DIKELOLA PROFESIONAL: Suasana peresmian Sekretariat Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Simpul Bali di Jalan Pertulaka Timur Nomor 15, Banjar Peninjoan, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Provinsi Bali, Sabtu, 31 Agustus 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com– Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Simpul Bali meresmikan sekretariat di Jalan Pertulaka Timur Nomor 15, Banjar Peninjoan, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Provinsi Bali, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Acara ini dihadiri oleh penyintas skizofrenia, keluarga, dan caregiver, profesional kesehatan jiwa, serta perwakilan dari berbagai komunitas kesehatan jiwa dan lembaga pemerintah, termasuk Inkrebilitas, Graha Nawasena, Yayasan Bali Bersama Bisa, Komunitas Bipolar Bali, perwakilan Prebekel Desa Peguyangan Kangin, serta pemegang program jiwa dari Puskesmas Denut 3 dan Dentim 2.
Masyarakat setempat juga turut hadir dalam acara yang berlangsung pada pukul 16.30 Wita ini.
KPSI Simpul Bali yang terbentuk sejak tahun 2015 merupakan bagian dari KPSI nasional yang berpusat di Jakarta.
Organisasi ini diketuai oleh Bagus Utomo, seorang caregiver yang memiliki pengalaman mendalam dalam mendampingi penyintas skizofrenia.
KPSI Simpul Bali telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan bagi orang dengan skizofrenia (ODS) di Bali.
Salah satunya melalui inisiatif pembentukan Rumah Berdaya, sebuah pusat rehabilitasi psikososial di Denpasar Selatan yang kini dikelola oleh Dinas Sosial Kota Denpasar.
Pembukaan sekretariat baru ini menandai langkah maju KPSI Simpul Bali dalam memperluas dukungan dan layanan bagi ODS di wilayah Denpasar Utara.
Menurut Ketua KPSI Simpul Bali, Dr. Yohanes K. Herdiyanto, S.Psi., M.Si., sekretariat ini akan berfungsi sebagai pusat rehabilitasi psikososial yang dikelola secara mandiri oleh KPSI Simpul Bali.
“Lokasi sekretariat ini dipilih dengan pertimbangan strategis, yakni berada di antara dua puskesmas yang menangani jumlah ODS terbanyak di Denpasar, yaitu Puskesmas Denpasar Utara 3 dengan 250 ODS dan Puskesmas Denpasar Timur 2 dengan 120 ODS,” ujar Dr. Yohanes.
Sekretariat KPSI Simpul Bali tidak hanya akan menjadi pusat rehabilitasi, melainkan juga pusat edukasi dan advokasi anti stigma skizofrenia di Bali.
Dr. Yohanes menambahkan bahwa meskipun bangunan sekretariat ini belum sepenuhnya selesai, pihaknya berharap fasilitas ini sudah dapat mulai digunakan.
“Kami berharap dukungan dari masyarakat untuk menyelesaikan pembangunan ini sehingga semua fasilitas yang dibutuhkan dapat segera tersedia,” katanya.
Nyoman Sudiasa, Sekretaris KPSI Simpul Bali yang juga seorang penyintas skizofrenia menekankan pentingnya peran KPSI sebagai komunitas konsumen skizofrenia.
“Kami ingin berperan aktif sebagai subjek yang juga memberikan masukan bagi kebijakan kesehatan jiwa yang dijalankan pemerintah,” kata Nyoman.
Ia menegaskan bahwa pengalaman penyintas harus didengarkan dan menjadi bagian dari upaya perbaikan sistem kesehatan jiwa di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ, salah satu pegiat KPSI Simpul Bali, menyampaikan harapan agar isu kesehatan jiwa mendapat perhatian lebih dalam menjelang Pilkada Serentak 2024.
“Bali masih memiliki angka gangguan jiwa berat yang tinggi. Kita harus ingat bahwa Bali juga merupakan provinsi dengan angka bunuh diri tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, program kesehatan jiwa harus menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah,” ungkapnya.
Pembukaan Sekretariat KPSI Simpul Bali ini menjadi tonggak penting dalam upaya memberikan dukungan yang lebih baik bagi ODS di Bali.
Selain itu, ini juga merupakan wujud nyata dari komitmen KPSI untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup penyintas skizofrenia melalui rehabilitasi psikososial, edukasi, dan advokasi.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, KPSI Simpul Bali berharap dapat terus memperluas jangkauannya dalam membantu ODS dan keluarga mereka, serta mengurangi stigma yang masih melekat di masyarakat.
“Kami optimis bahwa dengan adanya sekretariat ini Kami dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih menyeluruh bagi mereka yang membutuhkan,” tutup Dr. Yohanes.
Sekretariat Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Simpul Bali merupakan langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah bagi penyintas skizofrenia di Bali.
Ingin berpartisipasi pada program kerja Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Simpul Bali yang merupakan sebuah komunitas dengan komitmen membawa perubahan positif bagi kesehatan jiwa di Indonesia, Anda bisa menyisihkan rezeki Anda ke Nomor Rekening CIMB Niaga: 800 154 380 700 atas nama Peduli Skizofrenia Indonesia.
Anda juga bisa langsung datang ke Jalan Pertulaka Timur No. 15, Banjar Peninjoan, Peguyangan Kangin, Denpasar Utara atau menghubungi nomor handphone +62 856 3757 363. (bp/ken)