Sastra
-
Puisi-Puisi Yana Risdiana
Bandeng Terakhir Tambak itu memucat. Para pemburu daratan berkubang keringat dan luapan kuasa. Sibuk mematok sebuah batas. Seekor bandeng jantan…
Selengkapnya » -
Puisi-Puisi Sultan Musa
POHON, JIWA-JIWA KEHIDUPAN suatu hari nanti, saat kau kembali menjadi sebentuk pohon lalu bercengkerama bersama burung membahagiakan setiap hari lalu,…
Selengkapnya » -
Puisi-Puisi Rido Caroko
Sakit Yang Susah Diobati Aku dalam tubuhmu Tidak lain adalah trombisit naik-turun Setelah kamu dengan sengaja melanggar Nasehat kawan sekampung…
Selengkapnya » -
Dua Porsi Soto Dingin Seperti Gerimis Pagi Hari
Pagi ini, dengan setumpuk berkas revisi laporan audit yang belum aku selesaikan semalam, seperti biasa aku duduk memesan dua porsi…
Selengkapnya » -
Sambutan Meninggalnya Kafka
Rabu pagi, pada 11 Juni 1924 di Praha cuaca cerah. Pada hari yang sama Lenin meninggal. Trotzki dicekal di Rusia,…
Selengkapnya » -
Puisi-Puisi Emi Suy
Sungai Jawar Mengalir di Dada Ibu Setiap pagi, ibu menuruni dunia dengan kendil di tangan dan cucian di punggung. Sungai…
Selengkapnya » -
Agama dan Warisan Budaya: Menjaga Tradisi atau Terjebak Dogma?
DALAM sebuah pernyataan yang penuh daya gugah, Buya Syakur mengajak kita untuk melihat ibadah haji dari sudut pandang yang lebih…
Selengkapnya » -
Puisi-Puisi Palito
Ikan Paus Lupa Cara Berdiri sejenak aku menguraikan kata-kata seperti ikan paus yang mencoba menyelam di pasir, siripnya mengoyak janji-janji…
Selengkapnya » -
DILARANG MENCINTAI BUNGA
“DILARANG MENCINTAI BUNGA” begitu tulisan larangan yang terpampang di depan kelas. Banyak yang tidak tahu maksudnya apa. Mahasiswa yang sedari…
Selengkapnya » -
Paradoks Surga dan Keadilan yang Terlupakan
KEMARIN saya duduk diam menyimak khutbah seorang ustaz. Suaranya mantap, nadanya yakin, dan isi pesannya tegas: umat Nabi Muhammad adalah…
Selengkapnya »