Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Dicap Produk Gagal, 2 Siswa SMAN Bali Mandara Raih Juara 3 Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah

JUARA NASIONAL LAGI: Ni Putu Nila Natalia (201017) XII MIPA 2 dan Ni Kadek Emi Ariani (200984) XII MIPA 2 diapit I Wayan Madiya, S.Pd., M.Pd. (kanan) dan Kadek Yuli Artama, ST, M.Pd. (kiri). 

 

BULELENG, Balipolitika.com- Meski Gubernur Bali, Wayan Koster mundur dari final Kompetisi Inovasi Publik Tahun 2022, Jumat, 8 Juli 2022 dan ogah mempresentasikan inovasi SMA Negeri Bali Mandara berjudul berjudul “Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Generasi Emas” yang mewakili Indonesia di Maroko, siswa SMAN Bali Mandara tak pernah letih mendulang prestasi nasional.

Setelah meraih juara 1 se-Indonesia dalam kompetisi bertajuk “Resilient and Adaptive Local F&B Business Plan Competition” yang digelar Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta lewat Komang Monica Ary Octaviana, Putu Arismadi, dan Pande Putu Purnami Aprilianti, Tim SMAN Bali Mandara kembali meraih juara nasional.

Kali ini, 2 siswi SMAN Bali Mandara raih juara 3 nasional lomba karya tulis ilmiah tahun 2022.

Siswi berprestasi ini adalah Ni Putu Nila Natalia (201017) XII MIPA 2 dan Ni Kadek Emi Ariani (200984) XII MIPA 2.

Lomba karya tulis nasional bertajuk FEBYS (From East to be Best Young Scientist) ini digelar oleh SAINS HUNTER INDONESIA.

Nila Natalia menjelaskan pada kompetisi ini timnya membawakan karya tulis yang berjudul CESTOR (Cengkeh Smart Detector).

Karya tulis ilmiah ini ditulis berdasarkan permasalahan panen bunga cengkeh, tepatnya di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.

Menurut hasil observasi serta wawancara yang dilakukan petani cengkeh di Desa Tigawasa menyatakan bahwa banyak permasalahan yang dihadapi selama perawatan cengkeh hingga proses panen pada cengkeh.

Salah satunya yaitu sulitnya mengenali tingkat kematangan pada cengkeh yang disebabkan oleh beberapa factor, di antaranya pertumbuhan cengkeh yang tidak merata, serta bertambahnya tinggi cengkeh seiring dengan berjalannya waktu sehingga mempersulit petani dalam mengidentifikasi kematangan pada cengkeh.

Sementara itu, pembina karya tulis SMAN Bali Mandara di ajang FEBYS (From East to be Best Young Scientist) tahun 2022, I Wayan Madiya, S.Pd., M.Pd. dan Kadek Yuli Artama, ST, M.Pd. mengungkapkan puji syukur dan penghargaan setinggi-tingginya atas support berbagai pihak, khususnya SMAN Bali Mandara sehingga keberhasilan tim Nila Natalia dan Emi Ariani mampu menampilkan karya terbaiknya dan meraih juara 3 tingkat nasional.

“Semoga capaian ini dapat memantik semangat siswa lainnya untuk bisa mendedikasikan diri agar sekolah ini tetap bisa berprestasi dalam berbagai ajang. Tentunya kepada siswa-siswa yang telah mampu meraih prestasi agar tidak dijadikan sebagai ajang berpuas diri namun selalu mengevaluasi diri agar bisa lebih baik ke depannya. Prestasi seperti ini tidak lahir secara instan dan spontan, namun tentu ada proses yang dipersiapkan dengan baik oleh seluruh tim. Sebagai pembina saya merasa bangga atas raihan prestasi yang dipersembahkan oleh Tim GEBRA dan SYSC. Kunci keberhasilan tim ini tidak lain adalah disipilin yang tinggi, kerja keras, tangguh, dan selalu berkomunikasi yang intens dengan Pak Kadek Yuli Artama dan Bapak I Wayan Madiya selaku pembina untuk melakukan branstorming sebelum ajang ini dimulai. Terakhir selamat buat tim dan terus berkarya,” ucap I Wayan Madiya.

Diberitakan sebelumnya, Sekolah Bali Mandara yang dicap gagal oleh Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Prof. Dr. I Made Damriyasa yang juga Rektor UNHI Denpasar sehingga mulai tahun ajaran 2022/2023 keistimewaannya dihapus dan menjadi sekolah biasa juga mengantarkan 13 orang lulusannya meraih beasiswa kuliah gratis di Jepang.

Ke-13 siswa jebolan Sekolah Bali Mandara penerima Nozomi Scholarship atau beasiswa harapan kuliah di Jepang tersebut terdiri atas Ni Luh Ekarini (asal Bebandem, Karangasem), Ni Komang Ananta Wahyuni (asal Kintamani, Bangli), Putu Sri Kusumayani (asal Kubutambahan, Buleleng), Putu Diana (asal Busungbiu, Buleleng), Kadek Dwi Andina Widyani (asal Kubutambahan, Buleleng), I Kadek Ardika Yana (asal Rendang, Karangasem), I Ketut Juliadi (asal Gerokgak, Buleleng), Ni Putu Cindy Febianti (asal Kecamatan Karangasem, Karangasem), Ni Komang Juni Lestari (asal Melaya, Negara), Kadek Oka Linggayani (asal Busungbiu, Buleleng), Putu Purwani (asal Gerokgak, Buleleng), Putu Ayu Sumianingsih (asal Busungbiu, Buleleng), dan Ni Putu Suryani (asal Kubu, Karangasem).

Mereka akan mengenyam pendidikan di Tahara Global College of Welfare, Prefektur Aichi, Jepang.

Karena seluruh mata kuliah akan disampaikan dalam bahasa Jepang, maka sebelum berangkat ke Negeri Matahari Terbit di bulan Oktober 2022, mereka dibekali kemampuan berbahasa di Bali Japan International College (BALI JAPANIC) hingga mengantongi sertifikat N4.

Bali Japanic, yang berlokasi Jalan Prof. IB Mantra No. 888X, Kesiman, Kertalangu, Denpasar Timur, merupakan business partner dari Fujuen Group dan Tahara Global College of Welfare.

“Mereka dipersiapkan menjadi tenaga kerja terampil, khususnya di bidang keperawatan (caregiver). Setelah menempuh pendidikan di Tahara Global College of Welfare, Prefektur Aichi, Jepang, mereka akan langsung diikat kontrak kerja sebagai tenaga terampil dengan durasi 5 tahun. Para siswa SMA Bali Mandara yang terpilih mampu bersaing dengan kakak-kakanya yang sudah berstatus mahasiswa untuk merebut kesempatan emas ini. Mereka adalah juara yang sebenarnya,” ungkap Founder sekaligus Direktur Bali Japan International College, Made Sukadana Antara, Selasa, 5 Juli 2022 lalu.

Sosok lulusan terbaik Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra Universitas Udayana (kini Fakultas Ilmu Budaya Unud, red) menjelaskan Nozomi Scholarships dilatarbelakangi terpuruknya perekonomian di Bali akibat pandemi.

Bebernya untuk bekerja ke Jepang dengan program normal diperlukan biaya puluhan juta rupiah. Sedangkan untuk program kuliah ke Jepang perlu biaya hingga ratusan juta rupiah.

“Jelas hal ini sangat berat bagi masyarakat kebanyakan. Saya sendiri sebagai masyarakat Bali sangat berterima kasih kepada Fukujuen Group dan Tahara Global Welfare of College di Aichi Jepang yang telah bersedia mensponsori dan memberikan beasiswa ini. Di Jepang saat ini kondisinya memang sedang membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) terampil, khususnya di bidang keperawatan (caregiver). Mereka menginginkan SDM Bali yang terkenal ramah dan memahami hospitality. Saya pikir ini kesempatan luar biasa. Di masa depan belum tentu kesempatan ini datang lagi. Kapan lagi bisa kuliah di negara maju dengan program beasiswa? Istimewanya lagi, langsung dapat kontrak kerja di sana setelah kuliah. Bahkan biaya tiket, apartemen semua juga difasilitasi,” ungkap sosok yang pada 2016 menjadi penerjemah dan pendamping Profesor Onda dari Keio University Jepang saat meneliti organisasi subak dan kehidupan nelayan di Bali itu.

Mariko Usami, perwakilan Fukujuen Group menegaskan, Fukujuen Group memiliki reputasi yang luar biasa.

Ungkapnya Nozomi Scholarships bukan hanya sebuah program bergengsi, namun juga merupakan sebuah program yang bisa menjadi pengubah jalan cerita sukses para peraihnya.

“Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh adik-adik, putri-putra terbaik Bali,” terangnya sembari mengulas Fukujuen Group adalah company yang bergerak di bidang keperawatan lansia alias caregiver yang memiliki puluhan cabang roujin home.

Mariko Usami yang sudah secara langsung datang ke Sekolah Bali Mandara dan mewawancarai para orang tua siswa penerima beasis kuliah gratis ini mengatakan perusahaannya tersebar di beberapa wilayah di Prefektur Aichi, Jepang.

Untuk mempersiapkan SDM yang kompeten, Fukujuen Group bekerja sama dengan Tahara Global College of Welfare dan Bali Japan International College (BALI JAPANIC). (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!