Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Terlantar di Turki, Puluhan PMI Bali Ditipu Agen Bodong

TIDUR DI LANTAI: Sejumlah PMI asal Bali yang terkatung-katung di Turki sesuai rekaman video yang tersebar di media sosial.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Logat Buleleng yang disampaikan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam sebuah unggahan video begitu kental. Mereka mengaku berasal dari Bali dan kini sedang terkatung-katung di Turki. Menariknya, meski diberangkatkan dengan visa holiday alias berlibur para pemuda ini tetap berangkat. Penyesalan baru datang saat apa yang dijanjikan agen berbalik 180 derajat. Penyesalan itu mereka utarakan lewat sejumlah video yang kini viral di media sosial.  

Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Denpasar, Wiam Satriawan membenarkan adanya warga Bali yang terlantar di Turki. “Sudah kami follow up. Hari ini, Rabu (9/3/2022) kami bersurat ke pusat untuk diteruskan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI). Kasus ini sudah ada kuasa hukumnya dan sudah dilaporkan ke Polda Bali,” ucap Wiam Satriawan dihubungi via telepon, Rabu (9/3/2022). 

Nasib buruk yang dialami PMI ini diketahui lewat lewat unggahan video. Para korban menunjukkan mereka tengah duduk di emperan sebuah toko bersama sejumlah koper besar berjejer. Mereka mengeluhkan tanggung jawab dari pihak yang memberangkatkan dan dengan ekspresi putus asa berharap bisa pulang ke Bali.

Di video lain, tampak mereka harus berjejal berbagi tempat tidur dalam sebuah ruangan yang sangat sempit. Bahkan ada yang harus merebahkan badan di lorong sempit tanpa alas kasur. Lebih mengenaskan tampak dalam rekaman video mereka mengabadikan kondisi kamar mandi yang jauh dari dari kata layak. Hal ini bisa dilihat dalam unggahan videonya https://www.facebook.com/103112201478054/posts/490331789422758/ 

“Kami sudah cek. Memang benar ada sekitar 25 warga Bali yang disebut terlantar di Turki. Mereka terkatung-katung. Sebab setelah kami telusuri, mereka ini bukan pekerja atau tenaga kerja. Jadi kita perlu bedakan antara warga Bali dan pekerja migran asal Bali. Yang beredar itu adalah video warga Bali yang terlantar di Turki. Bukan pekerja asal Bali,” ujar Wiam.

“Para warga asal Bali itu tidak menggunakan visa kerja. Mereka menggunakan visa holiday yang dikeluarkan untuk berlibur di Turki. Setibanya di Turki oleh agen tertentu mereka dijanjikan untuk mencarikan pekerjaan selama berlibur di Turki,” tuturnya.

Sekalipun tidak menjadi tanggung jawab BP2MI Denpasar, Wiam menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kemenlu dan lembaga terkait lainnya. “Ini sudah menyangkut kemanusiaan, mereka adalah warga negara Indonesia asal Bali. Negara harus hadir dan akan segera mencarikan solusi terbaik, BP2MI Bali sudah bersurat secara resmi ke pusat. Saat ini koordinasi lintas sektor sudah dilakukan” tegasnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!