Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Aneh Tapi Nyata, Sulinggih Cabul Tak Tercatat di PHDI

TAK TERDAFTAR: Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng yang merupakan majelis organisasi umat Hindu Indonesia yang mengurusi kepentingan keagamaan maupun sosial khusus di wilayah Bali Utara menegaskan oknum sulinggih dari Griya Ambengan, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang satu foto dan dua video mesumnya tersebar luas tidak terdaftar.

 

BULELENG, Balipolitika.com- Fakta miris menyertai kasus foto dan dua video porno dalam gaya Sitting Reverse Cowgirl berdurasi 44 detik dan gaya Misionaris berdurasi 11 detik yang menyeret nama oknum sulinggih dari Griya Ambengan, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Fakta miris ini menyangkut kinerja Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng yang merupakan majelis organisasi umat Hindu Indonesia yang mengurusi kepentingan keagamaan maupun sosial khusus di wilayah Bali Utara. 

Setelah melakukan penelusuran pasca viralnya sebuah foto dan dua video sang sulinggih, PHDI Kabupaten Buleleng mengaku menerima penegasan dari PHDI Kecamatan Banjar bahwa tentang siapa sesungguhnya oknum pemuka agama tersebut.

Namun fakta tak sedap terkuak. Aneh tapi nyata, Ketua PHDI Buleleng Gde Made Metera menyebut pihaknya tak mengenali oknum tersebut lantaran proses kasulinggihannya alias Dwijati tidak melalui proses di PHDI Buleleng. 

Singkat cerita, oknum sulinggih yang belakangan diketahui berasal dari Griya Ambengan, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali itu tidak tercatat sebagai sulinggih di PHDI Buleleng. 

Hingga Jumat, 24 Februari 2023, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya menyebut belum ada laporan terkait dugaan foto sulinggih mesum dari polsek maupun Polres Buleleng. Kebenaran mengenai foto dan video mesum dimaksud sedang ditelusuri keberadaannya.

Seandainya ditemukan adanya unsur-unsur kebenaran dalam foto maupun video yang disebut-sebut sedang viral tersebut, barulah pihaknya akan melakukan tindak lanjut berupa penyelidikan secara lebih mendalam. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!