Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Rem Blong, Lift Pakai 1 Sling Baja, Owner Ayuterra Resort Terancam Tersangka

KELUARGA KORBAN DILARANG MENUNTUT: Owner Ayuterra Resort, Linggawati Utomo (62 tahun) terancam jadi tersangka.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Owner Ayuterra Resort, Linggawati Utomo (62 tahun) terancam jadi tersangka.

Hilangnya nyawa Sang Putu Bayu Adi Krisna (19 tahun), Ni Luh Supernigsih (20 tahun), I Wayan Aries Setiawan (23 tahun), Kadek Hardiyanti (24 tahun), dan Kadek Yanti Pradewi (19 tahun) di usia sangat belia disebut merupakan tanggung jawab Linggawati Utomo karena ia sengaja meminta teknisi mengurangi jumlah sling baja pada lift gondola yang endingnya berbuah malapetaka.

Kepolisian Resor (Polres) Gianyar mengungkap hasil pemeriksaan sejumlah saksi terkait insiden lift maut yang menewaskan lima karyawan di Ayuterra Resort, Ubud, Gianyar, Bali. 

Kepada polisi, pihak kontraktor dan teknisi lift di Ayuterra Resort menyebut pemilik resort meminta agar lift tersebut hanya menggunakan satu tali sling.

Kapolres Gianyar AKBP I Ketut Widiada membenarkan bahwa pada 2019 lift outdoor di Ayuterra Resort menggunakan lebih dari satu tali sling. Foto kondisi lift dengan lebih dari satu tali sling itu sempat viral di media sosial. 

“Jika dilihat yang beredar di medsos, memang kita lihat di TKP pada tahun 2019 (lift di Ayuterra Resort) lebih dari satu tali sling dan saat kejadian hanya satu tali sling,” kata Widiada, Rabu, 6 September 2023.

Menurut keterangan teknisi lift, Widiana melanjutkan, per tali sling dapat mengangkat beban 400 kilogram. Jadi, dengan tiga tali sling, lift tersebut seharusnya mampu mengangkat beban mencapai 1,2 ton.

Namun, saksi menyebut pemilik resort meminta agar lift tersebut tidak menggunakan terlalu banyak tali sling.

Akhirnya, teknisi pun memasang hanya satu tali sling sesuai permintaan pemilik resort. Adapun, kekuatan satu tali sling itu diklaim sudah setara dengan beban 1,8 ton.

“Belum bisa dipastikan juga satu tali sling yang diklaim dapat menahan beban 1,8 ton itu tak menjadi pemicu kecelakaan lift,” imbuh Widiana.

Widiana menegaskan penyebab pasti insiden tragis itu masih menunggu hasil investigasi Bidlabfor Polda Bali.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan pihak Labfor Mabes Polri cabang Denpasar sedang melakukan penyelidikan berbekal scientific investigation dan keterangan ahli lainnya.

“Koordinasi terakhir prosesnya langsung akan ditinjau Ditreskrimum Polda Bali. Tidak menutup kemungkinan ada faktor kelalaian dari pihak pemilik managemen maupun dari teknisi,” ungkap mantan Kapolresta Denpasar. 

Manajemen atau teknisi diduga tidak memeriksa secara teliti kondisi lift tersebut maupun melakukan perawatan secara kontinu serta diduga kurangnya safety dengan kondisi TKP sangat curam.

“Menyangkut nyawa manusia. Ya, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka jika terdapat kelalaian dari hasil scientific investigation dan keterangan ahli,” ungkapnya. (sat/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!