Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Engkebin Memedi? Jalur Niskala Ditempuh Cari Ni Nyoman Mendri

Tim SAR Terjunkan Anjing Pelacak

SISIR RADIUS 2,5 KM: Di satu sisi keluarga korban menempuh jalur niskala, Tim SAR tetap melanjutkan pencarian seorang nenek berusia 83 tahun yang hilang di Banjar Batanbuah, Desa Tangguntiti, Kecamatan Seltim, Kabupaten Tabanan, Sabtu, 16 Maret 2024.

 

TABANAN, Balipolitika.com- Tim SAR melanjutkan pencarian seorang nenek berusia 83 tahun yang hilang di Banjar Batanbuah, Desa Tangguntiti, Kecamatan Seltim, Kabupaten Tabanan, Sabtu, 16 Maret 2024.

Tim SAR gabungan kembali menyisir area yang dicurigai dilalui korban, bahkan area pencarian pun diperluas.

“Pukul 06.00 Wita tim SAR gabungan telah melaksanakan penyisiran, baik itu di sungai maupun perkebunan yang ada di lokasi kejadian tersebut. Di sungai sejauh 1,5 kilometer dan darat 2,5 kilometer,” jelas I Nyoman Sidakarya, S.H., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).

Masih sama seperti upaya pencarian kemarin, diturunkan seekor anjing pelacak dari potensi SAR Dog.

Di samping itu, personil juga menggunakan peralatan canggih berupa Aqua Eye untuk mendeteksi objek di bawah permukaan air dan drone thermal untuk pencarian melalui udara yang bisa mendeteksi suhu objek tertentu.

Penyisiran di darat dan sungai dilakukan ke arah utara, namun hingga saat ini hasilnya masih nihil. Tanda-tanda keberadaan korban pun belum menemukan titik terang.

“Operasi SAR di daerah Tabanan ini yang terlibat kurang lebih 50 orang,” terangnya.

Selain Kantor Basarnas Bali dengan 12 personil, unsur SAR lainnya yang terlibat diantaranya Dit Samapta, Babinkabtimas, Bhuana Bali Rescue, SAI Rescue, SAR Dog, Polair polres Tabanan, Dalmas Tabanan, dan BPBD Tabanan.

Selain memanfaatkan seekor anjing pelacak dari potensi SAR Dog serta penggunaan teknologi canggih seperti Aqua Eye dan drone thermal, pihak keluarga korban ternyata juga menempuh jalur niskala.

“Upaya niskala sudah dilakukan juga. Tapi nggak ada tanda-tanda. Cuman dibilang memang diengkebin (disembunyikan, red),” ucap salah seorang petugas di lapangan.

Dikejar lebih lanjut soal dugaan siapa yang menyembunyikan korban, petugas tak menampik saat redaksi menyodorkan kemungkinan nenek 83 tahun diengkebin oleh memedi atau makhluk halus yang oleh masyarakat Bali dipercaya suka menyembunyikan manusia, khususnya anak-anak kecil.

“Gitu sih katanya (diduga disembunyikan memedi, red). Dari penampakan memang kan agak serem: ada sungai, banyak bambu-bambu,” sambung petugas sembari menekankan pihaknya tetap semaksimal mungkin mencari korban dengan menggunakan metode-metode SAR dan alat SAR.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Banjar Batanbuah, Desa Tangguntiti, Tabanan, Ni Nyoman Mendri (83 tahun) meninggalkan rumah sejak Rabu, 13 Maret 2024 dan hingga kini belum ditemukan.

Upaya kepolisian untuk mencari korban tidak berhasil menemukan keberadaan korban.

Selanjutnya meminta bantuan dari Kantor Basarnas Bali hingga melibatkan beberapa unsur SAR.

“Seandainya hari ini tidak ditemukan, maka sesuai SOP Operasi SAR pelaksanaannya selama 7 hari dan ada permintaan dari keluarga pencarian korban kita perpanjang lagi tiga hari,” tutup Nyoman Sidakarya. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!