SOLUSI ALTERNATIF: (Kiri) Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya. (Kanan) Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, berfoto bersama saat HUT ke-17 Partai Gerindra. (Sumber: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Menanggapi masalah klasik Kota Denpasar, terkait persoalan pengelolaan sampah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra atau akrab disapa Gus Yoga mengatakan, Denpasar perlu adanya konsep Teba Modern sebagai solusi alternatif penanganan sampah.
Diungkapkan Gus Yoga kepada wartawan balipolitika.com, disela-sela menghadiri HUT ke-17 Partai Gerindra di DPD Gerindra Bali, juga mengungkapkan, terlebih adanya isu penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung 2026 yang semakin dekat, mengharuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar untuk segera mengambil langkah strategis, salah satunya dengan membangun Teba Modern di wilayah-wilayah perkantoran ataupun pusat pemerintahan.
“Sebenarnya kita sudah banyak sekali solusi, salah satunya Teba Modern untuk masalah sampah organik. Cuma, kapan mau dieksekusinya kita kan perlu tahu. Kita berharap, keberadaan Teba Modern ini setiap 10 rumah ada minimal 1, kalau bisa setiap perkantoran atau pusat pemerintahan di Denpasar ada juga konsep ini. Pasti sangat membantu terkait pengelolaan sampah,” tegas Dewan Muda dari Partai Gerindra tersebut.
Saat disinggung mengenai belum maksimalnya Pemkot Denpasar dalam hal pengelolaan sampah, termasuk soal pemberian punishment (hukuman) bagi warga yang belum mandiri dalam mengelola sampahnya, Gus Yoga menekankan bahwa punishment berupa denda itu tidak perlu diterapkan, hanya saja warga perlu diberikan edukasi yang lebih mendalam soal pengelolaan sampah secara mandiri termasuk soal urusan punishment.
“Kalau menurut saya tidak perlu hukuman yang sampai denda. Jika memang ada warga yang belum memilah sampahnya, cukup tidak perlu diangkut saja sampahnya. Dari situ warga akan lebih teredukasi, bahwa kalau mereka tidak memilah sampah dengan baik, sampah mereka akan semakin menumpuk dirumah,” singkatnya.
Selain itu, Gus Yoga juga turut mengapresiasi adanya gagasan dari sejumlah tokoh masyarakat, terkait adanya konsep penanggulangan banjir tahunan Kota Denpasar, dengan cara membangun drainase berkelanjutan, pihaknya menilai konsep ini juga dapat menjadi solusi alternatif dalam menanggulangi banjir tahunan Kota Denpasar.
“Bagus sekali (Drainase Berkelanjutan, red) jika memang pemerintah mau menerapkan konsepnya. Sebenarnya masalah klasik Denpasar ini bisa diselesaikan, solusinya banyak, tinggal niatnya saja. Saya mengapresiasi jika memang ada masyarakat yang juga ikut membantu dalam memberikan solusi,” tutupnya. (bp/gk)