Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Bali, Pulau Surga yang Krisis Air, Prabowo Kaget

Kirim Tim Survei ke Lapangan

JAWAB MASALAH: Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia sekaligus Calon Presiden RI nomor urut 2, Prabowo Subianto memeluk seorang anak yang begitu bersemangat karena air bersih kini mengalir deras di wilayah tempat tinggalnya.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Pulau Bali memiliki magnet yang memukau dunia. Pulau mungil seluas 5.780 kmĀ² ini selalu dirindukan oleh jutaan umat manusia penghuni dunia.

Kecintaan terhadap Bali melahirkan sederet julukan, antara lain, antara lain Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura, The Island of Gods, The Island of Paradise, The Island of Love, The Morning of The World, dan The Last Paradise on Earth.

Namun, di balik julukan super wah sebagai pulau surga tersebut, fakta miris dialami masyarakat Provinsi Bali, yakni mengalami krisis air bersih berkepanjangan yang hingga kini belum menemukan jalan keluar.

Berdasarkan data sementara yang dikumpulkan, krisis air bersih terjadi di tiga kabupaten di Bali, yakni Karangasem, Buleleng, dan Klungkung serta masuk kategori butuh penanganan segera.

Menyikapi kondisi tersebut, DPD Gerindra Bali mengajukan permohonan bantuan pengadaan air bersih di 10 titik di 3 kabupaten kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia sekaligus Calon Presiden RI nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Permohonan ini tertuang dalam surat bernomor BI/12-057/A/DPD-GERINDRA/2023 tertanggal 26 Desember 2023. Hal ini merujuk dari surat permohonan dari sejumlah DPC Partai Gerindra perihal permohonan bantuan pengadaan air bersih.

Di antaranya surat permohonan DPC Gerindra Buleleng nomor: BI-8/XII/64/A/DPC-GERINDRA/2023 tanggal 22 Desember 2023; surat permohonan DPC Klungkung nomor: BI-08/12-65/A/DPC-GERINDRA/2023 tanggal; 24 Desember 2023, dan surat permohonan DPC Gerindra Karangasem nomor: BI-07/12-036/A/DPC-GERINDRA/2023 tanggal 24 Desember 2023.

Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya, SE.,MH alias De Gadjah mengatakan awalnya kebutuhan air bersih di Bali ini terungkap dalam kunjungan singkat Prabowo Subianto ke Pulau Dewata.
Waktu itu, De Gadjah menjemput Ketua Umum Partai Gerindra tersebut di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan menyampaikan ada beberapa daerah di Bali yang mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau.

“Saya sampaikan saat antarkan Beliau ke Jakarta dan Beliau kaget dan berkata masa ada ya? Saya jawab, siap Bapak ada. Beliau langsung dengan sigap menginstruksikan Aspri Mayor Teddy untuk follow up kepada saya,” ungkap De Gadjah.

Lantas keesokan harinya, De Gadjah menginstruksikan tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra, yakni DPC Klungkung, DPC Buleleng, dan DPC Karangasem untuk melaporkan daerah mana saja yang dilanda kekeringan saat musim kemarau untuk diminta bersurat ke Menhan RI.

Kemudian setelah 2 minggu, didapati kabar dari Asisten Menhan RI bahwa untuk pengadaan air bersih, Prabowo memerintahkan tim datang langsung melakukan survei lapangan.

“Jadi memang perlu proses. Saya yakin daerah-daerah di Bali yang kekurangan air akan memiliki sumber air bersih. Saya yakin sudah ratusan titik air di RI kekeringan sudah ada sumber air bersih. Banyak contoh di Gunung Kidul, Jawa Tengah, Sumbawa, NTB, Ambon, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ungkapnya.

Prabowo, kata dia, tidak tahu di Bali ada daerah yang mengalami kekeringan jika tidak dilaporkan. Oleh sebab itu, pihaknya berterima kasih kepada Menhan Prabowo karena begitu sigap merespons kepentingan masyarakat.

“Jika air sudah ada maka sumber kehidupan sudah ada. Kita sebagai kader beliau tetap mengawal kebutuhan masyarakat Bali agar bisa dibantu, bisa dipenuhi agar Bali semakin baik, sejahtera, maju di segala bidang,” tandas Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Bali ini.

Program tersebut, kata dia, merupakan isu penting karena akses terhadap air bersih masih menjadi kendala di daerah yang dikenal sebagai penyumbang devisa terbesar kedua ke pemerintah pusat.

Dengan adanya sumber air bersih, lanjutnya, akan menjadi solusi bagi masyarakat yang kesusahan air dan yang selama ini mengumpulkan air dari tadah hujan.

Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu optimistis bantuan pengadaan air bersih tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengingat ini adalah salah satu programnya yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

De Gadjah merinci sejumlah titik wilayah yang menjadi sasaran bantuan pengadaan air bersih mencakup di Buleleng terdapat tiga titik; yakni Kecamatan Banjar Desa Tigawasa, Banjar Dinas Konci; Kecamatan Kubutambahan, Desa Tunjung, Dusun Penulisan; dan Kecamatan Gerokgak, Desa Pemuteran, Banjar Dinas Loka Segara.

Air bersih di lokasi tersebut diharapkan tidak hanya untuk kepentingan masyarakat desa setempat semata, namun juga dibutuhkan oleh masyarakat sekitarnya.

Untuk di wilayah Klungkung, terdapat di 3 titik, yakni di Kecamatan Nusa Penida terdiri dari Desa Adat Klumpu, Desa Adat Pejukutan, Desa Adat Tanglad.

Ketiga desa ini tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM. Masyarakat mengandalkan air hujan sebagai sumber air saat musim hujan. Namun setelah persediaan air hujan habis, mereka terpaksa membeli air dari penjual air yang menggunakan truk tangki, terutama saat musim kemarau. Masyarakat harus membayar harga mahal untuk mendapatkan air.

Sementara di Karangasem, ada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Karangasem, Desa Seraya Timur; Kecamatan Abang, Desa Bunutan, Banjar Dinas Bangle; dan Kecamatan Kubu ada dua desa, yakni Desa Batu Dawa dan Desa Tianyar Barat, Dusun Munti Gunung.

Keempat desa ini hanya mengandalkan air tadah hujan untuk pemenuhan kebutuhan air, namun saat musim kemarau masyarakat kesulitan mendapatkan air karena keadaan tanah kering dan tandus. (ken/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!