Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Dewi Ardiani, Penerima Beasiswa KIP-Kuliah Raih Gelar Sarjana Teknologi Pangan Unud

GELAR AKADEMIK: Ni Wayan Dewi Ardiani, penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) yang sukses meraih gelar akademik Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Ni Wayan Dewi Ardiani yang kerap dipanggil Dewi, Ardiani bahkan Dewiya selama menempuh pendidikan di Universitas Udayana termasuk mahasiswa yang mendapatkan beasiswa KIP-Kuliah.

Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) adalah beasiswa bagi calon mahasiswa yang diberikan kepada lulusan SMA/Sederajat dari seluruh nusantara yang memiliki keterbatasan ekonomi dan berprestasi secara akademik.

Ia merupakan salah satu peraih beasiswa KIP-Kuliah yang berhasil meraih gelar Sarjana Teknologi Pangan (S.TP.) berdekatan dengan hari ulang tahunnya dan sah di wisuda pada bulan Agustus lalu di Program Studi Teknologi Pangan dengan melakukan studi “Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Karakteristik Minuman Probiotik Sari Mangga Arumanis (Mangifera Indica L. Var Arumanis) Dengan Lactobacillus rhamnosus SKG34” di bawah bimbingan Dr. Ir. Komang Ayu Nocianitri, M.Agr.Sc. dan Sayi Hatiningsih, S.TP., M.Si.

Penelitian yang dilakukan adalah membuat minuman probiotik berbasis non dairy menggunakan bahan baku buah mangga arumanis dengan Lactobacillus rhamnosus SKG34.

Hal tersebut karena buah mangga arumanis adalah salah satu buah lokal yang mengalami lonjakan produksi saat panen menyebabkan harga mangga dipasaran menjadi rendah.

Selain itu memiliki masa simpan singkat dan sifat mudah rusak, sedangkan Lactobacillus rhamnosus SKG34 merupakan bakteri asam laktat yang diisolasi dari susu kuda Sumbawa yang terbukti dapat dikembangkan menjadi probiotik karena tahan terhadap pH rendah, dapat menurunkan kolesterol, tidak bersifat toksik dan aman diaplikasikan ke dalam produk pangan seperti minuman probiotik.

Proses pembuatan minuman probiotik sari buah mangga arumanis dengan Lactobacillus rhamnosus SKG34 yaitu buah mangga arumanis dicuci kemudian dikupas, dipisahkan daging buah dan bijinya lalu dihaluskan menggunakan blender.

Bubur buah yang diperoleh ditambahkan air dengan perbandingan bubur buah dan air 1:2,5 kemudan disaring.

Sari buah yang diperoleh ditambahkan sukrosa sebanyak 8 persen kemudian dipasteurisasi dan didinginkan.

Tahap selanjutnya ditambahkan starter sebanyak 4 persen kemudian dihomogenkan lalu diinkubasi sehingga diperoleh minuman probiotik sari buah mangga arumanis.

Dewi Ardiani melaporkan bahwa dalam penelitian yang dihasilkan yaitu minuman probiotik sari buah mangga arumanis dengan Lactobacillus rhamnosus SKG34, lama fermentasi 18 jam menghasilkan minuman probiotik sari buah mangga arumanis dengan karakteristik terbaik, yaitu dengan total BAL 10,28 Log CFU/ml, total asam 0,22 persen, total gula 12,70 persen, dan pH 4,28.

Ia juga menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai lama penyimpanan dingin minuman probiotik sari buah mangga arumanis dengan Lactobacillus rhamnosus SKG34.

Ia juga mengatakan bahwa mengaku bangga dan senang dapat menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar sarjana.

“Saya ingin menjadi contoh bagi seluruh generasi muda, bahwa biaya Pendidikan bukanlah penghalang kita untuk mendapatkan gelar sarjana”, ujarnya. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!