Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

Sarasehan Sastra 3: Kolaborasi Himasindo Unud-Hmprisai Universitas Ahmad Dahlan

Rayakan Keragaman Bahasa, Sastra, dan Budaya

APRESIASI: Foto bersama acara Sarasehan Sastra 3, Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Sarasehan 3 yang mengusung tema “Ruang Keberagaman Bahasa, Sastra dan Budaya”, Jumat, 30 Desember 2022 secara hybrid di Gedung Auditorium Widya Sabha Mandala, FIB Unud.

Sarasehan Sastra 3 ini menghadirkan empat pembicara, yaitu Adnin Kamil Bani Hawa dan Raja Syeh Anugrah dari Universitas Ahmad Dahlan, dan Ni Kadek Arysna Dwi Intari dan Fani Yudistira dari Universitas Udayana. 

Acara diawali dengan sambutan dari Koprodi Sastra Indonesia, FIB Unud, Dr. I. G. A. A. Mas Triadnyani, S. S., M. Hum.

Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa acara yang diselenggarakan saat ini merupakan acara yang dapat memberi banyak manfaat, baik untuk mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Udayana maupun Universitas Ahmad Dahlan.

“Kerja sama ini merupakan kerja sama yang sangat bagus dan dapat memberikan manfaat maupun pengalaman untuk mahasiswa Prodi Sastra Indonesia dari Universitas Udayana maupun mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan oleh pemaparan materi dari keempat narasumber dimulai dari Adnin Kamil Bani Hawa yang mengangkat topik “Ciri Fonologi dan Penyebab Gangguan Berbicara Kemayu pada Selebritas Lucinta Luna”.

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan pentingnya mengetahui ciri fonologi dan penyebab gangguan bicara kemayu.

Hal itu dapat menghindari marginalisasi terhadap penyandang gangguan bicara serta gangguan bicara tersebut dapat segera ditangani.

“Jika kita sudah menemukan orang dengan gangguan bicara seperti yang dialami Lucinta Luna tersebut, kita dapat menanganinya dengan cara melakukan terapi bicara secara terus menerus dan teratur hingga sedikit demi sedikit gangguan bicara tersebut dapat berkurang,” terangnya. 

Pemateri kedua adalah Ni Kadek Arysna Dwi Intari yang mengangkat judul “Analisis Kesalahan Bahasa Tulis Mahasiswa BIPA Level 1 Universitas Udayana”.

Dalam pemaparannya, Arysna diwakilkan oleh Pewara 1 Safitri Br Sembiring karena berhalangan hadir.

Materi yang disajikan berkaitan dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa program BIPA di Universitas Udayana.

Dalam penelitian yang dilakukan, dibahas dua kesalahan utama yang sering dilakukan oleh mahasiswa BIPA, yaitu kesalahan berbahasa pada penggunaan kalimat, struktur kalimat, pemilihan kata, dan penggunaan konjungsi yang tidak sesuai. 

Pemateri selanjutnya adalah Fani Yudistira dan Raja Syeh Anugrah. Judul yang diangkat oleh Fani Yudistira berjudul “Tafsir Cinta dalam Puisi Aan Mansyur”.

Dalam pemaparannya, ia berfokus pada puisi berjudul “Cinta”.

Puisi tersebut menguraikan bahwa cinta adalah sesuatu yang dapat dimengerti jika kita dirusak oleh diri sendiri atau hal lain di luar diri kita.

Pada puisi kedua, yang berjudul “Jatuh Cinta”, ia memaknai jatuh cinta adalah pekerjaan “salah duga” selayaknya selembar kertas terbakar yang menganggap dirinya api.

“Salah duga memiliki berbagai kemungkinan atau duga yang seringkali membuat kita salah sangka. Kita menyangka jatuh cinta, ternyata pada kenyataannya, kita belum atau bahkan tidak sedang mengalaminya,” ungkapnya.

Raja Syeh Anugrah sebagai pembicara terakhir mengangkat judul “Interpretatif Simbolok “Dayah” dalam Novel Lampuki Karya Arafat Nur”.

Dalam pemaparannya, ia berkesimpulan bahwa “Dayah” yang berasal dari bahasa Arab berarti zawiyah dimaknai sebagai sebuah sudut yang kemudian diyakini oleh masyarakat Aceh sebagai sudut tiang Masjid Madinah ketika Nabi Muhammad SAW mengajar para sahabat pada masa awal masa Islam. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!