Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Dukung Prabowo-Gibran, Kini Ketum Pemuda Katolik Keluar dari PDIP!

Idolakan Jokowi Sosok Pemimpin yang Dicintai Rakyat

BELOK HALUAN: Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma resmi mengundurkan diri dari PDI Perjuangan, kini tegas lurus bersama Presiden Joko Widodo. 

 


JAKARTA, Balipolitika.com-
Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma resmi mengundurkan diri dari PDI Perjuangan. Gusma mengaku mundur dari PDIP karena perbedaan pandangan dengan PDIP terkait Pilpres 2024.

Diketahui Gusma memilih tegas lurus dengan Presiden Joko Widodo dan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus. Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etis-nya demikian,” ujar Gusma dalam keterangannya kepada Beritasatu.com, Sabtu 28 Januari 2024.

Gusma mengakui sudah bergabung dengan PDIP sejak 2012 dan dimentori langsung oleh Mantan politisi senior PDIP Maruarar Sirait. Gusma juga sudah menjadi relawan Jokowi saat maju menjadi Wali Kota Solo.

“Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju wali kota, lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju Wali Kota Solo,” tutur Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) 2009-2011 ini.

Gusma juga menegaskan bahwa pilihannya mundur dari PDIP dilakukan tanpa adanya paksaan atau intervensi dari pihak manapun. Pengunduran diri ini, kata dia, murni karena perbedaan pandangan politik dan keyakinan Gusma bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang benar-benar telah bekerja untuk rakyat.

“Saya berkeyakinan dan mengikuti kata hati saya soal sikap politik ini (pengunduran-red). Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Approval rating-nya sangat tinggi. Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini,” jelas Gusma.

Langkah politik selanjutnya, Gusma terlihat terus mendampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka melakukan kampanye di beberapa daerah seperti kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir 2023. Lalu, aktif mendampingi komunitas relawan memenangkan Prabowo-Gibran, yakni komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (Sakti).

Terbukti saat acara kick off gerakan door to door 2 juta rumah SAKTI yang dihadiri cawapres Gibran dinilai sebagai langkah menggaet suara untuk memenangkan paslon nomor urut 2 di Kota Solo, Kamis (11/1/2024).

Terkait organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya, Gusma menegaskan Pemuda Katolik mempunyai ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024. Rekomendasi tersebut, antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas pemilu dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik.

Gusma juga memastikan tidak akan membawa Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung-mendukung.

“Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu, pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak. Setelah Pemilu usai, kita harus tetap berkarya untuk organisasi. Harus berperan dan tidak boleh baperan,” pungkas Gusma.

Dukungan Gusma terhadap Prabowo-Gibran makin mantap seusai capres Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024). Menurut dia, hal tersebut menunjukkan, bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan pemimpin untuk semua kelompok, termasuk semua agama.

Jadi, kami meyakinkan pasangan Prabowo-Gibran akan mengayomi semua lapisan masyarakat,” tutur Gusma.

Saat berkunjung ke KWI, Prabowo didampingi Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) yang juga adiknya Hashim Djojohadikusumo dan diterima langsung oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo dan Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC.

Pertemuan Prabowo dan KWI digelar tertutup dan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 15.00-16.00 WIB.

Prabowo mengatakan Ignatius Kardinal Suharyo juga menasihati secara umum.

“(Kardinal Suharyo) menyampaikan saran kepada umat Katolik, yang dijelaskan kepada kami, kami anggap sangat cocok. Sangat bagus untuk seluruh, tidak hanya umat Katolik, tapi juga seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo usia melakukan pertemuan tertutup.

Pada waktu yang sama, Ignatius Kardinal Suharyo mengungkapkan bahwa pihak KWI tidak akan berpihak ke pasangan capres-cawapres mana pun. KWI akan mendukung siapa pun pemenang Pemilu 2024.

“Jadi dalam gereja Katolik pilihan politik itu macam-macam, kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang. Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang,” kata Kardinal Suharyo.(bp/luc)


Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!