TARGET PAD: Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata alias Suyadinata menyambangi kediaman mantan Kapolda Bali sekaligus Gubernur Bali 2 periode (2008-2018), Komisaris Jenderal Polisi Drs. I Made Mangku Pastika, M.M.
MANGUPURA, Balipolitika.com– Pilkada Badung 2024 dipastikan menyajikan pertarungan head to head yang sengit, khususnya terkait adu gagasan serta visi misi mengantarkan Bumi Keris ke arah lebih baik periode 2025-2030.
Berusaha mencari masukan banyak pihak, Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Suyasa-Putu Alit Yandinata alias Suyadinata menyambangi kediaman mantan Kapolda Bali sekaligus Gubernur Bali 2 periode (2008-2018), Komisaris Jenderal Polisi Drs. I Made Mangku Pastika, M.M.
Banyak masukan diberikan oleh Made Mangku Pastika, khususnya terkait sumber pendapatan atau PAD Badung uang ungkapnya bisa tembus Rp30 triliun jika sumber-sumber pendapatan dikelola dengan benar.
Suyadinata sampai sekitar pukul 10.30 Wita di kediaman Mangku Pastika dan disambut langsung oleh sosok negarawan berusia 73 tahun asli Kecamatan Seririt, Buleleng, kelahiran 22 Juni 1951 itu.
“Orang biasa terlambat, ini malah bisa lebih awal. Saya kira jam 11.00 akan sampai, malah lebih awal. Pemimpin tidak boleh terlambat,” ungkap Mangku Pastika.
Selanjutnya baik Wayan Suyasa dan Putu Alit Yandinata menyampaikan bahwa kehadirannya untuk mohon restu dan arahan dari Made Mangku Pastika sehingga semakin percaya diri bertarung ide dan gagasan di Pilkada Badung 2024.
“Mohon restu, mohon arahan bimbingan, Bapak Made Mangku Pastika, tokoh luar biasa bagi Bali,” ujar Suyasa.
Mangku Pastika mengatakan bahwa selalu memantau situasi politik, termasuk Badung.
Baginya Suyadinata memiliki celah dan peluang besar menjadi pemenang di Badung, Rabu, 27 November 2024.
“Saya lihat di medsos, lihat di berita. Peluang menang terbuka lebar, tinggal semangat, kemudian wajib mengabdikan diri dengan baik. Saya yakin bisa menang,” ujarnya.
Jenderal bintang 3 Polri yang pangkatnya setara dengan Letnan Jenderal, Laksamana Madya, dan Marsekal Madya pada pangkat militer Indonesia ini mengatakan Badung merupakan kabupaten kaya raya sekaligus kekuatan untuk membangun Bali.
Jika pemimpin Badung ke depan bisa membangun sistem online atau sistem transparan dalam pemungutan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) niscaya akan ada kenaikan PAD yang sangat signifikan bahkan berlipat-lipat
“Yang saat ini mungkin yang baru terkumpul sekitar 25 persen PAD. Kalau mampu membangun sistem, PHR yang terpungut dan masuk PAD Badung 75 persen saja, bisa tembus Rp20 triliun. Kalau benar-benar 100 persen celah pajaknya bisa dipungut, saya yakin PAD Badung bisa tembus Rp30 triliun,” ungkap mantan Kalahar Badan Narkotika Nasional (BNN) ini.
Baginya dengan dana besar, Badung bisa membangun berbagai macam.
“Jangan hanya dihambur-hamburkan pada posisi yang tidak fundamental. Yang pertama harus dibangun adalah SDM yang kuat, bahkan kalau bisa untuk SDM Bali sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah gratis. Bangun SDM yang kuat,” jelas perintis SMA/SMK Bali Mandara ini dan saat ini mengelola Sekolah Taruna Mandara di Buleleng Barat.
Mangku Pastika juga berpesan agar nakhoda Bumi Keris ke depan membangun rumah sakit bagus yang dikelola profesional.
“Bangun sistem pertanian yang bagus, termasuk mesti ada satu pusat belanja organik atau Organic Trade Center. Saat ini, Bali hidup dari pariwisata, Badung hidup dari pariwisata. Pariwisata kita adalah pariwisata budaya, budaya yang dimaksud adalah budaya agraris. Apa yang sudah dibangun dalam pertanian terkait budaya agraris? Tidak ada,” cetus tokoh asal Petemon, Seririt, Buleleng ini.
“Lanjutkan itu Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi), nantinya akan mampu mewujudkan Badung sebagai kabupaten organik,” imbuh Senator alias anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Dapil Bali masa bakti 2019-2024 itu.
Demi memposisikan masyarakat Bali, khususnya Badung menjadi tuan di rumahnya sendiri, Pemkab Badung juga harus membangun sumber- sumber pendapatan alternatif yang dikelola Pemkab Badung, misalnya usaha hotel, investasi untuk pengembangan pertanian organik, pengembangan sapi Bali, termasuk investasi dalam bentuk lain.
Menariknya, Mangku Pastika juga optimis Pemkab Badung bisa membangun bank sendiri selain tetap membesarkan Bank BPD Bali.
“Kalau sudah ada uang banyak, apapun bisa dilakukan oleh Badung. Ingat jangan salah mengelola! Bupati dan wakil bupati itu seorang pemimpin atau leader dan juga seorang manager. Memiliki ilmu pengelolaan anggaran yang bagus penting. Bukan dihambur-hamburkan untuk bongkar pura dan balai banjar yang sudah bagus,” cetusnya.
“Namun, mesti membangun satu bentuk pengelolaan, termasuk membuka ruang baru tempat investasi yang menjadi sumber pendapatan. Ketika pariwisata redup gara-gara bom misalnya, gara-gara wabah seperti Covid-19 misalnya, di sana penting sosok seorang pemimpin,” ujar Mantan Ketua Tim Kasus Bom Bali ini.
Mendapatkan petuah progresif itu, Wayan Suyasa memuji pemahaman, ilmu, dan pengalaman Made Mangku Pastika.
“Beliau luar biasa mendengarkan pengalaman Beliau. Luar biasa banyak yang didapatkan. Sungguh bernas pemikiran dan pengalaman Pak Mangku,” ujar Suyasa diwawancarai sebelum meninggalkan kediaman Mangku Pastika. (bp/ken)