GUBERNUR BALI: Anak Agung Bagus Sutedja Merupakan Gubernur Bali Pertama, yang Menjabat dari Tahun 1950-1958 dan Tahun 1959-1965
DENPASAR Balipolitika.com- Bali merupakan sebuah provinsi yang terletak di sebuah pulau yang indah di kawasan tengah Indonesia. Provinsi yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindu, memiliki budaya yang kental dengan berbagai tradisi dan upacara agama, sehingga Bali dikenal dengan julukan Pulau Dewata. Provinsi Bali merupakan salah satu daerah pariwisata unggulan di Indonesia, yang kerap didatangai wisatawan dari mancanegara. Bahkan penduduk Indonesia di luar Provinsi Bali, jika menjadwalkan liburan, mereka merekomendasikan Bali sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Wilayah Bali dahulu merupakan salah satu daerah kekuasaan Majapahit, sebelum kemudian berkembang menjadi Kerajaan Bali. Undang-Undang nomor 64 tahun 1958, menjelaskan kala itu ibukota Kerajaan Bali terletak di Singaraja, sebelum akhirnya dipindahkan ke Denpasar pada tahun 1960. Bali juga pernah masuk dalam Provinsi Sunda Kecil pada awal kemerdekaan, bahkan pernah menjad Negara Indonesia Timur (NIT).
Dalam perkembangannya, setelah masa kemerdekaan Indonesia, Bali menjadi salah satu provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Luas Provinsi Bali adalah seluas 3.133,15 Km2 yang terdiri dari beberapa pulau, yakni Pulau Bali sebagai pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan dan Pulau Menjangan. Wilayah administratif Provinsi Bali terbagi menjadi 8 Kabupaten, yaitu: Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Singaraja, dan 1 Kotamadya. yaitu: Kota Denpasar. Provinsi Bali hingga saat ini telah dipimpin oleh 10 orang gubernur dan pejabat gubernur. Berikut daftar Gubernur Bali yang menjabat dari masa ke masa:
- Anak Agung Bagus Sutedja
Merupakan Residen Bali (setingkat Gubernur pada masa itu) periode pertama setelah masa kemerdekaan Indonesia. Menjabat dari tahun 1950 hingga tahun 1958. Pada masa pemerintahannya Anak Agung Bagus Sutedja tidak didampingi Wakil Residen.
2. I Gusti Bagus Oka
Didapuk sebagai Residen Bali periode kedua, Namun masa jabatannya sebagai Residen Bali sangat singkat hanya sekitar 1 tahun, yaitu dari tahun 1958 hingga tahun 1959.
3. Anak Agung Bagus Sutedja
Pada masa ini, sudah ada perubahan konsep kepemimpinan setelah Bali ditetapkan sebagai Provinsi Bali, di mana pemimpin daerahnya kini disebut Gubernur Bali. Anak Agung Bagus Sutedja terpilih kembali untuk memimpin Provinsi Bali, tapi kali ini sebagai Gubernur Bali periode pertama. Menggantikan I Gusti Bagus Oka, Anak Agung Bagus Sutedja menjabat dari tahun 1959 hingga tahun 1965. Selama masa pemerintahannya, Anak Agung Bagus Sutedja didampingi Drs. Dewa Made Wedagama sebagai wakilnya.
4. I Gusti Putu Martha
Terpilih sebagai Gubernur Bali periode kedua, I Gusti Putu Martha menjabat hanya sekitar 2 tahun saja, yaitu dari tahun 1965 hingga tahun 1967. Selama menjabat sebagai Gubernur Bali, I Gusti Putu Martha didampingi I Gusti Ngurah Pindha sebagai Wakil Gubernur.
5. Soekarmen
Mewakili Militer yang menaungi dan mengusungnya, Soekarmen terpilih menjadi Gubernur Bali periode ketiga, yang menjabat dari tahun 1967 hingga tahun 1978. Saat menjalankan pemerintahannya, Soekarmen didampingi I Gusti Ngurah Pindha, yang masih melanjutkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur Bali, sejak masa kepemimpinan I Gusti Putu Martha. Namun sebelum Soekarmen menyelesaikan masa baktinya sebagai Gubernur Bali, I Gusti Ngurah Pindha sudah lengser di tahun 1971.
6. Ida Bagus Mantra
Terpilih sebagai Gubernur Bali periode ke-empat, yang menjabat dari tahun 1978 hingga tahun 1983. Pada masa ini jabatan sebagai pemimpin daerah atau Gubernur sudah ditetapkan selama 5 tahun per periode, dan dapat dipilih kembali sebanyak 2 kali. Dianggap berhasil, Ida Bagus Mantra terpilih kembali untuk menjabat sebagai Gubernur Bali 2 periode berturut-turut, yaitu pada tahun 1983 hingga tahun 1988. Ida Bagus Mantra selama menjabat sebagai Gubernur Bali, beberapa kali mendapat penghargaan dari pemerintah pusat, dalam hal ini dari Presiden dan Wakil Presiden kala itu. Karena prestasinya memimpin dan memajukan Provinsi Bali, setelah mangkat, namanya diabadikan menjadi nama jalan utama yang membentang sepanjang 4 Kabupaen dan 1 Kotamdya, yaitu dari Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Karangasem, yang bertajuk Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra.
7. Ida Bagus Oka
Menjadi Gubernur Bali kelima, yang masa jabatannya sama dengan Ida Bagus Mantra, yaitu selama 2 periode berturut-turut. Periode pertama, menjabat dari tahun 1988 hingga tahun 1993, kemudian dilanjutkan pada periode kedua yaitu dari tahun 1993 hingga tahun 1998. Pada masa jabantnnya di periode kedua, Ida Bagus Oka sempat didampingi Ahim Abdurahman sebagai Wakil Gubernur, namun pada tahun 1993, Ahim Abdurahman diangkat sebagai Menteri Negara Urusan Kependudukan.
8. Dewa Made Beratha
Merupakan Gubernur Bali ke-enam, yang juga menjabat selama 2 periode berturut-turut. Pada periode pertama, yaitu tahun 1998 hingga tahun 2003, Dewa Made Beratha didampingi I Gusti Bagus Alit Putra sebagai Wakil Gubernur. Kemudian pada masa jabatannya di periode kedua, dari tahun 2003 hingga tahun 2008, Dewa Made Beratha didampingi I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan sebagai Wakil Gubernur.
9. I Made Mangku Pastika
Terpilih dan diangkat sebagai Gubernur Bali ketujuh. Selama masa kepemimpinannya, yang menjabat selama 2 periode berturut-turut, yaitu periode pertama, dari tahun 2008 hingga 2013, dan priode kedua dari tahun 2013 hingga 2018, I Made Mangku Pastika mendulang banyak prestasi dalam memajukan pembangunan di Provinsi Bali. Saat menjalankan masa jabatannya di periode pertama, I Made Mangku Pastika didamping Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga sebagai Wakil Gubernur, kemudian di periode kedua, ia didampingi I Ketut Sudikerta sebagai Wakil Gubernur.
10. I Wayan Koster
Merupakan Gubernur Bali kedelapan, yang belum lama ini lengser. I Wayan Koster menjabat dari tahun 2018 hingga tahun 2023. Selama menjalankan masa jabantannya, I Wayan Koster didampingi Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang akrab disapa Tjok Ace sebagai Wakil Gubernur. Selama masa jabatannya I Wayan Koster sempat membuat beberapa kebijakan, yang pada akhirnya disahkan, salah satunya memberikan label halal pada Arak Bali, minuman produksi lokal, dalam negeri, karya anak bangsa dari Provinsi Bali. (dp)
