OPTIMIS: Dewi Setyorini, Regional Head Java Association of National and Private School (ANPS)
KUTA, Balipolitika.com- Leadership Conference yang mengusung tema “Empowering Our School Communities Through Positive Change” yang dipusatkan di Pulau Bali, 1-2 September 2022 punya peran sangat strategis sebagai penopang kemajuan pendidikan bangsa.
Dewi Setyorini, Regional Head Java Association of National and Private School (ANPS) mengatakan setiap sekolah di satu daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Lebih-lebih sekolah di satu provinsi dengan provinsi lainnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, ANPS sangat mendukung implementasi Kurikukum Merdeka yang diprakarsai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Anwar Makarim.
“Contohnya di Yogjakarta dan Jawa Tengah. Walaupun memang sama-sama di Pulau Jawa ternyata kebutuhan serta dinamika sekolah-sekolah sangat berbeda sekali sehingga dengan diadakannya kegiatan regional Yogjakarta bisa memfasilitasi dan betul-betul tepat sasaran. Dari kegiatan kemarin di Yogjakarta dan Jawa Tengah, kami mendapati bahwa banyak sekolah yang merasa beruntung memiliki komunitas seperti ANPS karena kebutuhan-kebutuhan menjadi yang terbaik dan sesuai dengan harapan mereka,” tandas Dewi Setyorin.
Imbuhnya, dibandingkan dengan program yang langsung dihadirkan dari pusat dan Jakarta pendekatannya akan berbeda. Hal ini dipengaruhi banyak hal, di antaranya kehidupan sosial, budaya, kearifan lokal, dan sejenisnya.
Sadar akan kondisi tersebut, Dewi Setyorini mengatakan khusus di Yogjakarta dan Jawa Tengah saat ini mulai tumbuh komunikasi dan sharing, “From Us to Us” dari dan untuk para anggota ANPS.
“Di Yogjakarta dan Jawa Tengah event permulaan ANPS dihadiri oleh lebih dari 30 institusi, sekitar 100 partisipan, dari hasil event tersebut tertampung banyak ide untuk workshop-workshop ANPS selanjutnya. Workshop terdekat yang akan kami gelar diagendakan di bulan Oktober dan November. Di Yogja di bulan November, Makassar bulan Oktober,” bebernya. (bp)
