Sastra Balipolitika
-
Puisi
Puisi-Puisi Sthiraprana Duarsa
MONUMEN BOM BALI Apakah Tuhan menangis atau tertawa Ketika anak Tuhan membunuh anak Tuhan lainnya dengan mengatasnamakan Tuhan Ini musim…
Selengkapnya » -
Puisi
Puisi-Puisi Pitrus Puspito
Perempuan Dengan Luka di Dadanya Dia menunggu. Dia akan merayakan kerinduan tanpa mengundang seorang pun. Dia juga telah mengusir binatang…
Selengkapnya » -
Sastra
Puisi-Puisi Yana Risdiana
Bandeng Terakhir Tambak itu memucat. Para pemburu daratan berkubang keringat dan luapan kuasa. Sibuk mematok sebuah batas. Seekor bandeng jantan…
Selengkapnya » -
Sastra
Puisi-Puisi Sultan Musa
POHON, JIWA-JIWA KEHIDUPAN suatu hari nanti, saat kau kembali menjadi sebentuk pohon lalu bercengkerama bersama burung membahagiakan setiap hari lalu,…
Selengkapnya » -
Sastra
Puisi-Puisi Rido Caroko
Sakit Yang Susah Diobati Aku dalam tubuhmu Tidak lain adalah trombisit naik-turun Setelah kamu dengan sengaja melanggar Nasehat kawan sekampung…
Selengkapnya » -
Sastra
Dua Porsi Soto Dingin Seperti Gerimis Pagi Hari
Pagi ini, dengan setumpuk berkas revisi laporan audit yang belum aku selesaikan semalam, seperti biasa aku duduk memesan dua porsi…
Selengkapnya » -
Sastra
Puisi-Puisi Emi Suy
Sungai Jawar Mengalir di Dada Ibu Setiap pagi, ibu menuruni dunia dengan kendil di tangan dan cucian di punggung. Sungai…
Selengkapnya » -
Sastra
Puisi-Puisi Palito
Ikan Paus Lupa Cara Berdiri sejenak aku menguraikan kata-kata seperti ikan paus yang mencoba menyelam di pasir, siripnya mengoyak janji-janji…
Selengkapnya » -
Cerpen
DILARANG MENCINTAI BUNGA
“DILARANG MENCINTAI BUNGA” begitu tulisan larangan yang terpampang di depan kelas. Banyak yang tidak tahu maksudnya apa. Mahasiswa yang sedari…
Selengkapnya » -
Puisi
Puisi-Puisi Armen Setiaji Untung
BERKEBUN Pagi itu aku mencangkul halaman belakang rumah yang katanya dulu bekas kuburan atau tempat orang menyembunyikan rindu. Tanahnya diam…
Selengkapnya »