BALI, Balipolitika.com – Impian adanya jalan tol penghubung Bali selatan dan utara, tampaknya akan pupus begitu saja. Sebab proyek Tol Mengwi-Gilimanuk tidak ada dalam daftar PSN yang Presiden Prabowo teken.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan sebanyak 77 Proyek Strategis Nasional (PSN). PSN itu tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, yang Prabowo tetapkan pada 10 Februari 2025.
Berdasarkan isi beleid tersebut proyek Tol Mengwi-Gilimanuk Prabowo coret dalam PSN tersebut. Cakupan PSN antara lain Program Makan Bergizi Gratis (MBG), proyek-proyek yang berkontribusi langsung dan signifikan pada terwujudnya swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, dan hilirisasi, serta proyek-proyek yang mendukung pencapaian sasaran Program Prioritas Presiden di bidang pembangunan manusia.
Terdapat 77 PSN yang masuk dalam daftar indikasi PSN 2025-2029. Jumlah itu meliputi 29 PSN baru, dan 48 PSN carry over (lanjutan). Dari 77 PSN tersebut, satu di antaranya adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Dana untuk megaproyek PPN Pengambengan ini mencapai Rp 891 miliar, untuk menjadikan pelabuhan perikanan terbesar di Bali yang berstandar internasional.
Selain itu juga Program Hilirisasi Kelapa Sawit, Kelapa, Rumput Laut yang berlokasi di Bali, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dengan pelaksana Swasta
Sementara sejumlah proyek tol masuk PSN lanjutan (Carry over) di RPJMN 2025-2029. Adalah Jalan Tol Serang-Panimbang lokasi Banten dengan pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi lokasi Jawa Timur, pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum dan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban lokasi Jawa Barat, pelaksana Kementerian Pekerjaan Umum.
Koster Sudah Tahu
Gubernur Bali, I Wayan Koster pun telah mengetahui proyek Tol Mengwi-Gilimanuk. Hal itu saat ia berada di alun-alun Gianyar dalam acara Bupati Gianyar – Wakil Bupati Gianyar temu kangen masyarakat, Rabu (5/3) malam.
Koster bersama Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan, belum masuknya rencana proyek Tol Mengwi-Gilimanuk dalam PSN karena masih ada hal yang masih harus perbaikan. “Jalan tol masih ada kajian perubahan design,” ujarnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali itu menyatakan, sebenarnya jalan tol tersebut sangat perlu oleh masyarakat Bali.
Sebab jalur tersebut saat ini selalu mengalami kemacetan. Selain itu, jalur tersebut pun rawan kecelakaan lalu lintas. Mulai dari karena banyak tanjakan menikung, jalan dua arah ini juga masih sering terlewati oleh kendaraan besar, kendaraan keluarga dan sepeda motor, sehingga rawan kecelakaan.
“Jalur ini macet dari Gilimanuk sampai Mengwi itu luar biasa, sehingga sangat mendesak,” ujarnya. Terkait apakah pihaknya akan mencari investor atau swasta, untuk membangun jalan tol tersebut, Koster belum bisa memastikan.
Sebab menurut dia, pembangunan jalan tol membutuhkan biaya besar, karena tidak bisa secara bertahap. “Shortcut beda dengan tol. Kalau shortcut Singaraja-Mengwi bisa jalan terus. Tol ini harus proses lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR PERKIM) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, menyampaikan jika mengenai daftar PSN itu merupakan kewenangan Presiden Prabowo.
“Itu kan Bapak Presiden punya program prioritas dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi negara. Jadi saya rasa itu keputusan Bapak Presiden. Pasti Presiden punya prioritas mana yang akan terbangun lebih dahulu,” ujar Nusakti.
Akan tetapi pihaknya mendapatkan kabar terakhir bahwa proyek pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk tetap berjalan dan masih dalam tahap peninjauan kembali.
“Kami di Bali informasi terakhir yang saya peroleh dari (pemerintah) pusat itu proyek nya tetap jalan, memang saat ini lagi memperbaiki atau melakukan peninjauan kembali terhadap dokumen yang ada. Karena ada penyesuaian kembali dengan lahan untuk menghindari tempat-tempat suci dan lain sebagainya,” paparnya.(BP/OKA)