BADUNG, Balipolitika.com– Krisis air di seantero Kabupaten Badung, khususnya di Kecamatan Kuta Selatan akan tuntas pada tahun 2025.
Demikian juga suplai air irigasi ke sawah-sawah produktif di Badung Utara yang selama ini kecrat-kecrit alias tidak lancar.
Hal ini menjadi janji Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung Nomor Urut 02, I Wayan Adi Arnawa dan I Bagus Alit Sucipta (Adicipta) sebagaimana diutarakan dalam Debat Terbuka Kedua Pilkada Badung 2024 di The Trans Resort Bali Jalan Sunset Road Seminyak Kuta, Bali, Jumat, 8 November 2024.
Terkait krisis air, seperti yang disampaikan pada debat pertama, I Wayan Adi Arnawa menyebut saat ini Pemerintah Kabupaten Badung sedang bekerja sama dengan pihak ketiga secara business-to-business (B2B) untuk membangun jaringan pemipaan.
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal dalam rangka untuk memberikan distribusi air ke daerah Selatan.
“Debit air sekarang tidak cukup dengan pipa yang eksistingnya ada saat ini. Oleh karena itulah langkah pertama pembangunan jaring pemipaan ke selatan dengan membagi 2 zona, zona timur dan zona barat dan ini sudah dilakukan dan sedang berproses,” kata I Wayan Adi Arnawa.
Ketika berbicara untuk pengembangan krisis air di Badung Utara, kata Adi Arnawa, pemerintah pusat sedang menggalakkan pembangunan bendungan.
Salah satu alternatif yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka untuk menyiapkan penampungan air hujan di Badung Utara adalah dengan pembangunan Bendungan Sidan dan penataan kelembagaan irigasi subak.
Usaha ini terang I Wayan Adi Arnawa akan meminimalisir persoalan krisis air di Badung Utara dan Badung Selatan.
“Mudah-mudahan seiring dengan perkembangan waktu ini dan seiring dengan peningkatan pendapatan Badung, apa yang saya sampaikan tadi dengan skema B2B ini persoalan air khusus di Badung Selatan bisa tuntas tahun 2025 ini,” pungkasnya. (bp/ken)