TEWAS DI BALI: Pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah mahasiswa yang diduga tewas gantung diri di dalam kamar kos nomor 10, Gang Kunci, tepatnya di Depan Ex Tragia, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Sabtu 18 November 2023 sekitar pukul 08.30.
DENPASAR, Balipolitika.com- Merespons kematian Aldi Sahilatua Nababan (23 tahun) mahasiswa Elizabeth International Hotel & Business School, Polresta Denpasar telah memeriksa 6 orang saksi.
Terupdate, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah mahasiswa yang diduga tewas gantung diri di dalam kamar kos nomor 10, Gang Kunci, tepatnya di Depan Ex Tragia, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Sabtu 18 November 2023 sekitar pukul 08.30.
Lebih-lebih, kakak kandung korban, Monalisa Nababan menduga Aldi Sahilatua Nababan merupakan korban pembunuhan.
Kondisi Aldi Sahilatua Nababan yang mengenaskan saat ditemukan membusuk di TKP menimbulkan kecurigaan pihak keluarga.
Dugaan itu dipicu sejumlah kejanggalan pada kondisi mayat korban, diantaranya alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah.
Sekujur jenazah Aldi Sahilatua Nababan juga disebut lebam serta mulut dan hidung mengeluarkan darah. Sang kakak kandung juga menyatakan bahwa engsel siku tangan Aldi Sahilatua Nababan bergeser.
Kepala Bidang hubungan Masyarakat (Kabid) Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menekankan pihaknya menunggu perkembangan hasil otopsi jenazah Aldi Sahilatua Nababan.
Bebernya, polisi telah mendalami keterangan sejumlah saksi terkait tewasnya mahasiswa asal Medan itu.
“Satreskrim Polresta Denpasar periksa 6 saksi,” ungkap Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Kamis, 23 November 2023.
Otopsi jenazah korban dilakukan pada, Rabu, 22 November di RS Bhayangkara Medan dan saat ini Polresta Denpasar menunggu hasil otopsi tersebut dari tim dokter forensik.
Selain penyidik Satreskrim Polresta, Polsek Kuta Selatan saat ini juga melakukan memeriksa saksi-saksi.
“Di antaranya pemilik kamar kos, anak pemilik kos, dua tetangga kos, satu teman korban, dan tukang servis kunci,” tutupnya.
Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyebut gelar perkara akan dilakukan setelah hasil otopsi dikeluarkan oleh Rumah sakit Bhayangkara TK II Medan. (sat/bp)
