Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

Kabar Duka, Cok Sawitri Berpulang

BERKESENIAN DENGAN HATI: Cokorda Sawitri (Cok Sawitri) di atas panggung sebuah pementasan pada 12 Maret 2024 lalu.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Kabar duka, Cokorda Sawitri (Cok Sawitri) berpulang sebelum genap berusia 56 tahun.

Seniman serba bisa asal Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem yang dikenal sebagai penyair, prosais, dan dramawan produktif kelahiran 1 September 1968 ini meninggal dunia, Kamis, 4 April 2024. 

Berpulangnya sang seniman diketahui pertama kali oleh salah satu keponakannya saat hendak dibangunkan dari tidur.

Belum diketahui dengan pasti riwayat sakit yang diderita almarhum sebelum akhirnya meninggal dunia secara mendadak.

“Turut berduka cita atas berpulangnya Cok Sawitri: sastrawan, dramawan, pengamat budaya, dan rekan di Sanggar Minum Kopi, Bali. Dumogi amor ing achintya,” tulis Phalayasa Sukmakarsa di akun media sosial pribadinya menyampaikan kabar duka tersebut ke khalayak luas.

Semasa hidup, selain sebagai seniman, Cok Sawitri juga kerap terlibat di dalam gerakan sosial.

Oleh karena itu selain meninggalkan karya berupa puisi, novel, cerpen, naskah drama, kita juga akan menemukan banyak esainya yang mengangkat pelbagai persoalan sosial. 

Selain karya-karya berupa buku tunggal, puisi, prosa, mau pun esai-esainya kerap terhimpun di dalam antologi-antologi bersama. 

Cok Sawitri juga aktif menulis untuk beragam media massa seperti Bali Post, Bali Echo, Nusa Tenggara, Lalitudes, Jurnal Kalam, Kompas, Gatra, Jurnal Perempuan, The Jakarta Post, Bali Rebound, dan lain-lain. 

Cok Sawitri adalah pendiri dan aktif bergerak di Forum Perempuan Mitra Kasih Bali dan Kelompok Tulus Ngayah Bali. 

Sebagai seniman dan aktivis sosial, pengalaman Cok Sawitri terbilang cukup kaya. 

Ia telah mengikuti banyak workshop, memberikan materi, simposium, dan lain sebagainya baik di dalam mau pun di luar negeri. Ia terpilih sebagai Tokoh Seni Pilihan Tempo 2018 untuk kategori Seni Pertunjukan. Novel terbarunya terbit tahun 2019 dengan judul Sitayana.

Cok Sawitri juga menulis novel Janda dari Jirah (2007) dan tercatat pernah berkolaborasi dengan Dean Moss dari New York, Amerika Serikat dalam acara Dance Theater. 

Dua hari sebelum berpulang, Cok Sawitri sempat menulis kalimat tentang kepulangan ke Denpasar yang “berbeda” pasca kepergian ibu kandungnya awal Maret 2024 lalu.

“Bu, anakmu kembali lagi. Tapi tak sama seperti dahulu lagi,” tulis Cok Sawitri, Selasa, 2 April 2024. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!