Ilustrasi: Ignatius Darmawan
PERJALANAN PUISI
Pada sepotong pagi
Di sebuah resto di Probolinggo
Puisi membawaku kepada sepiring kegetiran
dan secawan kesegaran
Puisi menuntun berjalan dari Utara ke Selatan
Puisi memandu berlibur dari Barat ke Timur
Atau sebaliknya
Puisi meninabobokan di atas kasur
yang empuk dan puk-puk
Berlindung dari dingin malam dan kenangan.
Probolinggo, Oktober 2023
KAU SENDIRI YANG MEMBUAT SEDIH
Dalam suatu perhelatan kejuaraan
Satu yang tak bisa ditawar
Gerimis air mata atau pekik tawa
Senantiasa siap membanjiri bibir
Bahkan sampai ke sudut-sudut hati yang kerikil.
Namun asal kautahu
Tak akan sekalipun menerpa hatimu
selagi tidak kautimpukkan
dan hantamkan sendiri
badai berikut hujan hujatan dan nyinyiran.
Jember, November 2023
BALKON LANTAI LIMA
Pada malam yang lusuh
Ada tiga bangku di balkon lantai lima yang sedang riuh
Dua bercerita nasib yang seumpama hujan di malam hari
Satu menawarkan cita-cita yang hampir sirna ditikam usia
Cuma satu dari tiga bangku itu
Terbentuk dari berjibun pengalaman
Lainnya, terbuat dari rehat dan sambat-sambat
Jember, November 2023
MEMBATU
Satu dari kesenanganku adalah berpetualang
Mendaki runcing bukit
Menuruni terjal lembah
Menyusuri sungai-sungai
Tapi setelah sampai pada luas dan dalam senyummu
Tak habis aku mengarungi
lebih-lebih menyelami.
Hanya buntu dan membatu.
Probolinggo, November 2023
KOPI HOTEL 88
Jam enam pagi
Tersaji pada piring-piring keramik
Sarapan dan ambisi
Membuatmu cukup ciamik
Menyusuri hari-hari
Merangkai kepingan mimpi
Secangkir kopi menuntunmu
dari pagi ke senja hari
dari lobi hotel ke sunyi hati
dari sebuah teras ke secarik kertas
Bersikeras mengentas kata-kata.
Jember, November 2023
BIODATA
Fajrul Alam, lahir di Kebumen. Saat ini mengenyam kuliah di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri sekaligus menjadi Tim Asesor puisi di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban. Karya-karyanya pernah masuk di beberapa buku antologi puisi, majalah, media online.
