Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Juru Parkir, Bomber Polsek Astana Anyar Bayar Kos Rp500.000 Sebulan

PERANG IDEOLOGI: Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid, 34 tahun, merupakan eks narapidana kasus terorisme Jawa Barat asal Bandung. Bekerja sebagai tukang parkir di Mie Gacoan Manahan yang berlokasi di sebelah utara Stadion Manahan Solo ia harus membayar kos sebesar Rp500.000 sebulan di luar listrik.

 

BANDUNG, Balipolitika.com- Siapa sejatinya Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid yang nekat meledakkan diri hingga melukai delapan personil polisi Polsek Astana Anyar, Polrestabes Bandung, Jawa Barat?

Menurut penelusuran pihak berwajib, Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid merupakan eks narapidana kasus terorisme Jawa Barat asal Bandung.

Bersama istri dan seorang anak yang berusia kurang lebih 3 tahun, Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid tinggal di sebuah kamar kos di Blotan RT07/02, Dusun II, Siwal, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid baru tinggal di kos-kosan tersebut selama 3 bulan lebih.

Bekerja sebagai tukang parkir di Mie Gacoan Manahan yang berlokasi di sebelah utara Stadion Manahan Solo, Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid harus membayar kos sebesar Rp500.000 sebulan di luar listrik.

Kos-kosan yang ditempati Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid berada di tengah-tengan atau kamar nomor 2 dan kamar mandinya berada di dalam kamar kos.

Adapun sepeda motor yang digunakan Agus Sujatno alias Abu Muslim bin Wahid dalam aksinya merupakan Suzuki Shogun keluaran lama berwarna biru yang nomor polisinya, yakni AD 5055 NS tidak terdaftar.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia turut berduka cita atas gugurnya Aipda Sofyan Didu, personil Polsek Astana Anyar, Polrestabes Bandung, Jawa Barat.

“Gugur saat teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” demikian disampaikan dalam akun media sosial resmi Divisi Humas Polri, Rabu, 7 Desember 2022.

Ucapan duka cita ini mendapatkan respons dari masyarakat Indonesia.

“Turut berduka cita. Semoga amal ibadahnya diterima dan buat keluarga yang ditinggal diberi kesabaran yang besar. Negara tidak boleh kalah oleh kelompok manapun yang bertujuan mengoyak persatuan dan kesatuan NKRI,” tulis pemilik akun media sosial atas nama Danang.

“Turut berdukacita, Pahlawanku. Kau gugur sebagai bunga bangsa,” ungkap Roos Meijrs.

“Turut berduka cita untuk keluarga besar Polri. Untuk Anda yang bilang pengalihan isu dan lainnya, Anda hanya punya otak tapi tidak punya pikiran. Untuk Polri semoga semakin solid,” tandas Joe Ardi.

“Selamat jalan, Pak. Semoga mendapat tempat terbaik di surga. Terkutuklah orang atau kelompok peneror bom itu. Polri segera cari dan tangkap komplotan peneror,” harap Uli Simanjuntak.

“Amor Ing Acintya. Damai di sisi-Nya wahai pahlawan,” ungkap Ignasa Rahponk AI.

“Gugur dalam bertugas Insyaalloh syahid. Semoga diampuni dari segala salah dan khilaf. Beliau korban syetan bertopeng mujahid,” tulis Dadih Abdurrohman. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!