TARAKAN, Balipolitika.com- Sebagian besar kebutuhan daging di Tarakan masih dipenuhi wilayah lain.
Menurut data IQFast, sepanjang tahun 2023 terdapat 355 ekor pemasukan kambing dan 2.602 ekor pemasukan sapi.
Rata – rata pemasukan ternak didominasi dari Sulawesi Tengah khususnya daerah Toli – Toli dan Palu.
Kali ini, menggunakan kapal feri dari Sulawesi Tengah, sebanyak 35 ekor kambing masuk ke Tarakan melalui Pelabuhan Juwata, Minggu 15 Oktober 2023.
Menjelang magrib, Pejabat Karantina Tarakan bergegas melakukan inpeksi guna menjamin kesehatan kambing yang masuk.
“Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen, kambing ini kami nyatakan sehat dan layak untuk dibebaskan sehingga kami terbitkan sertifikat pelepasan (KH-14),” ujar Fery, Pejabat Karantina yang bertugas.
Sementara itu, Samsudin selaku pemilik kambing tersebut mengaku bahwa seluruh kambing sudah mendapatkan vaksin dari daerah asal.
Ia juga menyampaikan kambing yang dibawa biasanya akan langsung dijual untuk dipotong.
Hari Sebelumya, Pejabat Karantina juga melakukan pemeriksaan atas pemasukan 207 ekor sapi asal Sulawesi Tengah. Sapi yang diangkut menggunakan KM.
Cemara ini membawa 3 jenis sapi diantaranya Sapi Bali, Sapi Limosin, dan Sapi PO yang seluruhnya telah memenuhi persyaratan.
Fery menambahkan salah satu kewajiban setiap pejabat karantina adalah memastikan kesehatan pemasukan hewan. Hal ini guna mencegah peyebaran hama penyakit hewan karantina (HPHK) di wilayah Indonesia khususnya di Provinsi Kalimantan Utara. (nik/bp)
