Ilustrasi: Renta Ivonne Dewi Arimbi Situmorang
RANTAI
beberapa situasi secara persuasif
bahkan tanpa disadari
cenderung memaksa
dan kesadaran dimulai ketika
kilau dari segenap objek
reda pada akhirnya
tepat di saat kita terkenang
godaan menatap
yang-akan-ada
*
manis hadir
secara visual
pada lithops
kerikil aquarium
tentu tidak
tercium hidung
tetapi lidah
telah terbuai
oleh memori
oleh asosiasi
*
kedua tangan diangkat tinggi
sedang sepasang kaki
spontan menegap, satu
telunjuk diperlihatkan lalu
serentetan komando
pun terdengar, suatu
tuntutan tuntas
dilaksanakan dan
kontinuitas wacana
merampas kapasitas,
lantas memperluas
densitas—sebuah fractal
PERMISSION
aku tidak bisa masuk
ruang kosong itu
telah penuh
oleh mitos
oleh konon
ke dalam kepalamu
hawa dinginnya
menjalar, membikin
dunia baru
*
rasa-rasanya selalu ada
kekeliruan
dalam hal menyetarakan
“aku tak cukup digaji
buat menurutimu!”
rasa-rasanya selalu ada
lipatan lain
yang patut diselidiki
sebelum kita merasa yakin
hanya dengan pola begini
seekor angsa mewujud
dari origami
*
tersebutlah suatu tempat
yang lapang, tak dikenal
tanpa seorang penjaga
pun penguasa
jika terpikirkan olehmu
tiket dan seragam satpam
kau kalah!
tapi tunggu dulu
jangan tegang oleh permainan ini
meski bisa saja kukatakan
bahwa meremehkan kecemasan pun
sebentuk pelanggaran
*
seorang bocah mencoba melompat
ke batu apung besar di danau
batu berkelit dari pijakannya
ombak yang tercipta
adalah sequence
yang harus diterima
*
penolakan demi penolakan
seakan perintah buat berjalan
dari kail ke kail
target per misi
“ssttt…
jangan sebut-sebut ikan!”
dan babak baru bermula
dari sebaris larangan
SELURUHNYA
“dalam dunia perketapelan,”
tuturnya
“retrospektif adalah kunci”
*
masa kini dalam
lontaran batu
tak terbendung
sepasang tangan
yang teraih
mungkin
sekedar lebam
atau buah
yang belum matang
*
gagasan tentulah sebentuk sistem
sesuatu yang musti bergerak
setidaknya dapat digulirkan
begitulah otaknya mengira
sepasang kakinya pun tergugah
menendang kanan-kiri tanpa sadar
impian menjadi selincah bola sepak
adalah ancaman bagi barang pecah belah
*
bosan terus-terusan bertahan hanya
dengan sebuah latar:
“jikalau engkau tanah kering
retak di musim kemarau
janganlah meracau ihwal keutuhan”
jangkau ensiklopediamu dan
temukan alegori lain:
G untuk garam!
itulah
yang meluluhkan awan
seluruh-luruhnya
menjadi hujan buatan
FORMALITAS
kendati tidak tertulis
ketegangan adalah syarat wajib
dalam setiap permainan
apakah Anda yakin?
apakah Anda ingin mengunci
jawaban Anda?
host itu kembali bertanya
*
setelah countdown
yang terbarukan cuma
rasa penasaran
*
petugas toko itu tak tahu
di rak bagian mana harus memajang
dua buku ini:
Keabadian Plastik, dan
Larangan yang Dianjurkan
*
setelah kuis itu selesai
seorang ayah masih kepikiran
perihal surga dan neraka
di depan peramal, istrinya
bergumam: Tuhan—apa lagi yang
musti kami sangkal?
VIGNETTE
sulur-sulur orbital
zona bagi sistem, bagi kekosongan
*
bibir merenungi nira pada cawan
cawan, dengan pinggir yang samar
BIODATA
Karst Mawardi, lahir di Banjarmasin pada 28 Juni 1999. Bekerja sebagai guru honorer pada salah satu sekolah dasar di kota Banjarmasin.
Renta Ivonne Dewi Arimbi Situmorang lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 21 September 1980. Dia belajar melukis secara otodidak menggunakan media kertas, batu, kayu, dan kanvas. Kini dia menetap Zaltbommel, Belanda. IG: @ivonnearimbi.