BADUNG (BaliPolitika)- Wajah Ketua Umum Partai Golkar, Dr. Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. berpeluang “ditampar” kader Golkar Bali. Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia itu dengan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Badung, I Gusti Ngurah Agung Diatmika- Wayan Muntra (Diatmika-Muntra), Kamis (20/8) lalu “dinodai” oleh manuver segelintir oknum parpol berlambang beringin. Pasalnya, nama Diatmika-Muntra yang disepakati Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) dan diajukan ke DPP Golkar berpeluang berubah.
Penunjukkan Diatmika-Muntra sesuai surat pengantar rekomendasi bernomor 004/KRBB/BDG/VII/2020 tertanggal 30 Juli 2020 dan ditandatangani Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Suyasa, Sekretaris DPD II Golkar Badung, AA Ngurah Ketut Agus Nadi Putra, Ketua DPC Gerindra Badung, I Wayan Disel Atawa, Sekretaris DPC Gerindra Badung, I Ketut Sugiana, Ketua DPD NasDem Badung, I Putu Gede Suyantha, Sekretaris DPD NasDem Badung, I Gede Suardika, dan Ketua KRBB AA Bagus Tri Candra Arka kemungkinan besar “berbelok”. Informasi yang didapat hingga Jumat (28/8/2020) pukul 15.35, Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Lodewijk Freiderich Paulus telah membubuhkan tanda tangan pada SK Rekomendasi DPP Golkar untuk Pilkada Badung 2020. Disebut-sebut, bukan nama Diatmika-Muntra yang keluar, melainkan nama yang tidak pernah diusulkan KRBB.
“Saat ini SK Rekomendasi DPP Golkar sudah berada di meja Ketum Airlangga Hartanto. Tinggal ditandatangani. Nama yang keluar justru I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa. Nama yang tidak pernah diusulkan KRBB yang berjuang sejak awal,” ucap sumber internal Golkar Bali. Menariknya, sumber menyebut Giri Prasta sibuk melobi petinggi Golkar agar membalikkan arah dukungan agar dirinya melawan kotak kosong. Melalui seorang Srikandi PDIP Badung, GP bertemu dengan pentolan Golkar Bali yang akhirnya mengantarkannya bertemu Airlangga Hartanto di Jakarta. “Dalam sebuah rapat tertutup terjadi lobi-lobi politik. GP disebut siap maju pada Pilgub Bali 2024 lewat Golkar,” tandas sumber sembari meminta namanya tidak ditulis.
Dikonfirmasi, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer mengatakan pihaknya taat pada mekanisme. “Dari survei kita akan menentukan (rekomendasi, red). Semua bergantung survei; suara rakyat. Kita juga ingin menang. Pak Ketum menargetkan kami menang 60 persen. Intinya, kita lihat dari survei. Jangan khawatir untuk tidak dicalonkan dari Golkar. Kader kita dorong. Kalau survei kecil, kita pertimbangkan. Sebab kalau kalah, banyak implikasiya. Kami harus memiliki keyakinan untuk menyongsong Pilpres 2024,” ungkapnya.
Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat periode itu tak menampik menjalin komunikasi dengan seluruh partai politik peserta Pilkada Serentak 2020, termasuk Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. “Selalu ada komunikasi. Dengan siapa pun kami berkomunikasi. Termasuk Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta. Rekomendasi belum keluar jadi itu sah-sah saja. Kami parpol terbuka. Di banyak tempat kami dari Golkar berkoalisi dengan PDI Perjuangan,” ucapnya dihubungi beberapa hari lalu.
Di sisi lain, Ketua KRBB yang juga kader Golkar, AA Bagus Tri Candra Arka menegaskan bahwa koalisi Golkar, Gerindra, NasDem hanya mengirim nama Diatmika-Muntra ke DPD 1 Golkar Bali untuk selanjutnya diteruskan ke DPP Golkar. “Tidak ada nama lain. Hanya Diatmika-Muntra. Itulah aspirasi masyarakat Badung karena suara rakyat adalah suara Golkar. Kami mendapatkan mandat untuk membentuk koalisi di tingkat kabupaten oleh DPD Golkar Bali,” tegasnya. Gung Cok- panggilan akrab AA Bagus Tri Candra Arka- tak membantah dirinya mendengar informasi dari DPP Golkar bahwa ada nama selain Diatmika-Muntra yang berpeluang mendapat rekomendasi.
Beberapa kader Golkar Badung di akar rumput turut mempertanyakan rekomendasi DPP Golkar untuk Pilkada Badung 2020. “Jika nama lain yang keluar di luar yang diajukan koalisi berarti kami menampar wajah Ketua Umum kami sendiri. Beliau sudah bertemu dengan Diatmika-Muntra dalam suasana penuh kekeluargaan tanggal 20 Agustus 2020 lalu. Mohon dengan sangat elit Golkar mendengarkan aspirasi masyarakat. Jangan mengatasnamakan parpol untuk keuntungan diri sendiri. Terima kasih,” tegas sejumlah kader Beringin yang mengaku sangat muak dan kecewa dengan intrik politik yang dipertontonkan elit Golkar Bali. (bp)