Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Arak Kopi Alter Ego Meriahkan Hari Arak Bali

Hasil Riset Dosen Prodi TIP FTP Unud

ALTERNATIF EKONOMI: Berdasarkan hasil analisis persepsi konsumen menggunakan metode Importance Performance Analysis yang dilakukan di beberapa tempat wisata di Kabupaten Badung, diketahui bahwa 94,32 persen puas dengan Arak Kopi Alter Ego.

 

KLUNGKUNG, Balipolitika.com- Selama Pandemi Covid 19, jumlah kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis. Beberapa pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali menggagas sebuah organisasi yang menawarkan sebuah mindset, yang unik yakni “jika biasanya wisatawan mancanegara datang mengunjungi Bali, maka kini Bali melalu produk-produk eknomi kreatifnya yang akan mengunjugi para wisatawan tersebutdi negaranya masing-masing”.

Organisasi tersebut diberi nama BITHUB (Bali Initiative Hub) yang dimotori oleh IB Agung Gunarthawa (Samsara Living Museum) dan Made Artana (Founder STIMIK Primakara) di mana peneliti juga ikut tergabung di BITHUB.

Pada Tahun 2020 Pande Putu Wiyoga, Co-Founder Papila’s Coffee House, salah satu Coffee Shop di Kabupaten Klungkung melihat peluang bahwasanya arak dapat dikembangkan menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Sebuah pernyataan unik yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster yaitu minum arak dengan kopi, memperkuat sebuah ide pengembangan produk arak kopi.

Melalui sebuah diskusi yang panjang, peneliti yang terdiri dari Cokorda Anom Bayu Sadyasmara, S.TP., M.Sc dan Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T. yang merupakan Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian bersama Wiyoga menemukan kesamaan visi agar arak kopi tersebut dapat dipasarkan hingga mancanegara.

Arak Karangasem (Sidemen) yang disuling dari nira kelapa kemudian dikombinasikan dengan kopi kintamani.

Penyatuan dua local value Bali ini diharapkan mampu memberikan alternatif baru bagi minuman beralkohol yang beredar di pasaran.

Sebuah perencanaan pengembangan produk yang matang harus dilakukan. Peneliti kemudian mengajukan sebuah proposal penelitian skema Calon Perusahaan Pemula Udayana (CPPU), yang akhirnya didanai oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana pada Tahun 2022.

Wilayah Penelitian ini adalah proses market research untuk menguji produk di pasar serta mengurus perijinan agar Arak Kopi yang di branding dengan merk Alter Ego dapat diperjualbelikan secara legal.

Berdasarkan hasil analisis persepsi konsumen menggunakan metode Importance Performance Analysis yang dilakukan di beberapa tempat wisata di Kabupaten Badung, diketahui bahwa 94,32 persen puas dengan Arak Kopi Alter Ego.

Meski demikian ada beberapa masukan untuk lebih menyempurnakan produk ini. Responden yang dilibatkan sebanyak 200 orang di mana 40 persen di antaranya adalah wisatawan mancanegara.

Perizinan produk masih dalam proses pelengkapan dokumen administrasi karena banyak hal yang harus dipenuhi sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 1 Tahun 2020 mengenai Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Distilasi Khas Bali.

Pada 29 Januari 2023 yang ditetapkan sebagai Hari Arak Bali, Arak Kopi Alter Ego turut memeriahkan acara tersebut di Kabupaten Klungkung, tepatnya di Dian’s Garden.

Putu Agus Aksara Diantika, yang merupakan Ketua HIPMI Klungkung yang juga Owner Dian’s Songket memfasilitasi agar Arak Kopi Alter Ego berpartisipasi pada acara Hari Arak Bali yang dihadiri oleh Bupati, Ketua DPRD, dan perangka-perangkat daerah Kabupaten Klungkung. (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!