Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Terakhir Cok Sawitri

Sumber Foto: Facebook Cok Sawitri

 

 

(Catatan Redaktur: Ini adalah puisi-puisi Cok Sawitri yang dipersembahkan untuk ibunya, diambil dari postingan di facebooknya dan dimuat apa adanya, banyak yang tanpa judul. Pemuatan puisi-puisi ini untuk mengenang “kepergian” Cok Sawitri pada sekitar Rabu atau Kamis, 3-4 April 2024).

 

 

Rembulan
di langit bersih
Mengusap hela nafasku
Cerita cerita itu
membawaku dalam genang airmata
Menyisihkan
Bu, aku teramat cinta
Padamu.

(Kadasa, di jaba tengah, memandangi malam)

23 Maret 2024

 

Kemana perginya tegur sapa itu
kini (?)
doa doa pun kemana perginya
Bu, aku hanya menatapmu
beri aku waktu
sedikit hari lagi
agar aku bisa menangis
dan tahu
kemana doa doa itu pergi

(Menuju kadasa: miss you)

18 Maret 2024

 

Bu, lambaian tangan kami
Bukan hendak berpisah
Tapi memanggil pulang
“Entungang ke pasih. Apang ibu enggal mulih”
Bu, tak ada yang tahu seperti apa
Tapi keyakinanmu itu
Bikin aku tersenyum
Juga susah jelaskan
bila tiba pertanyaan pertanyaan itu
“Yang mati itu aku, bukan kamu!”
Bu…kembalilah pulang!

15 Maret 2024

 

Pagi

semua pagi menjaga ingatanku
jadikan aku anak yang manja
hingga setua ini
terjaga aku di sebelahmu
selalu
pun bila kini
terjaga aku
menyapamu di hati :
kopi manis gulanya pasir
bubur sumsum gulanya senyum
Bu, bolehkah kelak bercakap cakap
menembang sesuka sukanya aku
bermalasan tak peduli pagi
Bu, semua pagi menjaga ingatanku
tentang genggam jemarimu!

14 Maret 2024

 

Bu, aku berusaha paham
perasaan perasaanku kini
tak sempat meminta
buat dipahami
ingatan itu dikerjap mata
hampanya menyemai di hati
Bu, dalam dadaku kini
Denyut itu tatap matamu
hingga berdiam dalam tarikan nafas
senyum entah buat apa
Kenanglah, saat aku menari di depanmu
Lalu tanganmu bergoyang
Bu, berapa puisi akan tenangkan aku (?)

13 Maret 2024

 

BIODATA

Cok Sawitri lahir di Sidemen, Karangasem, Bali, 1 September 1968. Ia dikenal sebagai seniman dan aktivis. Ia mendirikan Forum Perempuan Mitra Kasih Bali dan Kelompok Tulus Ngayah Bali. Pertunjukan teaternya, antara lain Rahim (1991), Pembelaan Dirah (1996), Permainan Gelap Terang (1997), Hanya Angin Hanya Waktu (1998), Puitika Melamar Tuhan (2001), Anjing Perempuanku (2003), Aku Bukan Perempuan Lagi (2004). Karya-karya sastranya, antara lain Janda dari Jirah (2007), Sutasoma (2009), Tantri, Perempuan yang Bercerita (2011), Sitayana (2009), Trilogi Jirah (Janda dari Jirah, Si Rarung, dan Manggali Kalki). Ia meraih penghargaan Tokoh Seni Pilihan Tempo 2018 untuk kategori Seni Pertunjukan dan Penghargaan Bali Jani Nugraha 2022 dari Gubernur Bali. Ia meninggal dunia antara Rabu-Kamis, 3-4 April 2024.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!