Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Peristiwa

2 Sekaa Gong Bubar Jalan, Disbud Buleleng Haturkan Guru Piduka

Sekaa Gong Eka Wakya dan Jaya Kusuma

BUBAR JALAN: Personil Sekaa Gong Legendaris Jaya Kusuma Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dan Sekaa Gong Legendaris Eka Wakya Banjar Paketan, Desa Adat Buleleng tampak berdiri meninggalkan panggung saat pertunjukkan fashion show berlangsung serangkaian “Penutupan Malam Semarak Buleleng Berbangga” di Lapangan Bhuana Patra, Singaraja, Sabtu, 30 Maret 2024.

 

BULELENG, Balipolitika.com- Insiden Penutupan Malam Semarak Buleleng Berbangga serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja ke-420 yang digelar di Lapangan Bhuana Patra, Singaraja, Sabtu, 30 Maret 2024 direspons serius jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng. 

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Nyoman Wisandika sudah memohon maaf atas kekeliruan jadwal yang disusun panitia. 

“Kami mohon maaf. Jadikan ini pembelajaran dan evaluasi buat kami, agar ke depan tidak seperti ini lagi,” ujar Wisandika di hadapan para seniman, Sabtu, 30 Maret 2024 dikutip dari media tatkala.co.

Tak sekadar memohon maaf, pada Minggu, 31 Maret 2024, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng dan jajaran juga mendatangi Sekaa Gong Eka Wakya dan Sekaa Gong Jaya Kusuma menghaturkan Guru Piduka alias permohonan maaf secara niskala buntut insiden tersebut.

Guru piduka hari ini (Minggu, 31 Maret 2024, red) adalah upacara yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng, khususnya Dinas Kebudayaan; bukan dari kami. Jadi itu merupakan permohonan maaf niskala kepada Ida Bhatara Sesuhunan, khususnya tetakson-tetakson daripada kesenian itu sendiri. Kalau permintaan maaf langsung sudah disampaikan oleh Bapak Kepala Dinas Kebudayaan mewakili Bapak Pj. Bupati Buleleng disampaikan kepada sekaa termasuk penari dan tokoh adat di Banjar Paketan dan niskala-nya berupa banten permohonan maaf kepada Beliau yang berstana di pura ini,” ucap Koordinator Sekaa Gong Kebyar Eka Wakya Banjar Paketan, I Gede Arya Septiawan. 

Diberitakan sebelumnya, mulus di awal, penampilan mabarung Sekaa Gong Legendaris Jaya Kusuma Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dan Sekaa Gong Legendaris Eka Wakya Banjar Paketan, Desa Adat Buleleng sesuai siaran live situs https://www.youtube.com/live/aMOKAHVj4Yk?si=GBZ8dq7UjPy7F1Sn mengundang decak kagum. 

Sekaa Gong Jaya Kusuma Desa Jagaraga tampil pertama dengan Tabuh Baratayudha. 

Dibalas dengan penampilan Sekaa Gong Legendaris Eka Wakya Banjar Paketan yang berdiri sejak 1917 lewat Tabuh Dwikora.

Sayangnya, belum tuntas pentas, kedua sekaa gong legendaris yang akan tampil mewakili Buleleng di Pesta Kesenian Bali Tahun 2024 ini dijeda sejumlah acara seremonial dan agenda acara lain hingga berselang kurang lebih satu setengah jam.

Puncaknya, belum sempat mementaskan Tari Taruna Jaya dan Tari Gelatik, tiba-tiba tanpa komando, personil kedua sekaa gong legendaris ini menurunkan piranti pentas mereka dari panggung saat fashion show berlangsung. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!