Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Keluar Sperma, Kuasa Hukum Bersikukuh Jero Dasaran Alit Tak Bersetubuh

BERBANDING TERBALIK: Bantah melakukan pelecehan seksual, Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit justru menyebut diri sebagai korban NCK (22 tahun) gadis asal Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng terus berlanjut. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com Dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Kadek Dwi Arnata alias Jero Dasaran Alit terhadap korban NCK (22 tahun) gadis asal Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng terus berlanjut. 

Bukannya mendapatkan simpati pasca melakukan klarifikasi secara live pada Minggu, 24 September 2023, Jero Dasaran Alit malah mendapatkan kecaman dari banyak pihak, khususnya netizen.

Karena hal tersebut, terbaru, Kadek Agus Mulyawan dari Law Firm Agus M & Associates sebagai penasihat hukum Jero Dasaran Alit pada Selasa, 26 September 2023 kembali memberikan klarifikasi.

Kadek Agus Mulyawan yang baru kenal dengan sang klien sejak Minggu, 24 September 2023 menekankan pihaknya mau meluruskan situasi dan kondisi yang terjadi selama ini pasca Jero Dasaran Alit menyampaikan klarifikasi, Minggu, 24 September 2023 secara live melalui media sosial pribadinya. 

“Akhirnya menjadi bias ke mana-mana. Untuk itu perlu kiranya saya selaku kuasa hukum menjelaskan sebenarnya apa sih yang terjadi? Kok bisa seperti ini? Karena secara psikologis klien kami itu merasa sangat dirugikan. Kenapa? Karena video yang beredar tidak utuh di masyarakat. Video yang beredar hanya sepotong-sepotong sehingga mengakibatkan opini masyarakat tidak terarah, simpang siur. Contohnya saja dikatakan bahwa telah terjadi persetubuhan, maaf ini sampai adanya hormon (sperma, red) keluar. Kenyataannya, sejatinya tidak ada persetubuhan. Kalau kita melihat secara lengkap isi daripada klarifikasi Pak Jero,” tegas Kadek Agus Mulyawan. 

Sebagaimana diketahui, saat menyampaikan klarifikasi pada Minggu, 24 September 2023 secara live di media sosial pribadinya, Jero Dasaran Alit membantan melakukan pelecehan seksual dan sebaliknya mengaku menjadi korban pelecehan seksual NCK.

“Dia pegang tangan saya lalu dia bilang kepada saya, saya lemas. Apakah Kak Jero perlu antar Adik Cening? Dia bilang ya. Dia pegang tangan saya, masuklah ini ke dalam kosannya dia. Kunci kosannya dia, dia yang membawa. Lalu diberikanlah kunci itu kepada tiang untuk disuruh membuka kos-kosannya dia. Pada saat itu ada saksi mata dua orang di sana. Dua orang di sana di kosannya dia. Itu ada dua cowok di depan pintunya dia dan di samping kamarnya dia itu ada tangga, itu di sana dia diam. Duduk mereka berdua. Orang sudah dewasa-dewasa ini. Duduk di sana. Lalu saya buka pintunya, nggak tertutup sama sekali pintunya. Saya hidupkan lampunya, terang,” ungkap Jero Dasaran Alit menjelaskan kronologis masuknya ia ke kamar kos korban NCK. 

“Habis itu saya bilang Dik istirahat dah. Jero boleh nggak minjem WA, kamar mandi, mau kencing. Boleh. Saya ke kamar mandi. Saya kencing di sana. Setelah itu, saya disuruh duduk. Di kasurnya. Setelah itu saya duduk di kasurnya, dia bilang dia sakit. Akhirnya dia bilang bahwa dia maag. Terus dia mengambil minyak telon. Mengambil minyak telon diberikan kepada saya. Saya disuruh mengurut perutnya. Ini saya sumpah demi apapun, sumpah berani saya berani. Saya disuruh ngurut perutnya, saya urutlah perutnya. Saya urut perutnya. Setelah saya urut, urut, urut perutnya lalu dia bilang ulap (silau, red). Jero matikan lampunya! Tolong matikan lampunya. Saya ulangi lagi, Jero tolong matikan lampunya karena dia bilang dia alasannya ulap. Oke, saya matikan lampunya, pintu terbuka disuruh nutup. Saya tutuplah pintunya. Pada saat itu, dia yang menyuruh saya, kunci aja Jero. Saya kunci, saya matikan, tapi saya hidupkan lampu yang lain untuk agar ada pencahayaan. Pada saat itu saya yang dilecehkan. Bukan saya melecehkan dia. Awal dia memeluk saya. Sekali lagi saya berani sumpah demi keturunan saya. Saya sumpah mati saya berani. Dia memeluk saya di kasur itu. Lalu dia meraba alat kemaluan saya. Dia yang meraba alat kemaluan saya. Tapi saya diam selama ini karena apa? Karena saya harus ada bukti. Dan saya nggak main koar-koar di media sosial. Nah, ketika dia memegang kemaluan saya pada saat itu, saya dituduhlah memperkosa dia. Padahal tidak ada pemerkosaan terjadi. Pada saat itu, ampura niki (maaf ini, red) agak jorok niki. Dia melakukan hubungan badan dengan saya dengan cara apa? Dengan cara mengeluarkan sperma saya. Ya, saya ulangi sekali lagi. Dia mengeluarkan alat kemaluan saya lalu saya diajak berhubungan badan. Dia bilang dia mati, tidak sadar diri katanya, tetapi, pada saat itu ada saksi yang melihat. Ada saksi yang melihat bahwa pada saat itu saya, dia kan bilang begitu, dia berhubungan badan sampai mengeluarkan sperma di perutnya dia. Dia bilang begitu. Tapi saya bantah itu, itu tidak terjadi. Sekali lagi itu tidak terjadi,” urai Jero Dasaran Alit. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, korban NCK (22 tahun) asal Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng yang melaporkan Jero Dasaran Alit ke Polres Tabanan dengan bukti penerimaan surat dengan nomor registrasi (No. Reg): SPM/156/IX/2023/SPKT/POLRES TBN/POLDA BALI dan diterima oleh Brigadir I Made Eka Supartika, SH., MH, Jumat, 22 September 2023 juga didampingi para kuasa hukum, yakni I Nyoman Yudara, SH, I Wayan Sukana, SH, Ni Gusti Ayu Made Nanik Astriani, SH, dan I Gusti Agung Krisna Dwipayana, SH. 

Pengakuan kuasa hukum korban berbeda 180 derajat dengan pengakuan Jero Dasaran Alit.

Yudara mengatakan saat ini kondisi korban sangat-sangat tertekan dan terguncang atas pelecehan seksual yang dialaminya. 

“Kondisi korban saat ini sangat-sangat tertekan dan terguncang. Kalau memang dia itu fitnah, simple saja pembuktiannya, kenapa dia di dalam kamar sampai keluar sperma? Itu saja. Itu ada saksi loh yang melihat dia masuk dan keluar berapa lama. Itu terjadi di kos-kosan korban,” ucap Yudara dikonfirmasi, Minggu, 24 September 2023.

Terkait kronologi peristiwa hingga NCK akhirnya menjadi korban pelecehan seksual, Yudara mengatakan korban yang dalam keadaan sakit saat itu kumpul-kumpul dengan teman-teman kos dan tuan rumah. Sedang makan di teras kamarnya yang berada di lantai bawah tahu-tahu dia di-WA oleh terduga pelaku diajakin keluar. 

“Dia bilang tidak Kak saya lagi sakit. Daripada gabut, ayo keluar jalan-jalan seputaran Kediri saja. Demikian bujuknya,” tandas Yudara. 

Korban pun akhirnya bersedia dan langsung mandi dan sembahyang sebelum akhirnya dijemput terduga pelaku. 

“Dicegah sempat oleh tuan rumahnya dan dinasehati lagi sakit tidak usah keluar, namun korban menjawab sebentar saja untuk menghilangkan suntuk. Akhirnya keluarlah, tapi tidak diajak ke Kota Kediri, melainkan ke arah Pantai Kedungu. Kaget korban. Dalam keadaan tidak begitu mengenal wilayah itu, dia bertanya kenapa ke pantai dan berkata di sana kan tidak ada orang. Sudah malam. Akhirnya sampailah di Pantai Seseh di Cemagi. Sampai di sana korban buang air ke toilet. Dari toilet korban minta diantar pulang ke kos karena semakin tidak enak badan,” beber Yudara. 

Sejurus kemudian, korban pun diantar ke kos. “Di dalam perjalanan paha korban sudah mulai diraba-raba sampai di depan kos. Antara sadar dan tidak karena pusing di kendaraan korban sempat tertidur sebentar kemudian bangun. Sampai di kos, dia memaksa mengantar sampai ke kamar dengan alasan sekalian mau pinjam tempat pipis,” lanjutnya. 

Singkat cerita, ke kamarlah keduanya. Si cewek rebahan dalam posisi telungkup karena merasa pusing dan mual. 

Saat itu, korban berpesan kepada terduga pelaku nanti kalau keluar agar lampu dimatikan dan pintu ditutup. 

Memang benar pintu ditutup dan lampu dimatikan, namun terduga pelaku kembali balik meminta minyak urut dengan alasan gatal. 

“Setelah itu posisi korban yang telungkup dibalik oleh terduga pelaku sambil berkata kamu jangan tengkurap. Tahu-tahu korban sudah digerayangi, dibuka baju segala macam dalam posisi kurang sadar karena sakit dan pusing. Sampai pada saat celana korban dilepas, nyangkut tidak bisa turun. Celana korban nyangkut di pergelangan kaki. Ditarik paksa akhirnya kaki korban luka oleh jam tangan Dasaran Alit. Korban kaget lalu tersadar dan bertanya kok saya dibeginikan kak? Pelaku berkata diam tidak boleh nanya dan langsung diterkam, langsung disetubuhi walaupun singkat tapi sempat masuk dan ada sperma berceceran,” tegas Yudara.

Disinggung kenapa korban seolah-olah tidak berdaya dan tidak berteriak minta tolong saat dilecehkan secara seksual? Yudhara berkata sejak awal korban dalam kondisi sakit dan lemas karena maag dan pusing-pusing.

“Korban tidak enak badan dan tidak kuat naik mobil sehingga pusing. Korban tidak biasa naik mobil sehingga mabuk kendaraan. Dugaan pelecehan seksual kemungkinan itu yang akan masuk unsur karena bagaimanapun korban sudah dilecehkan secara seksual ya adanya karena sampai ada ceceran sperma. Masalah perkosaan beda kasus jadinya. Kalau pelecehan ya,” tegasnya. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!