Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Padepokan Seni Dwi Mekar Juara 1 Baleganjur HUT Ke-420 Kota Singaraja

Pukau Ribuan Penonton

LESTARIKAN BUDAYA BALI: Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana memukul cengceng (salah satu alat gong Baleganjur, red) simbolisasi dibukanya Lomba Baleganjur serangkaian HUT ke-420 Kota Singaraja, Jumat, 29 Maret 2024.

 

BULELENG, Balipolitika.com- Usai menjajal kegiatan Jalan Santai Buleleng Berbangga, perhatian ribuan masyarakat yang memadati Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Jumat, 29 Maret 2024 beralih ke Lomba Baleganjur yang digelar serangkaian HUT ke-420 Kota Singaraja,

Lomba Baleganjur yang memukau ribuan penonton itu dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan cengceng (salah satu alat gong Baleganjur, red) oleh Pj Bupati Buleleng, Forkopimda dan Sekda Buleleng.

Lihadnyana menjelaskan sebanyak sepuluh sekaa (grup) baleganjur mengikuti Lomba Baleganjur serangkaian HUT ke 420 Kota Singaraja.

Peserta didominasi oleh pelajar SMA/SMK se-Buleleng sebanyak delapan sekaa yaitu SMA Negeri 1 Singaraja, SMA Negeri 2 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja, SMA Negeri 4 Singaraja, SMK Negeri 1 Singaraja, SMK Negeri 3 Singaraja, SMA Negeri 1 Seririt, dan SMA Negeri 2 Gerokgak. Satu sekaa berasal dari Sekaa Gong Rare Mekar Tejakula dan satu lagi berasal dari Padepokan Seni Dwi Mekar.

“Pesertanya dari generasi muda. Kita menggelar ini untuk menjaga kesenian dan kebudayaan kita. Sekaligus mengajak generasi muda untuk tetap melestarikan seni dan budaya,” jelasnya.

Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini mengatakan selain melestarikan seni dan budaya, lomba ini juga sebagai ruang berkreasi dan berinovasi khususnya dalam bidang baleganjur.

Dengan diberikan ruang seperti ini, para generasi muda lebih memanfaatkan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang positif.

“Ini ruang sebenarnya untuk para generasi muda kita untuk tetap berkreasi dalam hal seni dan budaya. Menghindari hal-hal negatif dalam waktu luang mereka,” ujar Lihadnyana.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng I Nyoman Wisandika menyebutkan ada beberapa kriteria dari lomba baleganjur yang dinilai.

Kriteria pertama adalah ketepatan waktu yaitu 15 menit setiap peserta. Kemudian, kekhasan yang diambil dalam pertunjukan baleganjur tersebut misalnya ada peserta yang sudah mengambil tradisi ngoncang.

“Itu semua telah disepakati oleh seluruh peserta dalam pertemuan teknik yang sudah dilakukan sebelum lomba digelar,” sebutnya.

Hasil lomba baleganjur dalam rangka HUT ke-420 Kota Singaraja, Juara I diraih oleh Padepokan Seni Dwi Mekar.

SMA Negeri 2 Gerokgak meraih Juara II dan SMA Negeri 1 Singaraja meraih Juara III

Sekaa Gong Rare Mekar meraih Juara Harapan I, SMA Negeri 2 Singaraja meraih Juara Harapan II, dan SMK Negeri 3 Singaraja meraih Juara Harapan III.

Selain itu, ada SMA Negeri 1 Seririt sebagai Sekaa Baleganjur Berbakat I, SMK Negeri 1 Singaraja sebagai Sekaa Baleganjur Berbakat II, dan SMA Negeri 3 Singaraja sebagai Sekaa Baleganjur Berbakat III. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!