Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Seni Sana Sini

3 Dosen FIB Unud Warnai Ubud Writers and Readers Festival 2022

PEWAHYU JAGAT: Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., Koprodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud, mengisi sesi utama diskusi buku bertajuk “Bali, 50 Years of Changes – A Conversation with Jean Couteau” di ruang utama Indus Restaurant, Sabtu, 29 Oktober 2022.  Sesi ini membahas buku Bali, 50 years of Changes yang ditulis oleh Eric Buvelot berdasarkan perbincangannya dengan Jean Couteau.  

 

UBUD, Balipolitika.com- Tiga orang dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana (FIB Unud) jadi pembicara dalam Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2022. 

Mereka adalah Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., I Gede Gita Purnama Arsa Putra, dan Dewa Ayu Carma Citrawati.

Ini bukan penampilan pertama mereka di UWRF. Prof. Darma Putra tampil untuk kali ketiga. Termasuk pernah menjadi kurator penyeleksi karya dan pengarang yang layak diundang ke UWRF.

Gita Purnama dan Carma Citrawati hadir kedua kalinya tahun ini untuk mengisi workshop dan sesi utama UWRF. 

Ubud Writers and Reader festival adalah festival bergengsi yang mempertemukan pemikiran-pemikiran cemerlang dari berbagai negara.

UWRF 2022 digelar offline di Ubud 27-30 Oktober 2022.

Tahun ini, merupakan pelaksanaan UWRF yang ke-19. 

UWRF tidak saja penting artinya bagi pemajuan dunia penulisan dan pembacaan buku, tetapi juga untuk pemajuan pariwisata Bali, khususnya Ubud.

Dengan adanya UWRF, banyak wisatawan datang mengikuti UWRF sambil berlibur.

Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., Koprodi Doktor Kajian Budaya FIB Unud, mengisi sesi utama diskusi buku bertajuk “Bali, 50 Years of Changes – A Conversation with Jean Couteau” di ruang utama Indus Restaurant, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Sesi ini membahas buku Bali, 50 years of Changes yang ditulis oleh Eric Buvelot berdasarkan perbincangannya dengan Jean Couteau.  

Prof. Darma Putra mengungkapkan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi di Bali setengah abad terakhir dalam berbagai bidang tertangkap dengan sangat cermat dan tajam dalam buku ini.

Sesi ini menjadi sesi yang sangat menarik karena mengupas tuntas perubahan yang terjadi pada Bali dan mempertemukan intelektual-intelektual mumpuni yang berfokus tentang Bali.

I Gede Gita Purnama Arsa Putra, dosen Sastra Bali FIB Unud, mengisi sesi khusus komunitas dan menyampaikan lebih dalam tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama komunitasnya yaitu O.prasi.

Komunitas O.prasi adalah komunitas seni yang bergerak untuk berkarya dan fokus pada prasi, lukisan ilustrasi atau komik di atas daun lontar. 

Gita Purnama adalah salah satu generasi muda Bali yang aktif di bidang pelestarian manuskrip Bali (lontar) khususnya prasi.

Prasi adalah salah satu warisan leluhur Bali berupa lontar yang menghadirkan ilustrasi-ilustrasi gambar yang otentik.

O.prasi hadir tidak hanya merangkul generasi muda untuk mengenal prasi tetapi juga mendorong para seniman muda untuk bereksperimen menghadirkan nuansa-nuansa baru dalam prasi. 

Sementara itu, Dewa Ayu Carma Citrawati, dosen Sastra Bali FIB Unud, berbagi pemikirannya tentang Memayu Hayuning Bawana (memperindah keindahan dunia), tema besar UWRF kali ini.

Carma Citrawati menuturkan bagaimana usaha orang Bali dalam kesehariannya mengaplikasikan filosofi memayu hayuning bawana

Di sesi komunitas, Carma menyampaikan kegiatannys bersama komunitas Wikimedia Denpasar. Upaya penyelamatan manuskrip yang dilakukan dengan membersihkan lontar, membuat metadata dan membuat katalog lontar.

Kekhawatiran Carma tentang Bali utamanya mengenai bahasa dan aksara Bali disampaikan dalam sesi yang bertajuk Bali: is beauty a curse? (bp/Unud.ac.id)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!