Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Mulyadi J. Amalik

Ilustrasi: Ignatius Darmawan

 

BALADA GURU PENSIUN

Tiba sepucuk surat pengusiran.
Guru pensiun kosongkan rumah dinas.
Seluruh isi rumah dikemas.
Seluruh keluarga keluar menggelandang.

Tiba segerombolan Satpol PP.
Guru pensiun diancam delik kriminal.
Rumah dinas disita paksa.
Keluarga pergi mengendarai nasibnya.

Guru pensiun memilih miskin.
Nasionalismenya tegak dari kesengsaraan.
Anak-anak dididik menjadi pejuang.
Merdeka belajar dari kehidupan.

Guru pensiun tak punya investasi.
Hartanya ditanam di prestasi muridnya.
Kekayaannya ditabung di kalbu siswa.
Ia berkebun menanam jiwa bangsa.

Guru pensiun menjalani pengasingan.
Ia mencatat kesuksesan banyak siswanya.
Diulasnya nama-nama penting di kertas merah.
Daftar itu dibakarnya dengan darah.

Guru pensiun wafat ditemani pahala.
Konstitusi mencatatnya di pasal pendidikan.
Tiada upacara kenegaraan melepasnya.
Ia berbaring bersama kepuasan batin.

Peneleh, Surabaya: 14/02/2023.

 

PETANI LADANG MERAH PUTIH

Berladanglah dengan hati riang. Menanam bibit sendiri.
Tebas hutan secukup kebutuhan. Sisakan anak pohon.
Jangan bakar lahan ladang. Api membunuh lingkungan.
Niat bertani untuk negeri. Mengisi lumbung pangan.

Taburi lahan pupuk alami. Alam seimbang memberkahi.
Jauhi cemaran perusak tanah. Cacing menjaga kesuburan.
Panenlah memetik buah doa. Makanan sehat bergizi.
Petani ladang tiang negara. Menjaga keturunan sejahtera.

Petani bebas mencangkul ladang. Mengukur jarak tanam.
Menuai nikmat memelihara bumi. Menabur benih sendiri.
Belajar merdeka dari petani. Berdaulat hidup mandiri.

Peneleh, Surabaya: 21/05/2023

 

ANAK-ANAK PANCASILA

Satu.
Kubersujud di hamparan bumi. Mengenali Tuhan.
Memuji-Nya dalam bahasa langit. Minta pertolongan.
Tuhan, selamatkan bangsa Indonesia. Semesta surga.
Tuhan, tunjukkan jalan ke Tanah Air. Lahan tanpa penjajah.

Dua.
Mengandaikan jalan tol di awan. Rute mahapanjang.
Buatku lari pagi dan bersepeda. Lintasan ramah-tamah.
Teruntai dari Papua sampai Aceh. Berbagi ilmu bumi.
Lalu-lintas temanku semua daerah. Bertukar kisah gembira.

Tiga.
Kutanya sahabat penaku. Apa rasanya saat Timnas Badminton juara.
Ia berkata: “Aku cinta bulu angsa! Seputih warnanya.”
Kusurati sahabat penaku. Apa rasanya saat Timnas Sepakbola kalah.
Jawabnya: “Aku ingin menjadi pelatih! Sebulat bolanya.”

Empat.
Pesta demokrasi. Mengapa anak-anak tak boleh ikut?
Pesta pertanda makan-makan. Mufakat kenyang bersama.
Kami bermusyawarah. Teman-teman membuat pesta sendiri.
Kami bermain masak-memasak. Pesta makan dan bernyanyi.

Lima.
Ayo kawan makan bubur panas. Sendok menangguk pinggiran piring.
Panas tak membakar lidah. Rasanya menawar lapar.
Ayo kawan minum teh panas. Mulut menyeruput pinggiran gelas.
Panas tak menyengat bibir. Manisnya menawar haus.

Peneleh, Surabaya: 22/05/2023.

 

CAPUNG CINTA

Capung melayang mengusung janjiku.
Engkau menemani di kursi dekat pintu.
Capung enggan muatan melebihi bagasi.
Cuma kita berdua penumpang ditampung.
Capung berayun menyisir tepi angin.
Kita terlelap di ketinggian awan hujan.
Capung mendarat di pohon tabebuya.
Kita singgah memetik musim bunga.
Janjiku lepas sesudah tinggal landas.
Kita sepakat menempuh rute arah baru.
Aku pun bersiap sebagai pilot capungmu.

Peneleh, Surabaya: 15/07/2023.

 

PUISI PEMUISI

#1
Wajah merah semangka. Garis gerimis.
Gambar endapan bulan. Terbit bermalam.
Hotel bintang langit. Tidurlah berawan.

#2
Pesan ini telah dihapus. Kuota habis.
Pesan ini telah pergi. Tiada sinyal.
Telepon mati baterai. Lenyaplah senyap.

Peneleh, Surabaya: 22/07/2023.

 

BIODATA

Mulyadi J. Amalik, lahir di Tulung Selapan, OKI, Sumsel, 10 Oktober 1969. Anggota Budaya Nusantara Seni Tradisi Lokal HIPREJS, Jawa Timur. Kontributor Forum Drawing Indonesia (FDI) Yogyakarta dan Teater Potlot Palembang. Antologi puisinya: Kuburan Bagi Penyair (2004, tunggal), Komposisi Masyarakat Pasar dan Surat Perintah 21 Mei (2000, berdua).

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!