Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PolitikSELEBRITIS

Aldi Taher Ikhlas Tak Lolos ke Senayan

Ternyata Keluarkan Biaya Kampanye Sedikit

BIAYA SEDIKIT: Pantas Ikhlas Tak Lolos ke Senayan, Aldi Taher Ternyata Keluarkan Biaya Kampanye SedikitĀ 

 

JAKARTA Balipolitika.com- Aldi Taher pasrah jika dirinya gagal lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024. Diketahui Aldi Taher ikut menjadi caleg dari Perindo di Pemilu 2024. Saat ini Aldi Taher masih menunggu hasil resmi pengitungan dari KPU Pusat. Hingga Kamis, 22 Februari 2024, Aldi Taher telah mengumpulkan 1.626 suara.

Dalam salah satu kesempatan, Aldi Taher yang maju di Dapil Jawa Barat VII, mengaku, hanya bermodalkan Rp 100 ribu selama kampanye. Dapil Jawa Barat VII meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Di Dapil Jawa Barat VII terdapat nama-nama seperti Saan Mustofa dari Partai Demokrat. Ada juga mantan bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi dari Partai Gerindra. Partai Perindo berdasarkan real count KPU, hingga Kamis, gagal memenuhi ambang 4 persen untuk lolos ke Senayan. Aldi Taher mengaku merasa rugi mengeluarkan uang Rp 100 ribu. “Budget Rp 100 ribu, serius. Kan kampanye ga keluar duit,” ujar Aldi Taher di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Rabu, 21 Februari 2024. “Ini aja Rp 100 ribu kecolongan. 100 ribu buat beli teh manis,” sambungnya.

Aldi Taher mengaku bahwa dirinya maju sebagai caleg karena ingin mencari uang dari gaji bulanan. Menurutnya tak akan ada yang mau maju jadi anggota legislatif kalau tidak ada gaji yang ditawarkan pemerintah. “Kan dari awal saya bilang saya nyaleg nyari duit, emang kalau jabatan ga ada gaji ga ada tunjangan masih mau ga nyaleg?” katanya. Aldi menjelaskan bahwa mencari uang yang dimaksud adalah mencari nafkah halal dengan menjadi anggota legislatif dan melayani masyarakat. Ia menuturkan uang gaji sebagai wakil rakyat adalah halal selama tidak mengambil hak orang lain dengan memanfaatkan jabatan. “Nyari duit tuh maksudnya dari gaji kan kita semua cari kerjaan yang halal, yang ga halal kan ngepet,” ucap Aldi. “Dari awal nyari duit nyari gaji kerja buat nafkahin anak istri, inshaallah ga ngambil hak orang,” terusnya.

Jika gagal ke Senayan, dirinya tidak ingin menyerah, dia mengaku ingin ikuti Pilkada DKI Jakarta pada tahun ini. Dan untuk Pilkada DKI Jakarta, Aldi Taher menyebut siap untuk mencalonkan diri jadi wakil gubernur. “Saya mau nyalon jadi wakil gubernur DKI Jakarta,” ucap Aldi Taher yang kini berusia 40 tahun itu. Diketahui, Aldi Taher hanya pasrah setelah mengetahui hasil pengitungan cepat versi lembaga survey. Saat ini Aldi Taher menunggu hasil resmi pengitungan dari KPU Pusat. “Serahkan ke KPU RI saja,” ungkapnya. “Meski saya dapat banyak suara tapi suara partai nggak mencukupi untuk masuk ke Senayan ya sama saja,” lanjutnya.

Mantan suami Dewi Perssik itu pernah ikut pilkada di 2019 saat diusung PKS menjadi calon wakil bupati Cianjur. Sayangnya saat itu Aldi Taher tidak lolos. Di Februari 2020, Aldi Taher dicalonkan menjadi Wakil Gubernur Sumatera Barat mendampingi Syamsu Djalal melalui jalur independen. Namun syarat dukungannya tidak dikumpulkan. Tidak lama kemudian, pada Juli 2020, Aldi Taher kembali dicalonkan menjadi bakal calon wakil gubernur mendampingi petahana Rusli Baco Palabbi untuk pemilihan umum Gubernur Sulawesi Tengah. Tapi ketika itu Aldi Taher tidak mendapatkan tiket dari partai pengusung. Di Agustus 2020, Aldi Taher mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur untuk Koalisi Poros Baru dalam pilkada Sumatera Barat 2020. Sekali lagi, Aldi Taher tidak mendapatkan tiket maju ke pemilihan. “Saya mau jadi wakil gubernur DKI Jakarta, mau ngaji di Balai Kota,” tandas Aldi Taher. (dp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!