Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Obituari

Suparta Jadi Atlet Binaraga Karena Dipukuli Saat Nonton Konser

Kerabat Sebut Almarhum Pekerja Keras

IN MEMORIAN: Sosok atlet binaraga Bali, Ketut Suparta saat diwawancarai channel YouTube Binaraga Indonesia 4 tahun silam. 

 

BULELENG, Balipolitika.com- Sosok atlet binaraga Bali yang bernaung di bawah organisasi Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat, Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Buleleng, Ketut Suparta (28 tahun) meninggalkan kesan mendalam di hati banyak orang. 

Almarhum yang beralamat Lingkungan Tegal Mawar, Banjar Bali, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng diketahui terjun ke dunia angkat berat dan menjadi binaraga karena jengah dipukuli pas nonton konser musik beraliran keras. 

Pengakuan itu diungkapkan almarhum Ketut Suparta di channel YouTube Binaraga Indonesia 4 tahun silam dan hingga kini ditonton lebih dari 150 ribu orang plus 137 komentar. 

“Saya Suparta. Saya main di kelas 65 kg,” ungkap almarhum kala itu ditemui di Dewata Gym. 

Dipuji karena memiliki otot super gede, kepada host, almarhum kala itu merendah dan mengatakan bahwa tampilan otot tersebut cuma tipuan kamera belaka.  

Disinggung soal sejarah terjun ke dunia angkat berat, Suparta menjawab sambil tersenyum.

“Start-nya dari awal sih karena dulu saya suka musik keras, musik black metal gitu. Habis itu pas nonton konser itu saya ditubruk-tubruk. Bukan karena apa, tapi sengaja mukul saya. Saya lihat di belakang woh gede banget. Saya bilang nih tunggu gue gede juga ya. Akhirnya nge-gym. Udah berasa gede badannya, tapi kok lihat poster-poster di gym itu kayaknya wah-wah gitu. Badannya, wuih sadis ototnya. Singkat cerita, terinspirasi buat bentuk otot segitu. Sering-sering nanya sama senior-senior, cara makan, teknik-teknik variasi olahraga,” ungkap almarhum kala itu. 

Almarhum Ketut Suparta juga mengakui bahwa dulu mentalnya cetek. Namun, motivasi yang diberikan oleh para seniornya berbuah semangat untuk menjadi lebih baik. 

“Posting foto nge-gym, tapi turun panggung tidak berani; dari sana saya ingin membuktikan,” tandas almarhum semasa hidup. 

“Karena saking emosinya di-gituin, saya persiapkan diri saya. Saya dietnya cuma tiga bulan karena pas itu ada kompetisi dan seleksi binaraga di Pemkab Buleleng, jadi saya memutuskan untuk ikut. Dengan kerja keras dan terus dimentor sama senior-senior saya, saya main di dua kelas, di atlet fisik sama binaraga kelas 65 kg. Syukur saya dapat di posisi dua,” ujar almarhum Ketut Suparta kala berusia 24 tahun. 

Di mata keluarga, sosok almarhum Ketut Suparta dikenal sebagai pribadi yang ulet dan pekerja keras.

“Almarhum adik misan saya. Di banjar almarhum dikenal sangat baik, ulet dalam bekerja. Almarhum juga atlet binaraga. Almarhum bekerja di salah satu hotel di Denpasar dan belum berkeluarga,” ucap Putu Eka Dharma, salah seorang kerabat almarhum, Minggu, 5 November 2023 malam.

Diberitakan sebelumnya, dunia olahraga Pulau Dewata berduka. Atlet binaraga Bali asal Buleleng, Ketut Suparta (28 tahun) meninggal dunia karena terlibat kecelakaan tunggal di Jalan Raya Puputan, tepatnya di depan Bruno Allday Cafe pada Minggu, 5 September 2023 sekitar pukul 00.30 dini hari. (sat/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!