TERIMA KASIH: Status media sosial anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan I Ketut Kariyasa Adnyana yang berterima kasih atas sumbangan Pemkab Badung ke desa-desa di Kabupaten Buleleng sebesar Rp128 miliar, Minggu, 15 September 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com- Ada hal menarik berembus di tengah hiruk pikuk Pilkada Serentak 2024.
Di satu sisi Pemerintah Kabupaten Badung diperkirakan mengalami kekurangan atau defisit anggaran di tahun 2024 sebesar Rp3,4 triliun sebagaimana diungkapkan Penjabat (Pj) Sekda Badung Ida Bagus Surya Suamba selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sesuai hasil evaluasi Pj Gubernur Bali bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung sampai Juli 2024 sebesar Rp3,9 triliun, di sisi lain I Ketut Kariyasa Adnyana mengulas sumbangan Pemkab Badung ke desa-desa di Kabupaten Buleleng sebesar Rp128 miliar.
“Terima kasih Bapak Giri Prasta yang telah membantu Buleleng dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus, red) sebesar 1 miliar per desa, totalnya 128 miliar tahun 2024,” demikian bunyi status media sosial anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu, Minggu, 15 September 2024.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan realisasi tersebut, diprediksi realisasi PAD Badung tahun 2024 sebesar Rp6,7 triliun.
Dengan kata lain, Pemkab Badung diprediksi akan kekurangan anggaran sampai akhir tahun 2024 sebesar Rp3,4 triliun.
Patut diketahui publik luas bahwa sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Badung tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 8 Tahun 2023 tentang APBD Tahun Anggaran 2024, besaran APBD Badung adalah Rp10,2 triliun.
“Data-data yang ada dari kita, diproyeksikan atau dinilai oleh provinsi, bahwa kita tidak akan mampu mencapai sesuai yang kita rencanakan,” ujar Surya Suamba menegaskan bahwa Pemkab Badung berpotensi tidak mencapai target PAD atau mengalami defisit sebesar Rp3,496 triliun.
Surya Suamba menyatakan kenaikan sebesar Rp3,6 triliun atau 64 persen diproyeksikan ditopang oleh beberapa potensi di tahun 2024, di antaranya target kunjungan wisatawan sebanyak 7 juta orang.
Berdasarkan hasil survei dan data dari BAP, telah ada 7 juta wisatawan yang sampai dengan akhir tahun 2024 akan datang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sehingga dari proyeksi ini ada pendapatan sebesar Rp630 miliar per bulan.
Kemudian data BPS menyebutkan spending money wisata mancanegara dalam satu kunjungan menghabiskan rata-rata uang dalam rupiah, yakni spending money total di Bali Rp3.900.000 per wisatawan.
Defisit ini diperkirakan terjadi karena APBD Badung lebih menekankan belanja hibah yang terus naik menjadi Rp2,5 triliun dari PAD Rp10,2 triliun dan Pemprov Bali menilai hal ini sulit akan tercapai
“Kemudian, adanya proyeksi penagihan diperoleh dari rasio penagihan tahun 2023 sebesar 40 persen dari piutang tahun 2023 dengan kategori lancar, kurang lancar, dan ragu-ragu. Dan di 2024 dinaikkan menjadi 50 persen sehingga menjadi sebesar Rp214 miliar,” terang Surya Suamba. (bp/ken)