Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Kaum Ibu Harus Berdaya Agar Tak Jadi Beban Pembangunan

KESETARAAN GENDER: Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar menggelar talk show “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” di Gedung Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Jumat, 9 Desember 2022. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com-Talk show “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” digelar di Gedung Sewaka Dharma Lumintang Denpasar, Jumat, 9 Desember 2022.

Talk show tersebut serangakain peringatan Hari Ibu ke-94 dan diprakarsai Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar.

Acara ini dibuka Istri Wakil Walikota Denpasar sekaligus Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mewakili Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara.

Turut hadir Ketua Gatriwara Denpasar Purnawati Ngurah Gede, Ketua DWP Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cabang XXXIV Kodim 1611/Badung Ny. Kiki Dodi Triyo Hadi dan Istri Wakasat Reskrim Bhayangkari Denpasar Farida Andre

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan peringatan Hari Ibu merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.

Peringatan Hari ibu juga sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan Indonesia.

Imbuhnya sejak dahulu perempuan Indonesia berdaya, kuat, tangguh, dan berdedikasi. Namun dari masa ke masa dalam berbagai aspek kehidupan, perempuan masih memiliki keterbatasan dikarenakan segelintir stigma yang berkembang di masyarakat yang seringkali pada akhirnya tidak menguntungkan kaum perempuan.

Bahkan dewasa ini perempuan masih kerap dibatasi dengan berbagai pilihan tertentu yang sering kali menjadi perdebatan seperti halnya memilih bekerja atau menjadi ibu rumah tangga.

“Sejatinya apa pun pilihannya peran tersebut sama baiknya tidak ada yang lebih unggul atau lebih kurang. Perempuan yang memilih berkarier bukan berarti mereka melupakan tanggung jawabnya sebagai ibu, istri maupun sebagai masyarakat begitu pula sebaliknya,” ucap Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.

Ungkapnya, menjadi perempuan berdaya harus datang dari dalam diri dan dalam hati, perempuan harus memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal positif dalam kehidupan sekaligus membuat pilihan dalam hidupnya.

Ketika perempuan masih terkungkung dan tidak mampu membuat pilihan atas hidupnya sendiri saat itu perempuan dikatakan tidak berdaya.

“Melalui talkshow ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi kepada perempuan- perempuan hebat yang ada di sini,” harapnya.

Sementara itu. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati, M.Si menambahkan kalau perempuan tidak dilibatkan dalam pembangunan akan menjadi beban pembangunan.

“Kita berharap perempuan harus berdaya dan terlibat dalam pembangunan bahkan di Kota Denpasar perempuan yang terlibat dalam politik sangat kecil untuk itu harus dicari disebabkan apakah ada unsur lain yang memengaruhi,” kata Agung Sri Wetrawati

Talk Show Perempuan Berdaya, Indonesia Maju ini mendatangkan narasumber dari Soul Spirit of Universal Life Bunda Arsaningsih. (bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!