yang meluluhkan awan
seluruh-luruhnya

menjadi hujan buatan

 

FORMALITAS

kendati tidak tertulis
ketegangan adalah syarat wajib
dalam setiap permainan

apakah Anda yakin?
apakah Anda ingin mengunci
jawaban Anda?

host itu kembali bertanya

*

setelah countdown
yang terbarukan cuma

rasa penasaran

*

petugas toko itu tak tahu
di rak bagian mana harus memajang
dua buku ini:

Keabadian Plastik, dan
Larangan yang Dianjurkan

*

setelah kuis itu selesai
seorang ayah masih kepikiran
perihal surga dan neraka

di depan peramal, istrinya
bergumam: Tuhan—apa lagi yang
musti kami sangkal?

 

VIGNETTE

sulur-sulur orbital

zona bagi sistem, bagi kekosongan

*

bibir merenungi nira pada cawan

cawan, dengan pinggir yang samar

 

 

BIODATA

Karst Mawardi, lahir di Banjarmasin pada 28 Juni 1999. Bekerja sebagai guru honorer pada salah satu sekolah dasar di kota Banjarmasin.

Renta Ivonne Dewi Arimbi Situmorang lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 21 September 1980. Dia belajar melukis secara otodidak menggunakan media kertas, batu, kayu, dan kanvas. Kini dia menetap Zaltbommel, Belanda. IG: @ivonnearimbi.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!