Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Susun RUU Permuseuman, Badan Keahlian DPR RI Soan ke FIB Unud

SERAP ASPIRASI: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB Unud) menerima kunjungan Badan Keahlian DPR RI dalam rangka pengumpulan data dan penyusunan naskah akademik dan RUU tentang Permuseuman, bertempat di ruang Sidang Senat FIB Unud di Denpasar, Selasa, 17 Januari 2023.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana (FIB Unud) menerima kunjungan Badan Keahlian DPR RI dalam rangka pengumpulan data dan penyusunan naskah akademik dan RUU tentang Permuseuman, bertempat di ruang Sidang Senat FIB Unud di Denpasar, Selasa, 17 Januari 2023.

Badan Keahlian DPR RI beserta tim diterima oleh Dekan FIB Unud Prof Dr Made Sri Satyawati SS MHum yang didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr Dra Ni Ketut Erawati MHum, Koprodi Arkeologi beserta dosen, dan Ketua UPIKS. 

Dalam sambutannya Dekan FIB Unud Prof Dr Made Sri Satyawati SS MHum menyampaikan harapannya pada pertemuan tersebut dapat melahirkan vibrasi positif dan sinergi yang kuat untuk dapat melahirkan RUU yang menghimpun sebagian besar aspirasi dari berbagai pihak, terutama para akademisi yang membidangi permuseuman di Program Studi Arkeologi.

Dalam bincang hangat yang berfokus pada revitalisasi pengelolaan museum, terhimpun berbagai aspirasi agar pemerintah dapat memberi payung hukum sebagai legalitas tata kelola museum. Dengan demikian, payung hukum tersebut dapat dijadikan landasan fundamental berdirinya sebuah museum serta tata kelolanya, ucapnya.

Menurut Koprodi Arkeologi FIB Unud, Dr Ni Ketut Puji Astiti Laksmi SS MSi, terdapat beberapa aspek yang masih membutuhkan pembenahan serius.

“Ada beberapa aspek yang butuh perhatian serius dalam memuseumkan benda sejarah atau menghidupkan museum itu sendiri,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, Dr Puji memandang perlu penyeragaman aturan atau kriteria berdirinya suatu museum, karena masih terdapat kesenjangan yang terjadi antara museum resmi pemerintah dan museum kelolaan pribadi atau swasta.

Pendanaan juga merupakan faktor penting dalam konservasi serta preservasi dalam permuseuman. Pendanaan yang kurang akan mematikan langkah kehidupan museum sebagai wadah penyelamatan benda-benda bersejarah.

I Gede Gita Purnama AP MHum, Ketua UPIKS FIB Unud juga menyampaikan pandangannya berdasarkan pengamatan di lapangan. Ia menyampaikan bahwa banyak benda bersejarah yang menjadi koleksi museum di luar negeri. Fenomena ini sangat memprihatinkan bagi Indonesia.

Di sisi lain, Rochtri Agung Bawono MSi, dosen Prodi Arkeologi FIB Unud juga menyampaikan aspirasinya terkait dengan tata kelola permuseuman. Menurutnya, yang menjadi fokus perhatian adalah perlu adanya kalender pameran, sehingga setiap museum dapat memamerkan benda bersejarahnya secara periodik.

Di samping itu, tata cara pengamanan benda bersejarah serta peningkatan kualitas SDM museum juga perlu ditingkatkan agar keberlangsungan museum dapat terjaga dengan baik, katanya, menekankan. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!