Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Sadis, Wanita Muda Subang Tewas dengan 3 Luka Gorok di Leher

DENPASAR, BaliPolitika.Com– Kasus pembunuhan kembali terjadi di wilayah hukum Polresta Denpasar. Dwi Farica Lestari, 23, asal Subang, Jawa Barat ditemukan tewas dengan tiga luka gorok di bagian leher, Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 02.30 dini hari. Berdasarkan kartu identitas pengenal diketahui korban Dwi Farica lahir 24 April 1997 beragama Islam, tidak bekerja, dan berasal dari Dusun Karang Anyar Rt/ Rw 018/003 Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusaka Jaya Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Peristiwa pembunuhan sadis itu terjadi di lantai 2 Thailia Homestay Kamar No 1 Jalan Tukad Batanghari Gang X No. 12 Panjer, Denpasar Selatan. Saksi Apris Misak, 23 th, asal L Tasik Soe NTT, yang bekerja sebagai penjaga homestay tersebut mengaku saat sedang tidur ditelepon oleh Dianty. Perempuan yang kos di homestay tersebut meminta bantuan agar menemani mengecek temannya di dalam kamar karena adanya suara berisik sekaligus mencurigakan dan tidak menyahut saat dihubungi.

“Saksi bersama dengan Dianty mencoba mengetuk pintu mangil-mangil, namun tidak ada jawaban. Saksi mencoba membuka namun pintu terkunci dari dalam. Selanjutnya saksi lewat kamar nomor 3 mengecek dan pintu balkom terbuka. Saksi melihat darah di balkom. Selanjunya saksi menyampaikan kepada Dianty,” ucap sumber di kepolisian.

Saksi lain, Willy Widya Kusuma, 29, mengaku sekitar Pukul 01.00 dini hari dirinya minum bir bersama dengan istrinya, yakni Suryanti Oktaviani, Deny, dan bule di kamar kos nomor 4 sambil ngobrol-ngobrol. Usai minum, tiba-tiba Dianty membuka pintu, namun diam dan menutup kembali pintu kamar. Sekitar sekitar 5 menit kemudian kembali saksi Dianty mengetuk pintu dan meminta tolong.

“Kakak, kakak minta tolong. Tolongin teman saya,” ucap sumber. Menariknya, saksi Willy Widya Kusuma menjawab sebentar dulu karena istrinya sedang kesurupan. Setelah istrinya sadar, baru kemudian saksi mengecek lewat belakang kamar 3. Saksi melihat banyak darah di lantai dan korban posisi jongkok serta kepala standar di tempat tidur. Karena takut selanjutnya saksi menelpon pemilik kos dan memberi tahu di kamar 1 terjadi pembunuhan. Dijawab oleh pemilik kos agar diamankan dulu dan jangan ribut agar tetangga tidak terganggu. Pemilik kos mengatakan segera menghubungi pihak berwajib.

Sementara itu, saksi Dianty mengaku sekitar pukul 01.40 saksi dirinya terbangun karena ada suara teriakan dan berisik berupa bunyi suara kaki-kaki gedebuk-gedebuk. Selanjutnya pukul 01.46 saksi bertanya lewat WA. “P P, Aman Yuk, gedebag gebeg sih siapa, P p aman …,” Namun korban tidak membalas. Saksi menelpon beberapa kali juga tidak diangkat. Karena takut, saksi menelpon penjaga rumah kos dan mengecek korban.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh tim identifikasi, diketahui korban menderita 3 luka di leher. Di kamar tidur korban berceceran darah. Saat ditemukan, posisi korban telanjang bulat tengkurap. Ditemukan jaket warna merah, helm Gojek, dan pisau lipat yang dipakai menggorok leher korban. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!