LIBATKAN RIBUAN PENARI: Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara berfoto bersama salah seorang penari senior serangkaian peringatan Hari Tari Sedunia di Pelataran Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Sabtu, 27 April 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com– Peringatan Hari Tari Sedunia di Kota Denpasar berlangsung meriah. Ribuan penari lokal, nasional dan internasional tumpah ruah berpartisipasi dalam peringatan yang dikemas dengan kegiatan bertajuk Naluriku Menari (NAME).
Memasuki pelaksanaan ketiga, NAME 2024 dibuka langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga didampingi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ditandai dengan pemasangan bunga kepada penari Sekar Jempiring di Kawasan Pelataran Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Sabtu, 27 April 2024.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, OPD terkait, para maestro dan penggiat seni di Kota Denpasar serta undangan lainya.
Menteri PPPA RI, I Gusti Ayu Bintang Dharmawati Puspayoga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Naluriku Menari (NAME) yang tahun ini memasuki pelakaanaan tahun ketiga.
Kegiatan ini, selain menjadi momentum pelestarian seni tari, juga menjadi ruang ekspresi bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak dalam mengenal dan melestarikan seni.
Pihaknya juga mengapresiasi Tari Sekar Jempiring yang hingga saat ini tetap eksis menjadi tari penyambutan maskot Kota Denpasar di mana serangkaian NAME 2024 dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah.
“Kami sangat apresiasi antusias anak-anak dalam menarikan Tari Sekar Jempiring. Ini merupakan bukti bahwa kesenian harus terus tumbuh berdampingan dengan kemajuan teknologi di era sekarang ini,” ujarnya sambil mengapresiasi pelaksanaan NAME sebagai peringatan hari Tari Sedunia di Kota Denpasar.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di sela pembukaan menjelaskan pada prinsipnya Pemkot Denpasar terus memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaran Naluriku Menari di tahun ketiga.
Pelaksanaan NAME ini merupakan implementasi nyata dari Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju yang selaras dengan spirit Vasudhaiva Khutumbakam dengan semangat gotong royong bersama bersinergi untuk kemajuan Denpasar.
“Ini kita gotong royong, ada penari lokal, nasional bahkan internasional yang terlibat, sehingga peserta terus bertambah, dan tahun ini pelaksanaannya lebih luas cakupannya yang dikemas di ruang publik Kota Denpasar,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, kebudayaan menjadi spirit kreativitas baik penciptaan maupun pelestarian dan bahwa konsep kota kreatif di Kota Denpasar sebagai kota yang hidup.
Hal ini memberikan kesadaran yang dinamis terhadap sumber daya alam untuk menggugah inovasi, sumber daya manusia untuk menggugah dinamika kultur dan sumber daya spiritual untuk menggugah kreasi sehingga pihaknya memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh seniman yang terlibat dalam peringatan Hari Tari Sedunia yang berkolaborasi dengan Komunitas Seni Naluri Manca ini.
“Acara ini menjadi salah satu agenda membangkitkan perekonomian dan kunjungan pariwisata serta memberikan ruang kreativitas kepada para seniman, Naluriku Menari ini juga menjadi pemacu generasi muda untuk tetap produktif berkesenian baik sebagai pelaku maupun berkarya dalam menuangkan ide dan gagasan yang baru sesuai dengan era dan zaman yang semakin berkembang,” ujar Jaya Negara.
Kordinator Komunitas Seni Naluri Manca, Ida Bagus Eka Haristha mengatakan Naluriku Menari merupakan sebuah kegiatan yang ditujukan kepada pelaku seni tari dari berbagai genre.
Di mana, fokusnya menitikberatkan pada ruang kreativitas dan eksplorasi dengan memberikan kesempatan tampil sebagai pengisi acara sehingga pelaksanaan bertujuan untuk memberdayakan seniman untuk berkreativitas secara berkesinambungan.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu membangkitkan ekosistem seni daerah serta menciptakan ruang publikasi budaya dan kearifan lokal sebagai identitas melalui perayaan Hari Tari Sedunia ini.
Ida Bagus Eka Harista menambahkan, pada pelaksanaan di tahun ketiga ini, NAME mengambil tema “Melodi Eterna dalam Alur Waktu”.
Tema ini mengandung makna yakni warisan budaya yang abadi dan tetap relevan seiring berjalannya waktu sehingga mampu membangkitkan naluri dalam berkesenian untuk tetap dapat memberikan pesan dan rasa serta melahirkan sesuatu yang baru dan memiliki makna yang tersirat baik dalam karya atau pesan kehidupan.
Dikatakannya, pada segmen pembukaan, NAME tahun ini kembali menghadirkan Tari Sekar Jempiring massal.
Bunga Jempiring merupakan maskot Kota Denpasar yang merupakan inspirasi dari karya Tari Sekar Jempiring.
Tari penyambutan maskot Kota Denpasar ini merupakan gagasan dari Bintang Puspayoga yang kini menjadi Menteri PPPA RI.
“Melalui tema ini dihadirkan sebuah kebebasan berekspresi dalam menari serta lintas pengetahuian yang selalu membaluti prores kegiatan menjadi sebuah pondasi yang komunikatif,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Naluriku Menari Tahun 2024 ini diharapkan mampu merangkul pelaku seni dan maestro seni dari berbagai kabupaten/kota di Bali atau lokal, nasional, dan internasional.
Tak hanya itu, berbagai komunitas, sanggar, pelajar, dan perwakilan negara sahabat juga turut terlibat. Bahkan, dalam pelaksanaannya juga diramaikan dengan stand UMKM Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan kepada maestro tari serta pengisi acara. Kegiatan juga dirangkai dengan lomba-lomba tari dan penyerahan piala bergilir kepada pemenang lomba. (bp/ken)