SERTIFIKASI CENGKEH DAN PALA: Karantina Makassar Sertifikasi Ekspor Cengkeh Dan Pala Senilai 1,2M
MAKASSAR, Balipolitika.com- Siapa yang tidak kenal cengkih rempah asal Indonesia. Dikenal sebagai negara penghasil rempah tebaik membuat rempah Indonesia selalu dilirik oleh pasar internasional.
UPT Badan Karantina Indonesia di Sulawesi Selatan melalui wilayah kerja Pelabuhan Utama Makassar melakukan sertifikasi atas 4 ton cengkih, 10 ton gagang cengkih, dan 5 ton pala tujuan Irak.
Cengkih dan pala sendiri merupakan komoditas yang banyak diminati sebagai bumbu masakan Asia Tengah.
Lutfie Natsir selaku Kepala Karantina Makassar mengatakan bahwa saat ini Karantina Makassar terus mendukung percepatan ekspor asal Sulawesi Selatan baik itu untuk komoditas pertanian, perkebunan, maupun perikanan.
Menurutnya dengan adanya ekspor kedua komoditas ini juga turut membantu perekonomian para petani di Sulsel.
“Dengan adanya ekspor cengkih dan pala menandakan geliat ekspor di Sulsel juga semakin bertumbuh. Tentunya Karantina Makassar terus mendukung upaya percepatan ekspor di Sulawesi Selatan dengan bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Sulsel. Cengkih dan pala tujuan Irak yang kita sertifikasi ini total volume yang diekspor sebesar 19 ton dengan nilai rupiah kurang lebih 1,2 miliar,” terang Lutfie.
“Tentunya pelaksanaan inline inspection ekspor dan ketelusuran dari hulu ke hilir komoditas sangat mendukung secara teknis dalam penerbitan Phitosanitary Certificate (PC) sebelum kita berangkatkan ke negara tujuan,” tutup Lutfie.
Terdapat beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan yang merupakan sentra penghasil cengkeh diataranya adalah Luwu, Bulukumba, Sinjai, Wajo, Bone, Enrekang, dan Tator.
Sementara untuk komoditas penghasil lada di Sulawesi Selatan terdapat di Kabupaten Luwu Timur.(bp/luc)
