Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

PIAAM XXIII, FK Unud Edukasi Dokter Indonesia Soal Anti-Aging Medicine

AWET MUDA: Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, Subsp.SAAM, memperkenalkan Anti-Aging Medicine hingga jenjang magister dan doktor.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Pusat Studi Anti-Aging Medicine, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana menyelenggarakan Pendidikan Intensif Anti-Aging and Aesthetic Medicine (PIAAM) tingkat dasar, yang kali ini telah memasuki angkatan kedua puluh tiga.

Program ini diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan para sejawat dokter yang memerlukan ilmu pengetahuan dan keterampilan praktis dari institusi yang berkompetensi. Dalam kesempatan ini ditampilkan para pengajar yang berkompeten terkait Anti-Aging Medicine.

Program ini diselenggarakan bekerja sama dengan Indonesian Center for Anti-Aging Medicine (INCAAM) dan digelar mulai 25 Juni 2023 dan diakhiri pada 28 Juni 2023 di Hotel Four Star, Jalan Puputan, Renon, Denpasar.

Diikuti oleh 30 orang dokter yang terpilih secara selektif dari berbagai daerah di Indonesia acara diawali dengan pengantar oleh Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, Subsp.SAAM, tentang semakin banyaknya para dokter yang berminat mempelajari Anti-Aging Medicine hingga jenjang magister dan doktor.

Selanjutnya acara dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes, yang menyatakan perlunya saat ini para dokter menambah pengetahuan di bidang Anti-Aging Medicine, yang sesuai kaidah Evidence Based Medicine.

Ada sejumlah tujuan PIAAM ini buat para dokter. Pertama, mempunyai pengetahuan dasar Anti-Aging Medicine, termasuk aspek estetika sehingga mempunyai kemampuan lebih baik dalam menganalisis, mendiagnosis, dan menyusun strategi pengobatan atau tindakan menghadapi masalah tertentu terkait proses penuaan.

Kedua, mampu memberikan pengobatan dengan benar berdasarkan perkembangan pengetahuajn terkini yang terkait Anti-Aging Medicine.

Ketiga, mempunyai pengetahuan dasar untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut terkait Anti-Aging Medicine.

PIAAM keduapuluh tiga ini dimulai dengan pretest, diakhiri dengan posttest, terdiri dari kuliah, diskusi, dan lokakarya.

Kuliah meliputi materi dasar Anti-Aging Medicine termasuk aspek estetika, dan lokakarya penanganan kasus masalah hormon, latihan fisik, dan keterampilan estetika.

PIAAM keduapuluh tiga ini melibatkan para pengajar dan pendamping perkuliahan dan lokakarya, yakni Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And, Subsp.SAAM, Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, M.Sc., Subsp.SAAM, Prof. Dr. dr. AAG Budhiarta, Sp.PD. KEMD, Prof. dr. IGM Aman, SpFK, Prof. Dr. dr. Wayan Weta, MS, Sp.GK, Dr. dr. AAGP Wiraguna, Sp.KK(K), Dr. dr. Gde Indraguna Pinatih, MSc., Sp.GK, dr. Erivia D Pangkahila, MBiomed, Sp.KK, dr. Rosalina Silvia Dewi, M.Biomed (AAM), Dr. dr. AAN Susraini, Sp.PA(K), dr. Made Oka Negara, M.Biomed, dr. IGN Pramesemara, Biomed, Sp.And, dr. IGA Dewi Ratnayanti, M.Biomed (AAM), dan dr. Rusmiasih Anom, M.Biomed(AAM).

Para sejawat lulusan angkatan sebelumnya melaporkan manfaat yang besar telah mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan tingkat dasar ini.

Sebagian dari mereka kemudian melanjutkan mengikuti pendidikan Program Magister untuk menambah pengetahuan dan menjadi dokter yang selalu profesional. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!