Ilustrasi: Handy Saputra
METAMOR-PHOROSIS
: Michaelangelo Buonarroti
1
wahai larva perupa yang menganggap penciptaan Adam terlalu silam, mendongaklah! katakan padaku setelah penat lehermu, warna apa sebaiknya kububuhkan untuk langit, matahari, dan tangan Tuhan?
kutunggu jawabanmu di sudut belakang Kapel Sistine, sambil mengiris ide-ide untuk santapan pupa dalam krisalis benakku.
2
leluhur dari para penggubah rupa yang sibuk menjahit sayap-sayap perubahan berseru
; awas tertusuk jarimu!
meski tak setajam kata-kata, jarum renaissance mampu memburaikan isi kepala.
3
bahkan waktu meleleh lebih cepat dari lumernya coklat, dan akhirnya tulang punggungku tak lagi setegar David di Piazza Della Signoria. tapi setidaknya daguku lebih tegak dari Da Vinci.
buon natale, ho finito!
Jakarta, 03072024
KAU DAN LAUT
: Ernest Hemmingway
kauceburkan diri dengan sukarela
tenggelam sejenak ke dalam lembar cerita, lalu
saat menyembulkan kepala untuk mengambil napas
aku tak tahu apakah kau menjelma pria tua
atau melarut di lautan duka
kautabur garam di permukaan samudra luka
airnya jadi lebih asin dari ikan-ikan tenggiri
yang dijemur nelayan di pantai berpasir
di tepian ingatan paling getir
mungkin sulit memilih antara bersampan
tanpa dayung, atau memancing tanpa umpan
kala mimpi-mimpi menjelma seekor ikan marlin
bercucut lebih panjang dari usia
lebih tajam dari gigi dunia
yang mengunyah hari-hari paling jenuh
dalam kepalamu yang penuh
Jakarta, 03072024
BALADA SANG GEMBALA NADA
:Ludwig von Beethoven
kau berdiri mengantre di belakang baroque. di depan metal dan rock. jarimu liar bergerak, menandak. menancap di otak. sedalam onak kepada daging lunak.
“betapa hidup kerap terlampau cantik, Ludwig.”
mungkin jarimu lebih tajam pula dari taring harimau, kala piano itu merebahkan dirinya untukmu bagai seekor zebra pasrah didera pada kelindan hitam putih tubuhnya. kausayat belulang simfoni, menata angkara pada belikat sonata.
“betapa hidup kerap terlampau pelik, Ludwig.”
demikian dunia terus berkata dan bernada, usai kau menyerahkan telinga dan mengakhiri balada.
Jakarta, 03072024
MENGAIL ASA DI RUANG ANGKASA
: Mark Twain
1/
kenapa punggungku kini kedinginan?
ah, aku lupa kau tak lagi bersandar di sana, Mark.
kembali ke planet buatanmu sendiri. tinggalkanku memancing sendiri
mungkin setelah mimpi-mimpi membulat purnama,
jawabmu kala kutanya kapan kita memancing berdua lagi.
maka kulanjutkan termangu dengan sebatang joran di tepi danau semesta, menatap gelembung berpecahan di permukaan bimasakti.
masih belum ada ikan datang menggigit, mungkin karena umpanku cuma secuil kekecewaan yang kurang menggoda selera. kalah ukuran dibanding bongkah gigan kejenuhan
; objek menarik untuk diobservasi, kekal bentuk meski berabad rotasi.
ah, bosan, tiada sebintangpun harapan!
dan aku mulai merindukanmu.
2/
hingga suatu hari, melintaslah Halley, si ekor panjang. kutanyakan tentang dirimu. ia pun berkisah tentang layanan antar jemput gratisnya untuk seorang Mark Twain ke bumi.
darinya aku jadi tahu; kini kau kerap memancing bersama Huckleberry Finn dan Tom Sawyer di suatu gugus imajinasi.
jangan-jangan kalian bertiga yang menghabiskan seluruh ikan alien di tata surya ini, sehingga umpanku sia-sia!
prasangka burukku dibuyarkan sentakan keras. umpanku kena!
joranku dibawa pergi! tubuhku terseret tapi takkan kulepas. kujepit erat dengan ujung hati. apapun makhluk penerkam umpan, kini bergerak dengan kecepatan cahaya memasuki lubang hitam di depan sana. mempersembahkan diri pada perut kegelapan. namun, kuikuti saja karena kuyakin makhluk itu kau, Mark.
dan aku tak pernah salah tentangmu. tak pernah!
Jakarta, 03072024
LOWONGAN KER(J)A
: Charles Darwin
Dicari
: pria-wanita, atau siapapun yang primata
Usia
: tua-muda, asalkan masih ada napas di dada saat gelombang evolusi mereda
Pendidikan
: tamatan manapun. diutamakan tamat pula membaca The Origin of Species
Fasilitas
: tunjangan ongkos indekos selama penelitian di Galapagos
Gaji pokok
: setandan Musa paradisiaca
semua kandidat akan ditempatkan secara geografis di garis-garis tipis Wallace, Weber, Lydekker, dan wajib mengalami sensasi tenggelam tanpa harus menyelam terlalu dalam di kolam seleksi alam
para pendaftar berhak masuk KERAngkeng emas bersama aneka spesies baru yang ada. mumpung dogma agama melemah sejak tuhan dalam dada kehilangan sabda
Jakarta, 03072024
BIODATA
Said Kusuma, peraih Juara I di Grup Puisi Om Dedi Tarhedi edisi Mei 2023, dan Juara III Anugerah COMPETER Indonesia 2023 ini karyanya tercetak di beberapa media dan buku antologi puisi/cerpen. Dapat dijumpai karya-karyanya di akun IG @said_serigalla, @gelometris. Tergabung dalam COMPETER INDONESIA, Kelas Puisi Bekasi, Kelas Puisi HUMA, AIS, dan Komunitas Penikmat Puisi.
Handy Saputra lahir di Denpasar, 21 Februari 1963. Pameran tunggal pertamanya bertajuk The Audacity of Silent Brushes di Rumah Sanur, Denpasar (2020). Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain Di Bawah Langit Kita Bersaudara, Wuhan Jiayou! di Sudakara Artspace, Sanur (2020), Move On di Bidadari Artspace, Ubud (2020), Argya Citra di Gourmet Garage (2021). Instagram: @handybali.