Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PuisiSastra

Puisi-Puisi Mukhammad Amien

Ilustrasi: Gede Gunada

 

AKU BUKAN PENYAIR

Aku bukan penyair, tuan
aku si bodoh tak beralas kaki
yang buta merangkai kata
hingga makna-makna menjadi terpenjara

Yang kehilangan cahaya
di gelapnya rimba literasi
yang meminjam lentera
untuk lalui jalan,
di jalan penyair

Aku tidak sedang berkhayal, tuan
aku hanya ingin menyatu dengan bumi
menyentuhi langit-langit diksi
agar mampu mengungkapkan rasa
yang tertimbun jauh di dalam dada

Supaya mengenal ciptaan-Nya
mensyukuri sudut pandang keindahan
meski lewat aksara
karena Tuhan Maha Indah dan sukai keindahan

Aku memang cinta puisi, tuan
aku ingin menghiasi aksara, melukis metafora di kanvas luka
atau mewarna bahagia yang mekar di bunga-bunga kehidupan
hingga tercipta puisi
yang memikat hati

Brebes, 13 Mei 2023

 

BUNGA CINTA DI MEDAN LAGA

Larysa
Engkau gadis Ukraina
Cinta kita bertaut di sudut Kota Moskwa
Bibir merah ranum merekah
Merupa mawar di wajah cantikmu
Tiupkan angin kerinduan
lesap ke dalam dadaku

Larysa
Ego penguasa telah memutus ikatan hati
Aku tak bisa lagi membawa bunga
yang senantiasa kuselipkan di sela rambut pirangmu
saat nikmati udara pagi
dan kicau burung-burung di taman kota

Perang ini membuat kita saling menebas leher
pada zona membara
Engkau prajurit angkatan udara
menjadi musuhku nomor satu
Aku tentara Rusia
yang bersumpah pada negara
demi tanah airku

Larysa
Kugempur engkau bersama air mata
menetes deras di irama rudal yang menghempas
juga raungan sirine dan jeritan para serdadu
hingga di ujung bandara
cintaku,
nyawamu
di tanganku
Maafkan aku!

Brebes, 10 Februari 2023

*Catatan: Larysa adalah nama wanita Ukraina yang berarti camar laut

 

KAULAH ALASANKU PULANG

Memandang bening wajahmu, burung pipit senandungkan kicau merayu
Berlompatan riang di ranting kecil bunga bougenvil
Membuai hatiku menjadi rindu

Melihat matamu seelok purnama, bintang-bintang hiasi peraduannya
Angin mendesir nyanyikan lagu hati, membuatku semakin percaya diri
Aku, yang lalui jalan terjal berliku, bersama engkau, hai permaisuri

Mendengar ceritamu bersahaja, rintik hujan lengkapi syahdunya asmara kita
Kecupan manis di pipiku, membuat sirna segala luka
Seakan lelah jadi tiada, saat kembali bersamamu, duhai permaisuri

Kaulah alasanku pulang

Brebes, 9 Februari 2022

 

CERITA LUKISAN TUA

Kulihat sebingkai lukisan
kisah indah di tepian sawah
seorang petani melepas lelah
kulitnya memerah
: terbakar matahari

Dari kejauhan
anak dan istrinya menghampiri
membawa sebakul bekal dan sebuah kendi
wajah mereka semringah
lukisan sempurna sebuah bahagia
: keluarga.

Gemercik sungai mengalun di seberang pematang
sorak gembira anak-anak
yang mencari ikan
serok lincah menari, menyibak arus
ke sana ke mari
ikan pun nampak gesit bersembunyi
bagai insan mengelak
dari waktu yang terus memburu

Lukisan itu …
membawaku pada sebingkai memori
tentang sebuah siang di sudut desa
secuil cerita di masa remaja
yang mengabadi
menjadi lukisan
bernama kenangan.

Brebes, 12 Maret 2023

 

SELAMAT ULANG TAHUN

Istriku …
Kupetik dawai melantunkan aksara
Pada rima paling madu, di hari sucimu

28 Desember 2022
20 tahun kita, arungi bahtera
Jalani hidup dengan segala suka duka
Tak punyai apa-apa
Sekarang pun, masih belum apa-apa!

Maafkan lelakimu
Belum sempurna melukis pelangi, di kanvas bahagia
Namun tetap semangat
Merangkak lemah menggapai arah
Menuju mimpi yang kita gantungkan
Dalam bingkai harapan
Pada doa-doa yang kita langitkan

Maafkan lelakimu
Kerap khilaf menguatkan tekad
Sehingga jatuh berkali-kali
Namun kau tak peduli, pada lelah yang mengesah

Kini di sisa waktu
Aku, tertunduk malu
Hanya bisa sembunyi
Dalam janji di ruang hati
Dengan sekuat nafas yang sering tersengal
Untuk semampunya tidak berhenti
Walau buram di kesudahan
Namun sejatinya, aku bahagia
Karena kaulah separuhku
Karena kita, hamba-Nya

Brebes, 28 Desember 2022

 

BIODATA

Mukhammad Amien. Ia berasal dari Brebes, Jawa Tengah. FB: Putra Agyusa

Gede Gunada lahir di Karangasem, Bali, 11 April 1979. Ia pernah meraih penghargaan Karya Lukis Terbaik 2002 dalam Lomba Melukis “Seni itu Damai” di Sanur, Bali; Karya Lukis Kaligrafi Terbaik 2009 dalam Lomba Melukis Kaligrafi se-Indonesia di kampus UNHI Denpasar.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!