MISTERI AYUTERRA RESORT: Tragedi Ayuterra Resort memakan korban jiwa lima orang, yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna (19 tahun), Ni Luh Supernigsih (20 tahun), I Wayan Aries Setiawan (23 tahun), Kadek Hardiyanti (24 tahun), dan Kadek Yanti Pradewi (19 tahun).
DENPASAR, Balipolitika.com- Meskipun pihak kontraktor dan teknisi lift Ayuterra Resort menyebut pemilik resort, Linggawati Utomo (62 tahun) meminta agar lift hanya menggunakan satu tali sling baja, hingga Rabu, 20 September 2023 Polda Bali dan Polres Gianyar belum menetapkan tersangka.
Informasi terbaru, kasus tragedi lift gondola Ayuterra Resort yang memakan korban jiwa lima orang, yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna (19 tahun), Ni Luh Supernigsih (20 tahun), I Wayan Aries Setiawan (23 tahun), Kadek Hardiyanti (24 tahun), dan Kadek Yanti Pradewi (19 tahun) akan digelar pada Jumat, 22 September 2023.
Gelar perkara ini dilakukan untuk memastikan unsur pidana dan menetapkan tersangka akibat dugaan unsur kelalaian hingga nyawa jadi taruhannya.
Update perkembangan penyelidikan ini disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu, 20 September 2023.
“Ditreskrimum Polda Bali bersama Polres Gianyar sejauh ini sudah memeriksa 30 saksi,” jelas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
Jelasnya sejauh ini 30 saksi yang mengetahui, termasuk pemilik tempat usaha tersebut, teknisi dan semua yang terkait, termasuk juga ahli dari Fakultas Teknik Universitas Udayana sudah diperiksa.
Polda Bali dan Polres Gianyar kini masih menunggu hasil final penelitian laboratorium forensik dari Mabes Polri Cabang Denpasar terhadap bukti-bukti yang diperoleh.
Tegas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menurut keterangan saksi ahli Fakultas Teknik Universitas Udayana penyebab terputus tali sling baja lift Ayuterra Resort adalah kelebihan beban.
Saksi ahli juga menyoroti massa jenuh tali sling baja Ayuterra Resort hingga akhirnya putus.
Proses selanjutnya ungkap Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menegaskan penyidik Ditreskrimum Polda Bali dan Polres Gianyar akan gelar perkara pada Jumat 22 September 2023 untuk menentukan unsur pidana dan penetapan tersangka jika terbukti.
Gelar perkara yang melibatkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri Gianyar ini diagendakan di Polres Gianyar dn dipimpin oleh Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol Yanri Paran Simarmata.
Terkait laporan pemilik Ayuterra Resort Linggawati Utomo terhadap kontraktor lift, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menggarisbawahi masih dalam proses penyelidikan dalam rangka menentukan apakah laporan tersebut bisa ditindaklanjuti untuk proses penyidikan atau tidak.
“Laporannya masih berproses. Tentunya, akan memeriksa saksi dan juga bukti-bukti yang dimiliki oleh pelapor,” tutupnya.
Di sisi lain, Kepala Kepolisian Resor (Polres) Gianyar AKBP I Ketut Widiada meyakini dan memastikan akan ada tersangka kasus lift terbuka atau gondola maut Ayuterra Resort, Ubud, Gianyar yang menelan korban jiwa 5 orang.
AKBP I Ketut Widiada menyebut entah ada unsur kesengajaan atau tidak, tetap harus ada pihak yang bertanggung jawab.
Terkait maintenance atau perawatan lift, pihaknya masih menunggu hasil uji dilakukan Bidang Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar.
Dikatakan bahwa dengan tiga tali sling baja, lift tersebut seharusnya mampu mengangkat beban mencapai 1,2 ton.
Namun, para saksi menyebut pemilik resort meminta agar lift tersebut tidak menggunakan terlalu banyak tali sling.
Akhirnya, teknisi pun memasang hanya satu tali sling sesuai permintaan pemilik resort. Adapun, kekuatan satu tali sling itu diklaim sudah setara dengan beban 1,8 ton.
Ukuran tali slim itu berbeda. Tiga tali yang digunakan awal ukurannya kecil-kecil. Kemudian diganti dengan satu tali dengan ukurannya lebih besar.
Walaupun demikian pihaknya masih melakukan uji kelayakan dan meminta pendapat atau keterangan ahli soal boleh atau tidak hanya menggunakan satu tali slim baja.
Disinggung mengenai inisiatif mengganti satu tali slim itu? Kapolres menyatakan, kontraktor dan teknisi menyampaikan ke penyidik, menurut aturan, jika tali menyusup sudut 10 persen wajib diganti dengan satu tali slim saja.
Keterangan ini disampaikan dua teknisi, yakni internal Ayuterra Resort dan teknisi dari luar yang sewaktu-waktu diminta untuk merawat.
Pihak kontraktor dan teknisi lift di Ayuterra Resort menyebut pemilik resort meminta agar lift tersebut hanya menggunakan satu tali sling sehingga akhirnya dipakai satu tali saja.
Terkait inisiatif penggunaan satu tali ini masih dilakukan pengembangan. (sat/bp)
