BALI, Balipolitika.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, meluruskan tentang proyek pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi yang beberapa waktu lalu ramai katanya tidak masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Koster menyebutkan, proyek tersebut masih masuk daftar PSN bahkan kini telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Sempat viral bahwa tol Gilimanuk-Mengwi itu tidak masuk lagi Proyek Strategis Nasional (PSN). Saya menghadap Pak Menteri PU (Pekerjaan Umum) dengan staf dan bicara sama beliau, ternyata itu masih merupakan Proyek Strategis Nasional tercantum dalam Peraturan Menteri Perekonomian bahwa Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi itu selain masih berstatus Proyek Strategis Nasional juga sudah masuk dalam RPJMN atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,” ujar Gubernur Koster.
Ia menambahkan, statusnya masih ada (dalam PSN) dan akan berlanjut. Bahkan kata dia, 3 hari lalu Koster rapat bersama Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU.
“Dia datang ke Bali, ke Jaya Sabha untuk membahas rencana kelanjutan pembangunan jalan tol ini. Dan beliau kemarin meninjau lokasi ke Jembrana dan wilayah-wilayah yang akan di lintasi jalan tol,” kata dia.
“Jadi pembiayaan untuk pembebasan lahan itu akan sepenuhnya oleh pemerintah, konstruksinya oleh swasta. Ada tiga fase, fase 1 Gilimanuk-Pekutatan, fase 2 Pekutatan-Soka, fase 3 Soka-Mengwi,” jelas Koster.
Akan tetapi pihak swasta meminta hanya mengerjakan fase 1 dan fase 3, fase 2-nya kalau bisa oleh pemerintah. “Kemarin dibahas soal itu, nanti saya akan menghadap lagi Pak Menteri PU kalau bisa fase duanya itu jadi pekerjaan oleh pemerintah,” ujarnya.
“Dan memang sebelumnya sudah demikian rancangan, tetapi karena tidak berlanjut pergantian pemerintahan ini akhirnya berubah kebijakan. Jadi kami akan meneruskan ini dan Pak Dirjen juga sepakat untuk ikut membangun fase duanya,” imbuh Koster.
Menurutnya anggaran untuk pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi fase dua kira-kira Rp 5 sampai 6 triliun. Sedangkan pembebasan lahannya itu hampir Rp 4 triliun. “Jadi jalan tol Gilimanuk-Mengwi ini astungkara akan tetap berjalan ke depan. Doakan,” tegasnya.
Sementara itu, suasana di lokasi ground breaking mega proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Kecamatan Pekutatan, Jembrana masih belum ada aktivitas saat ini. Namun kabar tersebut menjadi angin segar tersendiri bagi warga yang lahannya terdampak.
Sebab, belakangan ini mereka justru ada kekhawatiran yang berkepanjangan. Sehingga harapannya proyek yang nantinya memiliki panjang sekitar 96 kilometer (km) lebih ini bisa terlaksana.
“Astungkara kalau memang benar informasinya (masih dalam PSN),” ujar salah satu warga terdampak, Minggu (20/4).
Dia berharap, ini menjadi salah satu angin segar bagi masyarakat khususnya yang terdampak. Apalagi sebelumnya tanahnya sudah pengukuran untuk Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tersebut.
“Kami harap nantinya ada kepastian lebih lanjut meskipun prosesnya pasti panjang,” harapnya. Terpisah, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menegaskan, kembali proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi bakal optimistis tetap berjalan.
Ia memiliki keyakinan pemerintah pusat masih melakukan kajian terlebih dahulu, untuk selanjutnya membangun proyek tersebut. Apalagi proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi sudah masuk dalam PSN RPJM Nasional 2025-2029. “Saya tetap optimistis (berjalan) dari sebelumnya,” kata Kembang, Minggu (20/4).
Sebelumnya, Kembang juga mengakui sangat yakin Presiden Prabowo Subianto masih akan mengkaji ulang terlebih dahulu terkait rencana pengerjaan mega proyek yang memiliki panjang 96,84 kilometer lebih ini.
Mengenai informasi terbaru dari Pemerintah Pusat, dirinya mengakui masih belum menerima informasi secara langsung. Hanya saja, ia mendapatkan informasi dari berbagai sumber termasuk media terkait kelangsungan hal tersebut.
Namun ia menegaskan lagi harapannya memang berjalan karena menjadi akses utama. “Ini keyakinan. Tentu dalam perjalanannya nanti, (kebijakan) ada perubahan. Saya berharap jalan tol ini bisa jalan nanti,” tegasnya. (BP/OKA)