Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Berulah di Pemogan, 4 Pemuda Sumba Nyaris Dimassa

Berani Lawan Pecalang, Tak Kantongi KTP

SUMBA LAGI, SUMBA LAGI: Ilustrasi ulah penduduk pendatang (duktang) asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) di kawasan pemukiman padat penduduk, Gang Muhajirin II No.9, Jalan Raya Pemogan, Denpasar Selatan, Selasa 19 Maret 2024 sekitar pukul 18.30 Wita hingga nyaris dimassa. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com-Dikasi hati, minta jantung. Demikianlah perumpamaan yang disematkan masyarakat Bali merespons ulah penduduk pendatang (duktang) ber-KTP Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) di Bali yang marak akhir-akhir ini.

Saat sejumlah insiden berakhir dengan meterai Rp10 ribu, bukannya mereda, duktang ber-KTP Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) malah makin menjadi-jadi.

Terbaru, 4 pemuda Sumba menggeber gas sepeda motornya keras-keras di kawasan pemukiman padat penduduk hingga nyaris dimassa di Gang Muhajirin II No.9, Jalan Raya Pemogan, Denpasar Selatan, Selasa 19 Maret 2024 sekitar pukul 18.30 Wita.

Peristiwa ini bermula saat 5 orang pemuda kedapatan pesta arak oplosan di sebuah kos-kosan (TKP) sekitar pukul 12.00 Wita.

Mereka menghidupkan musik cukup keras dan disusul empat orang yang merupakan warga Sumba.

Karena musik yang berdengung semakin berisik, warga pun menghubungi pecalang setempat.

“Datang beberapa pecalang menegur mereka hingga nyaris ribut. Beberapa saat kemudian, pecalang pulang dan mereka membubarkan diri,” beber salah satu penghuni kosan, Rabu, 20 Maret 2024.

Bukannya membubarkan diri dengan baik-baik, 4 pemuda Sumba ini malah menunjukkan sikap seolah menantang dengan menggeber sepeda motor mereka di belakang Mesjid Muhajirin Kampung Islam, Kepaon, Desa Pemogan, Denpasar Selatan sekitar pukul 18.30 Wita.

Karena sangat berisik dan mengantisipasi ada tindakan yang di luar batas, salah satu warga bergegas ke Pos Polisi, Pemogan untuk melaporkan tingkah laku empat pemuda Sumba itu.

Sadar polisi datang, keempatnya pun bergegas pergi sambil masih menggeber sepeda motor mereka hingga menciptakan suara bising yang memekikkan telinga.

Warga setempat jelas tidak terima hingga akhirnya mengejar empat pemuda Sumba tersebut.

“Ya, dua orang dapat diamankan warga, sedangkan dua orang melarikan diri,” ungkapnya.

Pihak Polsek Densel sendiri diketahui mengamankan dua pemuda Sumba plus kendaraan mereka mengantisipasi amukan warga di Mapolsek Denpasar Selatan.

Parahnya, kedua pemuda Sumba yang belakangan diketahui bernama Delu (19 tahun) dan Putra Rewa (22 tahun) ini tidak membekali diri dengan identitas alias Kartau Tanda Penduduk (KTP).

“Kedua orang yang diamankan ini mengaku tinggal di mes proyek, Jalan Ida Bagus Mantra, Ketewel,” ucap sumber di kepolisian.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Densel AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari enggan berkomentar banyak, namun membenarkan adanya insiden akibat ulah pemuda Sumba tersebut. (bp/sat/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!