Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Berkat Literasi Investasi Level Desa, Agus Erik dan Tim Juara I Nasional MCMC 2023

TERBAIK: Agus Erik Wistika Putra, mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana angkatan 2020 bersama Luh Putu Citra Kusuma dan Ni Putu Suriani yang berasal dari Program Studi Sarjana Akuntansi angkatan tahun 2021.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Agus Erik Wistika Putra, mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana angkatan 2020 kembali mengharumkan nama Universitas Udayana.

Teranyar dengan meraih Juara I Mahasaraswati Capital Market Competition (MCMC) 2023 yang merupakan lomba artikel ilmiah tingkat nasional.

Pada perlombaan ini, Agus Erik ditemani oleh dua rekannya yakni Luh Putu Citra Kusuma dan Ni Putu Suriani yang berasal dari Program Studi Sarjana Akuntansi angkatan tahun 2021.

MCMC 2023 dimulai pada 9 Mei 2023 yang diikuti oleh 32 kelompok yang kemudian disaring menjadi TOP-6 untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Kelompok mereka diberi nama “Generation Team” yang dibentuk karena memiliki kesamaan dalam hal ketertarikan mengenai pengembangan literasi investasi melalui Kelompok Studi Pasar Modal FEB Unud.

Pada perlombaan ini, Generation Team mencetuskan sebuah ide utama (raw idea) dari artikel ilmiah yang terinspirasi dari cerita nyata yang dialami oleh tim selama berorganisasi, yakni masyarakat khususnya di level desa adat di lapangan memiliki minat yang tinggi dalam berinvestasi.

Namun, masalah utamanya terletak pada masih rendahnya literasi investasi di masyarakat.

Agus Erik juga mengungkapkan bahwa timnya menggunakan secondary data research untuk mengomparasikan antara fenomena riilnya dengan data dari sumber sekunder.

Kemudian pada data tersebut menunjukkan hasil antara variabel satu dengan yang lainnya saling berkaitan, yang menyatakan memang benar kalau angka literasi keuangan di Bali masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan angka inklusinya sebesar 2,8 kali lipat.

Artikel ini juga diperkuat dengan melakukan riset di salah satu sampel desa yang ada di Bali. Selama proses pembuatan artikel ini, Agus Erik dan rekannya terdapat kendala klasik yaitu keterbatasan waktu dalam mengikuti jadwal perkuliahan dengan persiapan dan deadline untuk perlombaan tersebut.

Namun, dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara sesama anggota tim sehingga kendala tersebut dapat diatasi sampai pada akhirnya mampu menghantarkan hingga lolos ke TOP-6 dan mampu meraih Juara I dalam perlombaan tersebut.

Saat wawancara online via Direct Message (DM) Instagram, Agus Erik menyampaikan pesannya kepada mahasiswa FEB Unud khususnya yang ingin ataupun sedang berlomba sebuah pesan.

“Sebagai mahasiswa kita harus berani, berencana, dan berdoa serta melakukan yang terbaik tapi jangan takut kalah. Lomba bukan hanya untuk menang, tetapi untuk menjadi tolak ukur diri kita. Kalah lomba bukan akhir dunia, move on, cari lomba lain, dan ulangi hingga kalian berhasil,” ungkap Agus Erik. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!