Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

RS Unud Punya Alat Canggih Deteksi Kanker Payudara

Tanpa Rasa Sakit, Terlacak Sejak Stadium Awal

TERLACAK DI STADIUN AWAL: Proses deteksi dini kanker payudara dengan teknologi mamografi di RS Unud, Jumat, 19 April 2024. (Sumber: bp/gk)

 

BADUNG, Balipolitika.com– Rumah Sakit Universitas Udayana (RS Unud) makin mantap memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Pulau Dewata.

Buktinya, RS Unud menjadi RS pertama yang mampu mendekteksi kanker payudara stadium awal melalui metode mamografi mengadopsi alat kesehatan (alkes) dengan teknologi terbaru hibah dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) bekerja sama dengan Fujifilm.

Pasien tidak perlu ragu-ragu karena metode ini mampu mendiagnosa kanker payudara stadium awal tanpa adanya rasa sakit sedikit pun.

Ditemui wartawan balipolitika.com seusai acara soft launching, Jumat, 19 April 2024, Dirut RS Unud, Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S (K) mengungkapkan sebagai RSPTN Tipe B pihaknya terus berusaha untuk melengkapi alat-alat yang ada untuk mendekteksi penyakit, khususnya kanker payudara.

Di Bali sendiri, saat ini alat serupa hanya ada 2 buah dan RS Unud menjadi RS satu-satunya di wilayah Badung Selatan yang mengdaposi teknologi terbaru dari Fujifilm.

“Syukurlah kita mendapat bantuan dari Kemenkes untuk pengadaan alat ini (mamografi, red). Di sisi lain kita sudah mempunyai dua orang tenaga ahli untuk mengoperasikannya. Nantinya alat ini bisa mendektesi dini adanya potensi kanker payudara. Karena di Bali ini kasusnya juga lumayan tinggi. Kebanyakan dari mereka (pasien, red) itu datang dengan tingkat stadium tiga. Dari mereka banyak yang tidak tertolong sehingga dengan kehadiran alat ini ke depan bisa lebih dipermudah untuk mendeteksi kanker dari stadium awal,” jelas Prof Purwa.

Handra Effendi, Direktur PT Fujifilm Indonesia menambahkan alat kesehatan yang dikeluarkan oleh Fujifilm ini mampu mendeteksi kanker payudara dengan akurat.

Selain itu, alat mamografi ini telah menggunakan teknologi fit sweet padle yang mengurangi rasa sakit dan kurang nyaman pasien selama pemeriksaan.

Alat mamografi juga telah dilengkapi biopsi guiding sehingga dokter klinis dapat terbantu untuk mengambil sampel yang lebih akurat dan lebih cepat.

“Tujuh puluh persen masyarakat Indonesia itu kebanyakan takut untuk melakukan screening awal di mana teknologi sebelumnya proses pendeteksian kerap menimbulkan rasa sakit. Berbeda saat ini, dengan teknologi terbaru mamografi pasien bisa lebih nyaman untuk melakukan screening. Dokter pun dipermudah dalam proses pengambilan sampel yang hanya membutuhkan waktu sekitar 45 detik hingga satu menit dengan teknologi terbaru dari kami,” pungkas Handra.

Menyambut baik peluncuran alat terbaru yang dimiliki oleh RS Unud ini, dua orang tenaga ahli yakni, dr. Hendry Irawan dan dr. Putu Utami Dewi menilai alat mamografi akan mempercepat kerja mereka dalam melakukan deteksi dini kanker payudara pasien.

Pasalnya alat ini mampu mencari tau gejala-gajala awal bahkan pada perempuan yang tanpa gejala sekali pun dapat terlihat jelas melalui alat ini dan memudahkan dalam mengambil tindalan selanjutnnya.

“Alat ini sangat membantu kami untuk mencari tau gejala-gejala awal kanker sehingga tidak sampai ke tingkat stadium akhir. Pengambilan sampel pun cepat dilakukan alat ini memudahkan kami untuk mengambil tindakan terhadap pasien sehingga ke depan kami berharap masyarakat khususnya perempuan di Bali tidak lagi takut untuk melakukan pemeriksaan dan deteksi dini kanker payudara,” ungkap dr. Putu Utami. (bp/gk/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!