Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Obituari

Penyair IDK Raka Kusuma Tutup Usia

Jengki: Almarhum Murid Kesayangan Umbu

OBITUARI: Pengarang senior sastra Bali modern, I Dewa Nyoman Raka Kusuma semasa hidup.

 

KARANGASEM, Balipolitika.com- Pengarang senior sastra Bali modern, I Dewa Nyoman Raka Kusuma tutup usia Sabtu, 5 Agustus 2023, pukul 20.10 Wita.

Peraih penghargaan Sastra Rancage tahun 2002 karena berjasa dalam pengembangan sastra Bali melalui media majalah Buratwangi itu menghembuskan nafas terakhir di usia 66 tahun.

Lewat “Sang Lelana” (2010) dan “Bégal” (2012), sosok kelahiran Getakan, Klungkung, 21 November 1957 itu juga mendapatkan penghargaan Widya Petaka dari Gubernur Bali tahun 2012.

Bersinergi dengan pengarang yang berasal dari Karangasem, almarhum membangun Sanggar Buratwangi dan menjadi salah satu pengelola pada sanggar tersebut.

IDK Raka Kusuma- sapaan akrab I Dewa Nyoman Raka Kusuma- memiliki kegemaran mengarang karya sastra sejak mengawali menjadi guru di sekolah dasar.

Almarhum menuliskan berbagai macam puisi berbahasa Bali, cerita pendek, esai berbahasa Bali, serta novelet berbahasa Bali.

Selain itu, ia juga menulis puisi, cerpen, dan esai berbahasa Indonesia.

Dikutip dari dictionary.basabali.org, karangan-karangan almarhum yang berbahasa Bali dimuat pada Bali Orti (Bali Post), Mediaswari (Pos Bali), Bali Aga, Jurnal Kawi, serta Canang Sari.

Karangan-karangan IDK Raka Kusuma yang berbahasa Indonesia dimuat pada Bali Post, Nusa Tenggara, Karya Bakti, Warta Bali, Nafiri, Warta Hindu Dharma, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Mimbar Indonesia, Suara Nusa, Pikiran Rakyat, Suara Karya, Sinar Harapan, Berita Buana, Republika, Singgalang, Analisa, Cak, Kolong serta Romansa.

Dalam upaya mengarang sajak berbahasa Indonesia, almarhum belajar dari Umbu Landu Paranggi dan mengarang cerita dipelajari dari Putu Arya Tirtawirya.

Karangan-karangannya yang diterbitkan menjadi buku adalah Kidung I Lontar Rograg (Prosa Liris Bahasa Bali, 1991, 2001), I Balar (2006), Ngambar Bulan (Cerita Pendek, 2006), Sang Lelana (Prosa Liris, 2010), Rasti (Novelet, 2010), Bégal (Cerita Pendek, 2012), Ngantih Bulan (Puisi, 2013), Batan Moning (Puisi, 2014).

Hingga akhir hayatnya, IDK Raka Kusuma menetap di BTN Kecicang Amlapura dan sehari-hari bekerja sebagai guru di SD Saraswati Amlapura hingga pensiun.

Sahabat almarhum, I Gusti Made Sukawidana tidak bisa berkata apa-apa atas kepergian sang penyair kesayangan Umbu Landu Paranggi.

“Kami sangat dekat pada masa lalu. Raka sangat bijak dan santun. Ketika suatu waktu saya berseteru dengan seorang sahabat di Gedung PWI, saat karya puisi saya dicap bergaya sama dengan puisi dua sahabat lain, almarhum menyebut kami Trio Payau. Kata almarhum, ibarat BTN, puisi kami bentuknya sama, tapi kalau masuk ke dalam, isinya berbeda,” ungkap GM Sukawidana, Minggu, 6 Agustus 2023 ditemui di Jatijagat Kehidupan Puisi, Jalan Tjokorda Agung Tresna, Denpasar.

Penyair I Wayan “Jengki” Sunarta menilai almarhum berangkat dari proses intim bersama Mahaguru Umbu Landu Paranggi.

“Pak Raka adalah murid kesayangan Umbu. Umbu kalau ke Karangasem nginap di rumah Pak Raka. Semasa hidup, Pak Raka banyak memotivasi saya untuk tekun menulis puisi. Beliau sangat rajin memberikan informasi-informasi seputar sastra,” tandas Jengki.

Redaktur Sastra Balipolitika yang meraih penghargaan Buku Puisi Terbaik Anugerah Hari Puisi Indonesia 2021 lewat antologi puisi Jumantara menyebut almarhum sangat tekun mendokumentasikan karya sastra, khususnya yang ditulis sastrawan Bali di berbagai media massa nasional atau koran luar.

“Pak Raka kerap kirim kliping koran ke saya, khususnya yang memuat karya saya. Waktu Beliau sakit parah sekitar 2 tahun lalu, Beliau masih sangat berkontribusi susun buku Umbu Beliau memberikan data kliping-kliping soal Umbu dalam kondisi sakit,” ungkap Jengki.

Sosok Pak Raka, imbuh Jengki termasuk seorang penyair dan sastrawan yang tekun, baik dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali.

“Di luar kesusasteraan, Beliau dokumentator yang tekun. Kadang saat kawan yang tidak punya dokumentasi, Beliau punya arsipnya. Beliau menjadi ensiklopedia sastra di Bali; tempat kami bertanya tentang kepenyairan di masa lalu, khususnya saat basis kesusasteraan berupa media cetak.

“Saya banyak belajar dari karya Beliau yang bertema mistis dan magis,” urai Jengki.

Dalam posisi IDK Raka Kusuma sebagai seorang dokumentator yang mumpuni, Jengki berharap keluarga almarhum “mengamankan” warisan almarhum berupa buku-buku dan arsip untuk publik yang lebih luas.

Tak hanya keluarga, Jengki pun berharap Pemkab Karangasem maupun Pemprov Bali juga tergerak untuk “menyelamatkan” warisan IDK Raka Kusuma.

“Ketekunan almarhum sangat jarang dilakukan oleh penyair lain di Indonesia, khususnya Provinsi Bali. Harapan saya data dan arsip ini diselamatkan untuk publik yang lebih luas, misalnya dengan mendirikan rumah baca,” harap Jengki.

Sama dengan GM Sukawidana, Jengki mengungkapkan penyesalannya karena tak sempat menjenguk almarhum saat sakit.

“Saya sempat izin menjenguk ke Kecicang, Karangasem. Ini saya sesali. Beliau menghindar saat hendak dijenguk,” tutup Jengki.

Ungkapan belasungkawa juga disampaikan penyair Banyuwangi, Gimien Artekjursi, Minggu, 6 Agustus 2023.

“Berita duka datang dari sebuah WAG (WhatsApp Group, red). Penyair Bali IDK Raka Kusuma meninggal dunia Sabtu, 5 Agustus 2023, pukul 20.10 Wita. Sejak meninggalkan Bali akhir 1989, baru tanggal 13 Mei 2023 lalu saya bisa bertemu kembali dengan Mas Raka (begitu saya memanggil Beliau kalau berhadapan langsung dengan orangnya, red), di rumahnya, di Karangasem. Itu pun tak lebih dari 15 menit. Karena kondisi sakit dan tidak bisa duduk lama, hanya bisa berbaring di tempat yang sudah dibuat khusus. Rupanya itu pertemuan terakhir kami. Berita pagi tadi (Minggu, 6 Agustus 2023, red) sungguh sangat mengejutkan. Selamat jalan, Mas Raka. Damailah di Alam Abadi,” ungkap Gimien Artekjursi. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!